Mengenal Dalil Naqli dan Aqli, Ketahui Pengertian dan Perbedaan, dan Contohnya
Secara umum dalil memang dibagi menjadi dua yaitu aqli dan naqli. Berikut ini Merdeka.com merangkum penjelasan tentang mengenal dalil naqli dan aqli, yang memuat pembahasan tentang pengertian dan perbedaan di antara keduanya.
Mengenal dalil naqli dan aqli adalah salah satu langkah dalam memahami sebuah dalil dalam Islam. Ada banyak sekali dalil yang ada sebagai dasar untuk memperkuat sebuah anjuran atau larangan dalam agama.
Secara umum dalil memang dibagi menjadi dua yaitu aqli dan naqli. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui penjelasan tentang kedua dalil tersebut. Padahal, mengenal dalil naqli dan aqli ini adalah hal yang sangat mendasar.
-
Kenapa ucapan selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah menjadi trending? Guna merayakannya, Anda bisa mengirimkan ucapan selamat tahun baru Hijriah 1 Muharam kepada sesama kaum muslimin. Anda bisa memberikan ucapan ini kepada orang-orang tersayang, mulai dari teman, kolega, atasan kantor, sahabat hingga keluarga.
-
Kenapa sholat subuh menjadi trending topik? Berikut merdeka.com membagikan tata cara dan bacaan sholat subuh sendiri ataupun berjamaah. Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (12/1/2024):
-
Apa yang dilakukan orang-orang dalam video viral saat memusnahkan Alquran yang rusak? Terlihat beberapa orang membuang bongkahan abu Alquran ke dalam laut. Tiktok/gbclthg Bukan hanya itu, saat melakukan proses pemusnahan terhadap Alquran yang sudah rusak, mereka juga terdengar terus melantunkan sholawat sembari membuang abu Alquran satu per satu dari atas kapal.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
-
Apa yang sedang trending dalam ucapan selamat menikah? Ucapan selamat menikah bisa menjadi lucu dan penuh kesan. Bagi Anda yang memiliki teman, sahabat, hingga keluarga yang segera menikah, maka memberikan ucapan rasanya penting untuk dilakukan. Sebab, pernikahan merupakan salah satu momen paling penting dan dinantikan bagi sebagian besar orang.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Merdeka.com merangkum penjelasan tentang mengenal dalil naqli dan aqli, yang memuat pembahasan tentang pengertian dan perbedaan di antara keduanya.
Pengertian Dalil
©2019 Merdeka.com/Free Images
Sebelum membahas mengenai dalil naqli dan aqli, terlebih dahulu dibahas tentang pengertian dalil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalil adalah keterangan yang dijadikan bukti atau ulasan suatu kebenaran, terutama berdasarkan ayat Al-Qur’an.
Melansir dari laman Dream, secara bahasa dalil adalah petunjuk. Sedangkan menurut istilah, dalil adalah bukti yang dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk menyatakan sesuatu itu benar atau salah.
Selain itu, dalil juga diartikan sebagai sebuah keterangan yang dijadikan sebagai bukti atau alasan mengenai suatu kebenaran terutama yang didasarkan pada Al-Qur’an. Kebenaran atau kesalahan dapat diyakini jika ada alasan yang kuat. Alasan yang kuat dan bukti tersebutlah yang dinamakan sebagai dalil.
Adapun jika melansir dari laman NU Online, yang mengutip pendapat dari Imam Al-Amidy dalil adalah sesuatu yang dengannya memungkinkan untuk sampai kepada pengetahuan yang bersifat berita. Dalil dibagi menjadi dua yaitu dalil murni (aqli) dan dalil sam’i (naqli).
Perbedaan Dalil Naqli dan Aqli
Setelah mengetahui pengertian dalil, selanjutnya hal yang perlu Anda ketahui adalah perbedaan antara dalil naqli dan dalil aqli. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah perbedaan dalil naqli dan aqli.
Pengertian Dalil Naqli
Melansir dari laman Dream.co.id, dalil naqli menurut bahasa berarti nash Al-Qur’an atau hadits. Sedangkan menurut istilah dalil naqli adalah bukti-bukti atau alasan tentang kebenaran atau ketidakbenaran berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam artian lain, naqli juga memiliki arti mengambil sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Artinya mereka menuliskan hadits-hadits, menyalinnya, dan menyandarkannya pada sumber-sumber aslinya.
Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Irena Dwi Fetraningtyas dan Yunanto dalam Jurnal Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran. Ia mengartikan dalil naqli sebagai tanda bukti atas petunjuk dari teks ayat Al-Qur’an, dan dalil naqli tersebut memiliki kebenaran yang mutlak dan hakiki.
Meskipun dalil naqli bersumber pada Al-Qur’an dan hadits, akan tetapi masing-masing mujtahid memiliki penafsiran yang berbeda-beda atas teks yang ada. Perbedaan penafsiran tersebut biasanya berlaku dalam teks tentang akidah, fikih, akhlak, dan lain sebagainya.
Contoh Dalil Naqli
©2021 Merdeka.com/pexels-ali-arapoğlu
Setelah mengetahui pengertian dalil naqli, Anda juga perlu mengetahui contoh dalil naqli. Berikut ini adalah contohnya.
1. Surat Al Ikhlas
Artinya: “Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
2. Perintah Puasa
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al Baqarah: 183)
Pengertian Dalil Aqli
Melansir dari laman Dream.co.id, dalil Aqli menurut bahasa adalah petunjuk yang didasarkan pada akal. Sedangkan menurut istilah, dalil aqli adalah bukti-bukti atau alasan tentang sesuatu itu benar atau salah yang didasarkan atas pertimbangan akal sehat manusia.
Irena Dwi Fetraningtyas dalam artikel jurnalnya juga mengartikan bahwa dalil aqli adalah dalil yang dapat dinalar oleh akal fikiran. Dalil aqli juga bisa diartikan sebagai dalil yang rasional. Yaitu dalil yang didapatkan dari pemikiran logis.
Menurut laman NU Online, dalil aqli atau dalil logis ini tidak hanya diakui sebagai hujjah (argumentasi) dalam agama, akan tetapi justru kebenaran dalil naqli sering bergantung pada penalaran yang disebut sebagai dalil aqli.
Dalil aqli ini terbagi menjadi tiga macam. Pertama: wajib aqli, yaitu kepastian akal sehat menerima kepastian tertentu. Kedua: mustahil aqli, yaitu akal sehat mengingkari sesuatu yang terjadi. Ketiga: jaiz aqli, yaitu akal sehat mungkin menerima juga mungkin menolak atau mengingkari sesuatu.
Contoh Dalil Aqli
©2021 Merdeka.com/pexels-tima-miroshnichenko
Melansir dari laman NU Online, berikut ini adalah contoh dalil aqli:
1. Seorang anak yang memiliki ibu
Jika Anda melihat seorang anak, tentu Anda mengetahui bahwa anak itu pasti mempunyai seorang ibu meskipun Anda tidak pernah melihat ibunya. Keberadaan ibu itu disimpulkan oleh akal sehat bahwa seorang anak pasti dilahirkan oleh seorang ibu.
2. Alam semesta
Ketika Anda melihat alam semesta, tentu kita tahu bahwa alam semesta ini tentu memiliki pencipta. Alam semesta yang sangat teratur, luas, dan indah ini tidak mungkin tercipta dengan sendirinya. Pasti ada Tuhan semesta alam yang menciptakan dan mengatur alam semesta.