Mengenal Sistem Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Semua ini dilakukan terutama sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan oleh beberapa kota besar. Selain mencegah penyebaran, cara tersebut efektif dalam mengurangi intensitas kerumunan. Lalu apa saja sistem sekolah yang mengalami perubahan di masa pandemi Covid-19? Berikut ulasannya.
Kegiatan belajar-mengajar di secara tatap muka di sekolah terpaksa berhenti semenjak pandemi Covid-19. Seiring perkembangan wabah, sistem pendidikan ikut berinovasi demi memberi hak belajar para pelajar dan mahasiswa.
Sebut saja kita mulai mengenal adanya daring (dalam jaringan) belajar di rumah, ujian nasional yang digantikan, wisuda online dan masih banyak lagi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
Semua ini dilakukan terutama sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan oleh beberapa kota besar. Selain mencegah penyebaran, cara tersebut efektif dalam mengurangi intensitas kerumunan.
Lalu apa saja sistem sekolah yang mengalami perubahan di masa pandemi Covid-19? Berikut ulasannya.
Study From Home
Sejak pemerintah mengumumkan belajar dari rumah, seluruh aktivitas belajar dilakukan secara jarak jauh melalui konferensi video, dokumen digital dan sarana daring lainnya, serta siaran TVRI.
Selain sulit beradaptasi, beban orang tua ikut bertambah. Siap membantu anak mengerjakan tugas belajar dan memastikan kuota internet lancar. Tanpa disadari, situasi ini seolah mentransfer peran orang tua menjadi guru di rumah bagi anak, secara keseluruhan.
Kolaborasi yang apik antara guru dan orang tua murid, menjadi jaminan anak-anak bisa mengenyam pendidikan di tengah keterbatasan.
Penguasaan teknologi menjadi keniscayaan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar maupun peserta didik. Murid-murid belajar dari rumah dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan melalui aplikasi.
Alasan Kuat Belajar di Rumah
Reuters ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari covid19.go.id, sebaiknya anak-anak yang rentan terpapar virus Covid-19 untuk diawasi oleh para orang tua di rumah.
Bila anak Anda telah menunjukkan gejala demam, rasa lelah dan batuk kering, sebaiknya mencari pengobatan dan ikuti perintah dari tenaga kesehatan.
Istirahatkan anak di rumah dan hindari tempat keramaian untuk mencegah penyebaran penyakit. Bila anak tidak menunjukkan gejala, sebaiknya tetap bersekolah, kecuali ada pemberitahuan dari pihak berwenang yang menyatakan sebaliknya.
Ajarkan anak mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Termasuk perilaku seperti:
- Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol (60%),
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan siku terlipat. Bisa dengan tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan,
- Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung saat tangan anak belum dicuci pakai sabun.
Iuran Sekolah
Banyak masyarakat yang mengalami kendala, terutama terkait sinyal dan kuota internet. Terlebih lagi dengan kondisi ekonomi orang tua, mungkin sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.
Khususnya sekolah swasta yang telah bergantung besar, karena 70 persennya biaya bersumber dari para siswa. Tak jarang banyak orangtua yang meminta kebijaksanaan sekolah, supaya anak-anaknya tetap bisa belajar tanpa beban.
Yayasan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memberikan keringanan pembayaran uang sekolah dengan cara dicicil selama tiga bulan.
"Kami hanya bisa memberikan kelonggaran, belum bisa mengurangi nominal uang sekolah. Karena pemasukan sekolah 70 persen bersumber dari uang sekolah siswa," kata Sekretaris Majelis Penyelenggara Pendidikan Yayasan Pendidikan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Suryatno.
Insentif Guru
Selain orangtua dan murid yang merasakan getirnya dampak pandemi, para guru juga ikut memikul beban. Mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk kuota, meski gaji pas-pasan.
Beban tersebut dirasakan betul oleh para guru honor dan guru kontrak. Serta tenaga pengajar tetap yang berasal dari sekolah swasta tingkat bawah.
Rata-rata diperkirakan para guru mengajar dalam sepekan sebanyak 20-23 jam. Kebutuhan internet per jam bisa mencapai 2 gigabyte (GB) untuk menyampaikan materi secara daring.
Lulusan Virtual
Momen peringatan Hari Pendidikan 2020 lalu, menjadi hal yang patut diabadikan dan langka. Lantaran kondisi dunia masih terancam wabah, bebarengan dengan kelulusan siswa SMA sederajat. Ditambah lagi, bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Pengumuman kelulusan oleh masing-masing sekolah, berdasarkan Peraturan Sekjen Kemendikbud Nomor 5 Tahun 2020 dilakukan secara daring.
Kelulusan tahun ini terasa istimewa, sebab para siswa lulus tanpa mengikuti Ujian Nasional (UN). Karena peniadaan UN, kelulusan siswa didasarkan pada nilai rapor dan hasil tugas selama menjalani pembelajaran jarak jauh.
Perpisahan Virtual
Sejak beberapa kota memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagian sekolah akhirnya mengadakan perpisahan dengan teman seangkatan melalui virtual.
Para siswa duduk diapit kedua orang tuanya, menghadap kamera dari layar komputer dan ponselnya. Menghubungkan mereka bersama ratusan peserta didik lain melalui jaringan rapat zoom.
Tak ayal momen bahagia tersebut juga dipenuhi haru. Rasa rindu antar teman dan keinginan untuk merayakan wisuda meriah layaknya angkatan sebelumnya.
PPDB Daring
©2012 Merdeka.com
Memasuki Tahun Ajaran 2020/2021 penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara daring. Dampak pandemi Covid-19, menyebabkan prosesi penerimaan siswa baru sejak bulan Juni hingga Juli, dilakukan melalui online.
Baik dari pendaftaran hingga pengiriman berkas dalam bentuk file, melalui situs ppdb.jakarta.go.id untuk semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan PPDB dari jenjang SD, SMP hingga SMA terbagi beberapa jalur, yakni inklusi, afirmasi bagi anak asuh panti dan afirmasi bagi anak pemegang kartu.