Mengenal Sosok KSP A.M Putranto, Jenderal Kepercayaan Presiden Prabowo Garap Proyek Maung Berani Tolak Modif Mobil Mercy
Sosok Kepala Staf Presiden (KSP) ternyata jadi orang di balik pembuatan mobil Maung sebagai kendaraan kepresidenan.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Letjen (Purn) A.M Putranto sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Putranto telah dilantik secara resmi di Istana Negara, Jakarta, pada Senin 21 Oktober 2024 lalu.
Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 137/P Tahun 2024 tentang pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan. Dalam keputusan tersebut, Presiden juga menetapkan M Qodari sebagai Wakil KSP yang akan mendampingi Putranto.
- Maung Bakal jadi Mobil Kenegaraan Pemerintahan Prabowo, Ini Kata Airlangga
- VIDEO: Tegas Prabowo Setop Impor Kendaraan Dinas, Menteri Diperintah Pakai Mobil Maung
- Prabowo Perintahkan Maung Pindad Jadi Mobil Dinas Menteri, ini Sederet Kehebatannya
- Bukan Sosok Sembarangan, Cuma Orang Ini yang Bisa Hentikan Mobil Prabowo dan Naik ke Atap
Sebagai KSP, belum lama ini Putranto menghadiri rapat bersama sejumlah Komisi XIII DPR untuk pertama kalinya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/10). Dalam perkenalannya, dia kemudian mengungkap keterlibatannya dalam pembuatan mobil Maung yang kini ditetapkan sebagai kendaraan kepresidenan.
Mulanya, Putranto menyebut jika dia awalnya ditugaskan untuk menyiapkan kendaraan untuk menyambut kedatangan pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Indonesia.
"Kemarin ada tamu dari Vatikan yaitu Paus Fransiskus. (kendaraan yang dipakai Paus) itu salah satu karya saya mobil yang saya modifikasi untuk pemerintah yaitu mobil Maung," kata Putranto.
Pada saat itu, dia sebenarnya diminta untuk memodifikasi mobil pabrikan asal Jerman, yakni Mercy. Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Putranto. Dia kemudian menawarkan memodifikasi mobil buatan dalam negeri sebagai kendaraan Paus Fransiskus.
"Kebetulan hobi saya modifikasi mobil, sudah 13 mobil saya buat salah satunya itu (maung). Kemarin sebetulnya saya ditawari untuk modifikasi mobil tapi mobilnya mercy saya tidak mau," katanya.
"Ada tawaran itu saya sampaikan 'saya boleh modifikasi asal mobil nasional tapi kalau mobil mercy saya tidak mau'," tambah Putranto.
Setelah disetujui, Putranto bersama tim-nya kemudian mulai membuat mobil Maung untuk Paus Fransiskus. Tak disangka kendaraan tersebut mendapat respon positif dari banyak pihak.
Setelah itu, Putranto lalu menawarkan pada Prabowo untuk membuat mobil Maung seri lain sebagai mobil kepresidenan. Usulan tersebut disambut antusias dan langsung disetujui oleh Prabowo saat dia belum resmi dilantik.
Mobil Maung yang dibuat khusus sebagai kendaraan resmi kepresidenan pertama kali dipamerkan usai pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 lalu.
"Spesifikasinya lebih kuat mirip dengan limousine karena anti peluru dan sebagainya. Saya bilang, 'Bapak ketahui bahwa itu karya asli putra Indonesia saya dan teman-teman'," pungkas Putranto.
Diketahui, jika mobil Maung sendiri merupakan salah satu program jangka panjang Prabowo Subianto untuk membangun kembali industri otomotif nasional. Proyek tersebut sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu saat dia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Profil AM Putranto
AM Putranto adalah purnawirawan TNI yang lulus dari AKABRI Magelang pada tahun 1987. Ia memulai perjalanan kariernya usai lulus di Kodam VI/Tanjungpura Kalimantan. Dia mendapatkan penugasan di bagian infanteri.
Pada tahun 2000, dia ditunjuk menjadi pejabat sementara Danyonif Linud 433/3 Kostrad di wilayah Irian Jaya (sekarang Papua) sehingga menjadi Danyon termuda saat itu.
Pada tahun 2007 hingga 2008, ia terpilih sebagai Komandan Kontingen Garuda XXIII-B untuk misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).
Setelah pensiun dari militer pada tahun 2022, Putranto menjabat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk Matra Darat Bidang Alutsista.
Pada 21 Oktober 2024, ia dipercaya menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, di mana ia bertugas membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan agenda pemerintahan.