Inilah Obat Bius yang Digunakan Reynhard Sinaga Saat Perkosa Ratusan Pria di Inggris
Inilah obat bius yang diyakini digunakan oleh Reynhard Sinaga saat perkosa ratusan pria di Inggris.
Warga negara Indonesia yang bernama Reynhard Sinaga, divonis hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Senin (06/1). Mahasiswa doktoral ini dinyatakan bersalah atas kasus pemerkosaan yang dilakukan pada 48 pria di Manchester, Inggris.
Selain itu, Reynhard juga didakwa atas 159 korban pemerkosaan. Diketahui, Reynhard Sinaga menggunakan bantuan obat bius dalam menjalankan aksinya.
-
Apa yang terjadi pada kasus Vina Cirebon? Polda Jabar tegaskan telah menangkap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Rizky dan Vina yang terjadi pada 2016 silam. Total, ada sembilan orang tersangka, di mana delapan orang lain telah menerima vonis hakim, sisanya satu tersangka atas nama Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan masih dalam proses pemenuhan berkas perkara.
-
Kapan Syahrini terlibat dalam kasus suap pejabat pajak? Syahrini muncul di sidang kasus suap pejabat pajak di Pengadilan Tipikor Jakarta. Tersangka ini diduga terlibat dalam kasus pajak senilai Rp 900 juta pada tahun 2015-2016.
-
Apa yang diklaim dalam berita hoaks tentang kasus Vina Cirebon? Berita tersebut dibagikan oleh akun Facebook dengan nama Novita Erna Kreator, Uda Dedi, dan Pak Tri. Ketiga akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah video di Youtube berjudul “Duakui Salah Tangkap!! Egi Palsu Resmi Di Lepas, Hotman Paris & Ibu Putri Turun” yang diunggah oleh akun Media Populer.
-
Siapa yang sebenarnya menyiksa tersangka kasus Vina Cirebon? Terkait penganiayaan pada saat itu ramai di Facebook bahwasanya mereka disiksa tapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa itu juga dilakukan sesama tahanan," kata Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5).
-
Apa tindakan yang diambil terhadap Yan Wisnu Prajoko terkait kasus Dokter Risma? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Dirut RS Kariadi menerbitkan surat keputusan penghentian sementara Wisnu agar ia bisa berfokus dalam investigasi kasus kematian Dokter Risma.
-
Siapa Renaga Tahier? Renaga Tahier memiliki darah seni dari sang ayah. Ia menekuni musik sejak kecil. Renaga gabung dengan band sejak remaja. Kini ia juga tampil sebagai penyanyi.
Lantas obat bius apa yang digunakan oleh Reynhard Sinaga tersebut? Berikut ulasan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber di bawah ini.
Obat Bius yang Digunakan Reynhard
Dilansir dari The Guardian, Selasa (7/1), Reynhard Sinaga dipercaya menggunakan obat bius GHB (gamma-hydroxybutyric acid) dalam menjalankan aksinya. Pria berusia 36 tahun ini akan melumpuhkan para korban terlebih dahulu dengan GHB sebelum dibawanya ke apartemennya.
theguardian.com 2020 Merdeka.com
Dikutip dari BBC, Selasa (7/1), GHB yang dicampurkan ke dalam minuman beralkohol ini nantinya akan menimbulkan efek lumpuh (tidak bereaksi) sama sekali pada korbannya. Pakar toksikologi juga menjelaskan, GHB mampu membuat orang kehilangan kesadaran selama berjam-jam dan akan membuat tubuh menjadi longgar. Kondisi inilah yang memudahkan penetrasi bagi para korbannya.
GHB Populer di Kalangan Gay
Hakim dalam persidangan Reynhard Sinaga menjelaskan, jika kemungkinan pelajar asal Indonesia ini menggunakan GHB bubuk untuk membius korbannya. Tak hanya itu, kemungkinan obat bius lainnya yang digunakan Reynhard Sinaga yaitu cairan yang setara dengan GBL (gamma-butyrolactone). GBL sendiri kerap digunakan sebagai cairan pembersih ataupun stripper cat.
Kendati begitu, obat ini sangat populer di kalangan gay atau lebih tepatnya dalam adegan chemsex gay. Saat ditanya, Reynhard Sinaga justru mengaku tidak pernah melakukan chemsex atau berhubungan seksual dengan menggunakan obat, seperti yang dikutip dari BBC. Sekedar informasi, chemsex merupakan istilah yang kerap digunakan di kalangan gay dan pria biseksual.
Menuntut Peninjauan Kembali Atas GHB
Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyerukan pengadaan peninjauan kembali atas kontrol ketat yang diperlukan untuk obat seperti GHB. Patel juga mendesak Dewan Penasihat Independen tentang Penyalahgunaan Narkoba untuk meninjau kontrol obat yang marak digunakan oleh pemerkosa.
