Memahami Aturan FIFA soal Penggunaan Gas Air Mata oleh Aparat saat Amankan Sepak Bola
Menurut FIFA, ada aturan tersendiri bagi petugas saat di lapangan yang berkaitan dengan gas air mata.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam berakhir ricuh. Supporter Aremania merangsek masuk ke lapangan hingga mengejar para pemain.
Alhasil, petugas keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk meredam aksi. Menurut FIFA, ada aturan tersendiri bagi petugas saat di lapangan.
-
Bagaimana jalannya pertandingan Persebaya vs Persita? Permainan kedua tim cukup intens dan menarik, namun hingga peluit akhir dibunyikan skor imbang tidak berubah.
-
Mengapa pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya digelar? Menjelang dimulainya Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024, para klub peserta bersiap diri. Mereka mengadakan agenda pertandingan uji coba untuk menguji kesiapan klub menyambut turnamen tersebut.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Di mana pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya berlangsung? Pertandingan itu diadakan di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (24/6).
-
Apa yang menjadi hasil akhir dari pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya? Sempat tertinggal 0-3, Persebaya berhasil membalikkan keadaan jadi 4-3.
-
Apa yang Widodo janjikan untuk Arema FC? Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro berjanji akan membawa tim berjuluk Singo Edan lolos dari jeratan degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Aturan FIFA soal Gas Air Mata
Kericuhan terjadi usai Persebaya mampu membuat Arema FC bertekuk lutut. Hasil tersebut membuat Aremania merangsak masuk ke lapangan hingga membuat kerusuhan. Gas air mata seketika turun demi mengendalikan massa.
Namun sebenarnya, aturan FIFA justru tak mengizinkan petugas untuk mengendalikan kerusuhan menggunakan gas air mata. Hal tersebut sesuai yang tertuang dalam FIFA stadium safety and security regulation.
Hal tersebut secara jelas tertulis pada poin 19 yang mengatur tentang petugas keamanan. Dalam aturan petugas disebut dengan istilah 'pitchside stewards'.
Menyorot pada poin 19 b, petugas keamanan secara tegas dilarang menggunakan gas air mata atau gas pengendali massa yang lainnya.
digitalhub.fifa.com ©2022 Merdeka.com
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (
Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," demikian dikutip dari laman digitalhub.fifa.com.
Polisi Terpaksa Gunakan Gas Air Mata
Senada dengan peraturan FIFA, petugas keamanan sebenarnya tak menginginkan penggunaan gas air mata untuk meredakan situasi. Namun Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta mengungkap, ada alasan tersendiri bagi petugas keamanan untuk menggunakan gas air mata.
Disebutnya, aksi nekat ribuan supporter yang mulai anarkis membuat petugas terpaksa mengeluarkan gas air mata. Bahkan disebut, para supporter justru sempat melakukan perlawanan kepada petugas hingga pengrusakan kendaraan di lokasi.
©ANTARA/HO-Polda Jatim
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Nico.
Pertandingan Persebaya vs Arema Berakhir Ricuh
Sebelumnya, kabar duka bagi dunia sepak bola tanah air. Pertandingan Persebaya vs Arema yang berakhir rusuh menyisakan korban.
Hal tersebut terjadi usai para supporter Aremania kedapatan beraksi hingga menyebabkan sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan. Saat beraksi, ribuan supporter nampak melempar flare ke berbagai penjuru.
©2022 Merdeka.com
Supporter yang berusaha masuk ke dalam lapangan pun sempat dihalau petugas keamanan gabungan dari Polri dan TNI.
Kendati sempat dihalau, namun petugas gabungan disebut kewalahan menghadapi aksi ribuan supporter Aremania yang terus merangsak masuk.
127 Orang Meninggal Dunia
Akibat kerusuhan tersebut, 127 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta pada Minggu (2/10).
"Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia," terang Nico.