Melihat Desa Paling Basah di Dunia, Setiap Hari Turun Hujan Lebat & Berdurasi Lama
Setiap harinya, masyarakat harus berhadapan langsung dengan kondisi dan cuaca yang lembab.
Setiap harinya, masyarakat harus berhadapan langsung dengan kondisi dan cuaca yang lembab.
Melihat Desa Paling Basah di Dunia, Setiap Hari Turun Hujan Lebat & Berdurasi Lama
Desa tersebut diketahui begitu unik. Sebab, lokasi tersebut dijuluki sebagai desa paling basah di dunia.
Setiap harinya, masyarakat harus berhadapan langsung dengan kondisi dan cuaca yang lembab. Bahkan, tak jarang masyarakat tidak dapat memperoleh sinar matahari selama berminggu-minggu.
Lantas, seperti apa potretnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Jelajah Bumi, Jumat (15/9/2023).
Desa Paling Basah di Dunia
Mawsynram adalah sebuah desa yang terletak di Meghalaya. Tepatnya, Mawsynram yakni berlokasi di sebelah timur laut negara India.
Kendati tak cukup jauh dari India yang dikenal memiliki iklim tropis, namun desa yang satu ini diketahui kerap diguyur hujan.
Saking seringnya mendapat hujan dalam frekuensi serta durasi yang lama, maka kawasan tersebut bahkan memperoleh julukan sebagai desa paling basah di dunia oleh Rekor Guinness Dunia.
"Diberi predikat tempat paling basah di bumi oleh Guinness World Records," demikian dikutip dari keterangan video.
"Di sana mengalami curah hujan yang sangat tinggi. Bahkan terkadang warga disini tidak melihat matahari selama berminggu-minggu," demikian dikutip dari keterangan video.
Hal itu disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi daripada daerah lain di dunia. Sering mendapat hujan, bahkan masyarakatnya diketahui pernah beberapa kali tak merasakan teriknya sinar matahari secara langsung.
Curah hujan yang tinggi diketahui disebabkan oleh lokasi desa Mawsynram yang berada di antara Bangladesh dan Teluk Benggala. Uap air yang berasal dari Teluk Benggala bakal mendarat di atas Mawsynram dan menjadi hujan yang begitu lebat.
"Lokasi Mawsynram yang dekat dengan Bangladesh dan Teluk Benggala adalah alasan gugusan kecil itu menerima begitu banyak hujan. Ketika setiap kali uap air berkumpul di Teluk Benggala, ini membuat curah hujan di atas Mawsynram," demikian dikutip dari keterangan video.
Akses Desa Tertutup Kabut
Untuk menuju ke desa yang satu ini pun harus melewati perjuangan panjang.
Lantaran berada di ketinggian, maka setiap orang harus melewati jalanan berkelok khas perbukitan.
Tak berhenti di sana saja. Kabut tebal pun bakal menyambut siapa saja yang bakal berkunjung ke desa Mawsynram.
Jika bukan kabut, maka akses menuju ke desa pun bakal dibuka dengan hujan ringan.
Meski demikian, masyarakat setempat pun diketahui telah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Dengan santai, masyarakat masih bisa beraktivitas dengan kondisi alamnya yang sedemikian rupa.
2023 merdeka.com
"Masyarakat di sini sudah terbiasa dengan kondisi hujan setiap hari," demikian dikutip dari keterangan video.
Mencoba beradaptasi, masyarakat setempat pun sampai memiliki sebuah payung unik yang dibuat sendiri. 'Knupps' adalah sebuah payung unik buatan lokal yang seringkali menemani masyarakatnya beraktivitas sehari-hari dan tetap terlindungi dari rintik hujan.
Menuai Tanggapan
"Masyaallah, hujan selalu jadi moment yang ku rindukan. Tapi kalo tiap hari di guyur hujan stres juga karena mungkin tidak terbiasa," tulis akun @wahyukurniasintasari628
"Kasihan orang-orang di sana. Aktivitas jadi susah kalau hujan, terutama yang di luar ruangan. Belum lagi bisa jadi bencana kalau hujan," tulis akun @febriadiyugo7996
"Masyaallah, sangat dingin kalo udah hujan terus. Tapi udah terbiasa," tulis akun @pudinchannel
"Ga kebayang kehidupan di situ. Gue di sini yang waktu musim hujan pas diguyur hujan sampai 3 hari tanpa henti aja udah bosen banget," tulis akun @azalearen7820