Kisah Nero, Kaisar Romawi Paling Kejam Bunuh Ibu Kandung & Istrinya yang Sedang Hamil
Kisah Kaisar Romawi Nero yang paling kejam di muka bumi.
Kaisar Romawi Nero dikenal sebagai salah satu manusia paling kejam dalam catatan sejarah. Dia dengan tega membunuh kedua istrinya dan bahkan ibu kandungnya sendiri.
Padahal sang ibu, Agrippina the Younger yang mengantarkannya menuju tahta. Lantas bagaimana kisah Kaisar Romawi Nero yang paling kejam di muka bumi ini?
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa yang dilakukan seniman AI itu pada tokoh-tokoh sejarah? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana sejarah dapat membantu kita memahami dunia saat ini? Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami akar dari situasi-situasi, peristiwa-peristiwa, dan fenomena-fenomena yang ada di masa kini. Sejarah juga membantu memahami perkembangan peradaban manusia secara lebih luas, serta memberikan wawasan tentang nilai-nilai, konflik-konflik, dan pencapaian-pencapaian yang telah membentuk dunia seperti yang dikenal saat ini.
-
Bagaimana cara sejarawan menentukan kebenaran sebuah peristiwa sejarah? Sejarah menggunakan metode ilmiah dan analisis kritis untuk menilai keandalan sumber dan menyusun narasi yang berdasarkan bukti.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
Melansir dari berbagai sumber, Jumat (28/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kekejaman Kaisar Nero
Nero Claudius Caesar Germanicus merupakan seorang Kaisar Romawi kelima. Penguasa bernama asli Lucius Domitius Ahenobarbus ini juga adalah Kaisar Romawi terakhir dari dinasti Julio-Claudian. Nero diketahui diadopsi oleh pamannya, Claudius untuk menjadi penerus tahtanya.
Dia dikenal menikahi seorang pemuda dan tega membunuh seseorang demi kekuasaannya. Nero juga dikenal sebagai sosok yang suka pesta pora dan memiliki hasrat pada musik. Di mana hasratnya tersebut memicu munculnya desas-desus jika Nero memetik kecapinya dan bersorak ketika kebakaran besar melanda Kota Roma pada tahun 64 Masehi.
Rumor yang beredar mengatakan sang Kaisar Romawi ini menyulut api untuk membersihkan lahan. Hal itu dilakukan demi pembangunan kompleks istana baru di Bukit Palatine. Setelah kebakaran terjadi, penduduk Roma lantas percaya jika Nero lah yang ada di balik kebakaran besar tersebut.
Umat Kristen Jadi Korban
Melihat reaksi itu, Nero kemudian mencari kambing hitam atas kejadian itu. Dia mengkambinghitamkan umat Kristen sebagai penyebab kebakaran. Tidak berhenti di sana, Nero juga menjatuhkan hukuman yang sangat jahat untuk mereka. Ribuan orang tidak bersalah diseret ke arena perlombaan.
Sebagian umat Kristen ditutupi dengan kulit hewan dan berhadapan dengan sekumpulan anjing pemburu. Para anjing ini menggigit dan mencabik-cabik hingga mereka mati.
Di sisi lain, Nero memerintahkan anak buahnya untuk mengikat umat Kristen yang tersisa bersama jerami kering. Mereka disusun di dalam sebuah taman dan akhirnya dibakar saat tengah malam. Obor jerami dan manusia ini menjadi hiburan bagi Kaisar Romawi Nero. Dalam penindasan itu, pengikut Yesus yang bernama Petrus dan Paulus meninggal dunia.
Tega Membunuh Ibunya
Kekejaman Nero belum berakhir. Nero merencanakan pembunuhan terhadap sang ibu, Agrippina karena membuatnya marah. Sang ibu ternyata juga gila akan kekuasaan dan kerap kali mengatasnamakan Nero untuk melakukan tindakan kejahatan. Dia juga sering kali tampil dengan kedudukannya bak seorang ratu.
©2021 Bored Panda/Haroun Binous
Nero merasa takut jika kekuasaan yang ada di tangannya akan direbut oleh sang ibu. Dia lantas berniat untuk membunuhnya. Rencana pertama yakni menciptakan insiden kapal tenggelam untuk membunuhnya. Namun gagal sebab sang ibu berhasil berenang hingga pantai dan mengutus seseorang mengirim surat.
Saat menerima surat dan berbicara dengan pengantarnya, Nero diam-diam menaruh sebilah belati di atas tanah. Nero kemudian melaporkan jika sang ibu mengirim seseorang untuk membunuhnya kepada pengawalnya. Hal itu lah yang dijadikan sebagai alasan bisa membunuh ibunya. Ibu Nero pun mendapatkan balasan atas perbuatan jahatnya selama ini.
Bunuh Istri Sedang Hamil
Nero dengan kejam juga berhasil membunuh ketiga istrinya satu per satu. Bahkan Nero dengan kejamnya memukul istrinya yang tengah hamil hingga meninggal dunia.
Sementara itu, istri keduanya yang bernama Bobia dibunuh karena mengeluh kepulangan Nero yang dirasa terlalu malam. Istri ketiganya Statilia yang diperoleh dengan membunuh suaminya juga pada akhirnya dibunuh oleh Nero.
Nero juga memerintahkan gurunya untuk bunuh diri lantaran dia berpendapat jika sang guru turut mencoba mendominasinya. Setelahnya, Nero kehilangan kontrol diri dan kian berbuat sewenang-wenang.
Kekuatan Redup
Pada tahun 68 Masehi, kekuatan Nero meredup. Dia bahkan mengalami masalah keuangan. Akibat pembangunan kembali Roma dan pendirian 'istana emas' atau Domus Aurea, Nero menaikkan pajak hingga menyita benda-benda berharga milik rakyatnya.
Dia juga mendevaluasi mata uang kekaisaran serta menurunkan kandungan perak dari koin denarius sebesar 10 persen.
Kekuasaan Nero kian digoyang oleh pemberontakan Yudea dan Inggris, konflik dengan Parthia. Hal itu membuat popularitas Nero kian menurun tajam.