Komandan TNI Panggil Bintara Remaja & Polisi '3 Zaman' di Markas Polisi, di Depan Kapolres Beri Uang Langsung Disuruh Hitung
Komandan TNI beri uang kepada dua bintara Polri lalu bicara filosofi rezeki.
Komandan TNI melakukan lawatan ke Polres Jembrana, Polda Bali. Tujuannya menggelar apel sinergitas TNI dan Polri. Pada momen itu, komandan TNI menyempatkan waktu memanggil 2 bintara polisi.
Salah satunya seorang bintara senior bernama Pak Badre. Pak Badre dijuluki polisi 3 zaman, karena memulai kariernya dari Tamtama. Sementara polisi lain adalah Indra, seorang bintara muda yang baru lulus tahun 2023.
- Komandan di TNI Kini jadi Presiden, Ucapan Bangga Mantan Pangkostrad jadi Sorotan
- Komandan Tertinggi Adalah Istri, Prajurit TNI Ini Diam Seribu Bahasa Saat Istri Singgung Soal Mantan Pacar
- Kombes Polisi Tanya Pasukan Cuma 1 Orang yang Menjawab, Diperintah Maju Langsung Dikasih Duit
- Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kedua bintara tersebut kemudian diberikan uan. Selain itu keduanya juga tidak lupa diberi nasehat berharga tentang filosofi sebuah rezeki yang didapatkan oleh masing-masing individu. Simak ulasannya sebagai berikut.
Komandan TNI Panggil Bintara Tua dan Muda
Komandan Distrik Militer 16/17 Jembrana, Letkol Inf Mohamad Adriansyah memimpin upacara apel di halaman Polres Jembrana, Polda Bali. Dia kemudian memanggil bintara polisi yang berasal dari zaman yang berbeda.
“Yang paling muda, tampil ke depan, ya maju. Yang paling senior, bintara yang paling senior,” ucap Dandim saat memanggil bintara Polri.
Setelah dipanggil, majulah dua orang bintara yang paling muda dan yang paling tua. Pada momen itu, Dandim memberi sejumlah uang dengan nominal yang berbeda. Mereka berdua diminta untuk menghitung langsung uang tersebut.
“Kalau bapak lebih banyak, bapak kan sepuh. Coba tahan, sabar dulu jangan dimasukin. Berapa pak? Satu juta. Kamu berapa? Lima ratus,” ucapnya.
Ambil Filosofi Rezeki
Tujuan Dandim memanggil dua bintara untuk diberi uang adalah karena ia ingin berbicara tentang filosofi rezeki. Dandim mengibaratkan rezeki seperti sebuah gelas, ada yang besar dan ada yang kecil.
“Kalau tadi pak Kapolres mengambil filosofi waktu. Kalau saya sekarang filosofi tentang hal-hal apa, rezeki. Kalau bapak-bapak ingat, kalau gelas ada yang besar ada yang kecil,” jelasnya.
Selain itu, Dandim menekankan bahwa setiap individu memiliki takaran rezekinya masing-masing, sehingga ia memberi uang dengan nominal yang berbeda kepada dua bintara tersebut.
“Pak Badre kenapa dikasih lebih, pak Badre pengalaman hidupnya sudah merasakan dari tahapan dari yang paling bawah,” jelas Dandim.
“Makanya tadi saya bagikan, sesuaikan dengan umur, disesuaikan dengan tugas, kenapa berbeda karena itulah takarannya. Jelas ya,” pungkas Mohamad Adriansyah.