CPS
"Saya sangat prihatin dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti GHB untuk melakukan kejahatan ini dan telah meminta Dewan Penasehat independen tentang Penyalahgunaan Narkoba untuk mempercepat tinjauan melihat apakah kontrol kami untuk obat-obatan ini cukup tangguh." ungkap Priti Patel yang dikutip dari The Guardian, Selasa (7/1).
Mengandalkan Bukti dari Ahli Toksik Forensik
Untuk bisa membuktikan kasus Reynhard Sinaga, penuntut mengandalkan bukti ahli dari Dr. Simon Elliot, konsultan ahli toksik forensik. Dr. Simon Elliot mengatakan kepada Dewan Juri, salah satu efek dari GHB dan GBL yaitu anterograde amnesia, kondisi di mana seseorang tidak mampu mengingat apapun selama masa pembiusan dan tak bisa membuat memori baru.
Lebih lanjut Dr. Simon menjelaskan, dengan mengambil satu dosis kecil GHB atau GBL korban akan tertidur lelap atau tidak sadarkan diri 15 menit kemudian. Bahkan, nantinya para korban tidak akan mampu mengingat apa pun yang terjadi selama tujuh jam.
"Sekitar 15 menit setelah mengambil satu dosis kecil (sengaja atau tidak), seseorang mungkin tertidur lelap atau bahkan tidak sadarkan diri, dan mungkin tidak dapat mengingat apa pun selama tujuh jam," papar Dr. Simon Elliot yang dikutip dari The Guardian.
GHB Mudah Dibeli Secara Online
Mengejutkannya, salah satu spesialis polisi mengungkapkan jika GHB mudah dibeli secara online. Lebih lanjut polisi ini memberikan bukti ke pengadilan bila GHB bisa dibeli dari China dengan harga 300 atau Rp5,4 juta untuk 5 liternya.
theguardian.com 2020 Merdeka.com
Biasanya, para pedagang obat akan menjual dalam botol 15 ml atau 30 ml. Padahal, 1 ml saja sudah mampu untuk membius seseorang. Tak ayal, obat ini pula kerap digunakan untuk kejahatan bahkan sebagai salah satu upaya membuat seseorang overdosis hingga berakibat fatal.
"Hanya 1ml sudah cukup untuk menjatuhkan seseorang," papar salah satu spesialis polisi.
Reynhard Sinaga Divonis Penjara Seumur Hidup
Reynhard diduga melakukan pemerkosaan kepada 195 pria dalam kurun waktu 2,5 tahun. Dia melakukan tindakan tersebut dengan membujuk mereka ke apartemen Reynhard, lalu memerkosa korban ketika sedang tidur.
Jaksa setempat yang bertugas di sana, Ian Rushton mengatakan bahwa Reynhard merupakan pemerkosa dengan korban terbanyak dalam sejarah hukum Inggris. Reynhard dinyatakan bersalah karena telah melakukan 159 pelanggaran. Ini termasuk 136 pemerkosaan yang dia rekam melalui dua kamera ponsel. Polisi belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.
Alibi Reynhard Sinaga Atas Kasus Pemerkosaan Itu
Dilansir dari BBC, Selasa (7/1), Reynhard Sinaga melakukan penetrasi pada para pria yang telah menyetujui tindakannya tersebut. Tak hanya itu, Reynhard juga mengatakan para korbannya sadar saat melakukan hubungan seksual (tanpa adanya obat bius).
2020 AFP/HO/GREATER MANCHESTER POLICE
Reynhard juga menjelaskan kepada Dewan Pengadilan jika merekam aksinya itu telah disetujui oleh para korbannya. Kendati begitu, Dewan Pengadilan tak langsung memercayainya sebab semua pria yang direkamnya terlihat tidak sadar dan tidak menunjukkan reaksi apa pun saat Reynhard beraksi.
"Mereka berpura-pura tidur," jawab Reynhard Sinaga dalam persidangan.
Mengaku Memiliki Orientasi Seksual Berbeda
Selama menjalankan persidangan, Reynhard Sinaga mengeluarkan suara kalem dan terdengar sedikit melengking seperti perempuan.
"Saya rasa begitu, mungkin karena saya keperempuan-perempuanan," katanya ketika ditanya kuasa hukum seperti yang dikutip dari BBC.
Belum berhenti di situ saja, Reynhard Sinaga juga mengakui jika dirinya memiliki orientasi seksual yang menyimpang. Ya, Reynhard Sinaga mengaku dirinya adalah seorang gay dan penikmat hubungan seksual.
"Saya gay. Saya menikmati seks. Saya menikmati mempenetrasi pria" ungkap Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang dihukum penjara minimal 30 tahun ini.