Jejak Politik Tia Rahmania Dipecat PDIP & Batal Dilantik Jadi Anggota DPR Usai Viral Bentak-Bentak Pimpinan KPK Nurul Ghufron
Profil Tia Rahmania politisi yang dipecat dari PDIP usai sampaikan kritik kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Politisi bernama Tia Rahmania belakangan ramai jadi sorotan usai dipecat dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Karena itu, posisinya sebagai anggota DPR terpilih 2024-2029 pun harus digantikan oleh orang lain.
Peristiwa ini terjadi usai Tia memberikan kritik terbuka kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron yang tengah menjadi pemateri di sebuah acara seminar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
- PDIP Ngaku Tak Tahu Kedatangan Tia Rahmania di Acara Lemhanas saat Kritik Nurul Ghufron
- Pecat Tia Rahmania, PDIP Bantah Ada Kaitan soal Kritik ke Nurul Ghufron
- Dipecat PDIP, Tia Rahmania Batal Jadi Anggota DPR dan Diganti Bonnie Triyana
- Cengar-cengir Nurul Ghufron KPK Tak Berkutik Usai Diamuk Anggota DPR dari PDIP Sampai Dibilang Bikin Enek
Dikutip dari berbagai sumber, Tia Rahmania diketahui lahir dan besar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun saat ini ia menetap di Kota Serang, Banten. Tia adalah anak dari mantan Bupati Barito Badaruddin.
Sebelum terjun ke politik, Tia lebih dulu aktif di dunia akademi sebagai dosen pada program studi psikologi Universitas Paramadina sejak tahun 2009.
Tia kemudian memutuskan masuk ke politik dengan bergabung bersama PDIP. Dia pernah menjadi calon anggota legislatif pada 2019-2024, tetapi gagal lolos ke parlemen.
Dalam Pileg 2024, Tia maju dari daerah pemilihan Banten 1 meliputi Pandeglang dan Lebak. Dia tercatat meraih 37,359 suara dalam Pileg 2024, mengalahkan rekan sejawatnya di PDI-P Bonnie Triyana.
Belum sempat dilantik, Tia batal menduduki kursi di Senayan setelah PDIP menyatakan memecatnya dari keanggotaan partai. Alhasil posisinya pun digantikan oleh Bonnie Triyana.
Hal tersebut sesuai dengan Surat Keputusan KPU Nomor 1368 tahun 2024 yang ditandatangani oleh Ketua KPU RI Mochamad Afifudin pada 23 September 2024.
Aksi Kritik Jadi Sorotan
Diketahui, Tia menyampaikan kritikannya pada saat Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron tengah menjadi narasumber dalam acara Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan yang digelar Lemhanas RI. Kegiatan itu digelar pada Minggu (22/9).
Awalnya, Ghufron tengah memaparkan materi tentang penguatan antikorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas (PAKU Integritas). Saat itulah, kemudian Tia memotong materi yang disampaikan Ghufron dan kemudian blak-blakan menyampaikan kritikannya.
"Izin ya pak Nurul Ghufron yang terhormat, yang kita hormati, yang merupakan pimpinan KPK kita yang luar biasa. Kalau kata psikologi ini terjadi disorientasi kognitif di kepala saya. Artinya terjadi konflik di dalam batin saya," kata Tia dikutip dari kanal YouTube MerdekaDotCom, Selasa (24/9).
Menurutnya, Lemhanas bisa mengundang narasumber yang disebutnya lebih pantas untuk membicarakan soal antikorupsi. Sebab, sebelumnya Ghufron sendiri sempat tersandung masalah etik di Dewas KPK.
"Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu pak, negara ini berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mending bapak bicara kasus bapak," ujarnya.
"Bagaimana bapak bisa lolos Dewas, Dewan Etik, kemudian di PTUN sukses. Bagaimana kasus bapak memberikan rekomen kepada ASN, bagaimana kasus-kasus bapak yang lain bapak bisa lolos. Mohon maaf pak, bapak bukan produk dari kami, bapak bukan produk dari kami," sambungnya.
Oleh karenanya, Tia menilai Ghufron sendiri tidak mencerminkan sikap antikorupsi dengan kelakukannya tersebut. Setelah meluapkan rasa kekesalnya itu, Tia langsung keluar dari ruangan dan meninggalkan acara tersebut.
"Korupsi itu intinya etika dan moral pak. Saya adalah salah satu dosen antikorupsi pak. Terima kasih wassalamualaikum saya izin keluar," ungkapnya.
Ghufron pun sempat menanggapi pernyataan Tia sebelum akhirnya melanjutkan materinya. Cuplikan video merekam momen saat Tia menyampaikan kritikannya itupun kemudian ramai beredar di media sosial dan jadi perbincangan warganet.