Kacamata Anti Radiasi, Ketahui Fungsi dan Manfaatnya
Kacamata Anti Radiasi Ketahui Fungsi dan Manfaatnya
Kacamata anti radiasi dipercaya dapat membantu mengurangi mata lelah saat menggunakan barang elektronik. Di era yang semakin melek akan kemajuan teknologi ini, gadget menjadi salah satu barang yang tak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, terlalu banyak dan sering menatap layar gadget seperti komputer, laptop, dan smartphone dipercaya dapat merusak mata. Hal itu disebabkan karena sinar radiasi dari berbagai perangkat tersebut lama-kelamaan bisa membuat mata merah, kering, kelelahan, hingga penglihatan kabur.
-
Apa saja gejala mata minus bertambah? Terdapat beberapa gejala mata minus bertambah tinggi, antara lain sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan mudah lelah saat menggunakan mata.
-
Apa itu Minus Mata? Mata minus, atau dikenal juga sebagai miopia, adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.
-
Kenapa Minus Mata terjadi? Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengembangkan kondisi ini.
-
Bagaimana cara mencegah mata minus bertambah? Untuk mencegah bertambahnya minus pada mata, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin A, C, dan E, serta omega-3. Aktivitas di luar ruangan juga dapat membantu mengurangi risiko minus pada mata karena sinar matahari dapat memberikan manfaat pada kesehatan mata. Mengistirahatkan mata secara teratur juga perlu dilakukan, dengan mengikuti aturan 20-20-20 yaitu setiap 20 menit melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.
-
Kenapa mata minus bisa bertambah? Mata minus bisa bertambah disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik, perkembangan alami mata, penggunaan kacamata yang tidak sesuai, penggunaan gadget yang berlebihan, dan kebiasaan melakukan aktivitas dari jarak dekat secara terus-menerus.
-
Kapan Minus Mata bisa makin parah? Ketika seseorang terlalu sering menatap layar komputer, smartphone, atau membaca dalam jarak dekat, mata akan mengalami ketegangan yang berlebihan.
Untuk mengantisipasinya, kacamata anti radiasi muncul dan disebut sebagai solusi untuk mencegah kerusakan mata akibat gadget. Kacamata anti radiasi dipercaya dapat melindungi mata dari radiasi sinar biru pada berbagai perangkat. Lalu, apa saja sebenarnya fungsi dan manfaat dari kacamata anti radiasi? Simak ulasannya:
Kacamata Anti Radiasi
Kacamata anti radiasi memiliki fitur lensa yang dapat membatasi paparan sinar biru. Selain itu, lensa pemblokir sinar biru pada kacamata anti radiasi juga menyertakan perlindungan non-silau.
Perlu diketahui bahwa sinar biru atau radiasi ini dapat ditemukan di smartphone, tablet, komputer, beberapa bola lampu, hingga sinar matahari. Panjang gelombang cahaya tertentu ini berpotensi merusak retina mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Salah satu manfaat kacamata anti radiasi, yaitu dapat mengurangi potensi kerusakan pada mata dan dapat memperbaiki gejala sindrom penglihatan komputer.
Radiasi Sinar Biru (Blue Light)
Seperti yang sudah disebutkan bahwa radiasi sinar biru adalah jenis radiasi yang berasal dari layar telepon genggam, laptop, komputer, TV, atau peralatan elektronik lainnya.
Energi radiasi yang terpancar dari sinar biru memang tidak sebesar radiasi sinar UV. Namun, cahaya biru tersebut diduga turut memberikan efek buruk pada kesehatan mata.
Mata manusia tidak dapat membatasi paparan cahaya biru dengan baik. Paparan sinar biru yang berlebihan pada mata dapat mengakibatkan gejala-gejala, seperti mata kering, sakit mata, hingga gangguan tidur.
Jika mata terpapar sinar biru dalam jangka panjang, radiasinya berisiko merusak sel-sel retina dan menimbulkan gangguan penglihatan, seperti degenerasi makula, katarak, bahkan kanker mata.
Adapun beberapa fungsi kacamata anti radiasi, di antaranya:
- Mencegah mata dari sinar berbahaya dari layar gadget, seperti ultra violet dan sinar biru.
- Kacamata anti radiasi memiliki penetrasi dan penyerapan yang disesuaikan dengan lampu berbeda. Saat memakainya, mata Anda akan terasa segar dan penglihatan alami.
- Kacamata anti radiasi dapat memblokir radiasi elektromagnetik. Hal ini karena kacamata anti radiasi mengadopsi teknologi pelapisan vakum ion canggih, sehingga tidak memiliki efek samping jika dipakai dalam waktu lama pada mata.
- Kacamata anti radiasi dapat menyerap gelombang mikro frekuensi rendah dan bisa menghilangkan gejala potensial bagi mata seperti kelelahan, demam, dan sakit kepala.
Tips Memilih Kacamata Anti Radiasi
Berikut beberapa tips memilih kacamata yang tepat untuk melindungi mata, dilansir dari laman Hellosehat:
1. Lensa Dapat Menghalau 99-100 persen sinar UV
Jika Anda memilih kacamata hitam untuk melindungi mata dari radiasi UV, pastikan Anda memilih kacamata dengan lensa yang menghalau 99% atau bahkan 100% sinar UV.
2. Lensa dan Bingkai Berukuran Besar
Untuk melindungi mata dari radiasi, pilihlah ukuran lensa dan bingkai yang besar. Semakin lebar ukuran lensa dan bingkai kacamata anti radiasi Anda, semakin kecil pula risiko untuk terpapar radiasi.
3. Gunakan kacamata dengan lensa polarized
Lensa terpolarisasi (polarized) memiliki bahan kimia khusus yang dapat membatasi jumlah cahaya yang masuk. Dengan lensa ini, cahaya yang terpantul dari objek lain, seperti jalan, kaca jendela, atau cermin tidak akan masuk menuju mata Anda. Ini pun dapat membantu Anda mengurangi efek silau pada mata. Anda bisa memilih lensa polarized yang dikombinasikan dengan lapisan anti sinar UV.
Efek Samping
Ternyata, kacamata anti radiasi juga memiliki efek samping. Karena kacamata ini berfungsi untuk memblokir rentang cahaya tertentu, mereka sedikit mengubah warna dari apa yang Anda lihat.
Anda akan melihat bahwa semuanya akan menjadi sedikit kuning saat memakai kacamata radiasi. Bagi beberapa orang, ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca layar, terutama jika Anda bekerja dengan berbagai rentang warna.
Mereka yang telah menggunakan kacamata cahaya biru untuk waktu yang lama melaporkan bahwa mereka mengalami peningkatan hilangnya penglihatan scotopic atau penglihatan di bawah level cahaya rendah. Ini mungkin karena mata tidak terbiasa bekerja keras di lampu tertentu dan oleh karena itu menjadi sedikit lebih malas dalam pencahayaan rendah.