Jejak Karier Jenderal Moeldoko, Dulu Anak Buah SBY Kini Disebut Mau Kudeta AHY
Nama Kepala Staf Presiden, Jenderal (purn) Moeldoko disebut sebagai dalang di balik upaya kudeta pada AHY dari posisi Ketum Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mencium adanya upaya pendongkelan dirinya dari posisi ketua umum. Bahkan, dia menyebut upaya itu dilakukan salah satunya dari pejabat di lingkaran Presiden Jokowi.
Nama Kepala Staf Presiden, Jenderal (purn) Moeldoko pun disebut sebagai dalang di balik upaya tersebut. Seperti diketahui, Moeldoko dulu merupakan anak buah Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
-
Siapa yang menginisiasi kejutan ulang tahun untuk Agus Harimurti Yudhoyono? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
-
Bagaimana Almira Yudhoyono menunjukkan kecerdasannya? Dalam video ini, Aira memperkenalkan dirinya dengan bahasa Inggris yang sangat lancar. Aira juga menyampaikan rasa syukurnya atas terpilihnya dan partisipasinya dalam AYIMUN ke-13.
Kariernya di TNI bersinar hingga mencapai puncak di era Presiden SBY. Simak selengkapnya.
Demokrat Ungkap Moeldoko Mau Kudeta AHY
Baru baru ini, Partai Demokrat mengungkap bahwa pejabat di lingkaran Jokowi berupaya mengambil alih kepemimpinan AHY. Nama yang disebut menjadi dalang adalah Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Moeldoko menyalahgunakan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Jokowi. Bahkan Moeldoko disebut akan 'menggoyang' posisi AHY dengan cara langsung menemui para kader Demokrat.
©2020 Dokumen Kantor Staf Presiden
"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," kata Herzaky lewat keterangan tertulis kepada merdeka.com, Senin (1/2).
Moeldoko Akui Bertemu Sejumlah Kader Demokrat
Moeldoko mengakui memang sempat bertemu dengan beberapa pihak dari partai Demokrat, ia mengklaim bahwa pertemuannya bertujuan untuk mendengarkan keluh kesah dari partai yang kini dipimpin oleh AHY. Namun ia juga mengaku bahwa bukan hanya menemui pihak dari partai Demokrat saja, akan tetapi seluruh pihak ditemui olehnya.
"Ya yasudah dengerin saja, saya sih sebenarnya prihatin dengan situasi itu dan saya bagian yang mencintai Demokrat dan muncul isu," kata Moeldoko dalam siaran telekonferensi, Senin (1/2).
"Apa susahnya itulah menunjukan jenderal yang tidak mempunyai batas apapun, kalau itu yang menjadi persoalan yang digunjingkan silakan saja, saya enggak keberatan," ungkap Moeldoko tidak keberatan apabila namanya dicatut menjadi salah satu gerakan untuk menduduki Partai Demokrat.
Moeldoko Balas AHY: Jangan Mudah Baper
Sebelumnya diketahui bahwa AHY membeberkan adanya upaya gerakan perebutan paksa Partai Demokrat yang dilakukan oleh beberapa menteri di sekitar lingkaran Jokowi. Moeldoko pun menjawab tudingan terkait dirinya yang diduga menjadi salah satu penggerak kudeta Demokrat.
"Berikutnya saran saya, jadi seorang pemimpin harus jadi pemimpin yang kuat jangan mudah baper dan terombang ambing," kata Moeldoko dalam siaran telekonference, Senin (1/2).
"Kalau anak buahnya enggak boleh ke mana-mana ya diborgol saja, kalau ada kudeta itu dari dalam bukan dari luar ya begitu saja," lanjut Moeldoko.
Diangkat Jadi Kasad pada Era Presiden SBY
Pada zaman kepemimpinan SBY menjadi presiden RI, Moeldoko diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Jenderal Pranomo Edhie Wibowo yang telah pensiun. Ia pun dilantik secara langsung oleh SBY kala itu.
©unnes.ac.id
Acara pelantikan tersebut diketahui telah dihadiri juga oleh Jenderal Pranomo Edhie Wibowo, serta pejabat serta menteri hingga kepala lembaga negara yang lain.
Diangkat Menjadi Panglima TNI oleh SBY
Karier Moeldoko di TNI juga mencapai puncak di era Presiden SBY. Setelah diangkat menjadi Kasad TNI, Moeldoko kemudian dipilih SBY menjadi Panglima TNI, menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono.
Pelantikan dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Agustus 2013. Moeldoko mengucap sumpah langsung kepada SBY.
Upacara pelantikannya saat itu juga dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga negara dan jajaran TNI.
(mdk/bil)