Moeldoko Ungkap Tempat 'Keramat' di Istana, Jika Dikunjungi Anggota TNI-Polri Auto Naik Pangkat
Eks Panglima TNI ungkap tempat 'keramat' di istana yang bisa bikin anggota TNI-Polri auto naik pangkat.
Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengungkap tempat 'keramat' di istana kepresidenan melalui unggahan video di akun Instagram @bambang_saptono.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menyebut, jika anggota TNI-Polri yang sudah mengunjungi gedung Bina Graha di istana biasanya tidak lama lagi otomatis akan naik pangkat.
- Kendarai Mobil Bak Terbuka, Petani Tiba-Tiba Datangi Letkol TNI ke Kantor, Bawaannya Tak Terduga
- Moeldoko Curhat Sempat Jengkel ke Asabri saat Menjadi Panglima TNI
- Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'
- Mantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu
"Ada mitos kalau sudah ke kantor staf Presiden Bina Graha ini enggak lama lagi naik (pangkat)," kata Moeldoko.
Pernyataan Moeldoko pun kemudian disambut oleh tawa oleh orang-orang yang ada di lokasi. Salah satunya ialah Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Winarto.
Winarto merupakan jenderal polisi bintang dua lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992. Dia merupakan salah satu anggota Polri yang pada saat itu datang ke Bina Graha.
Moeldoko pun berkelakar dan memprediksi jika Winarto akan segera mendapat kenaikan pangkat usai mengunjungi tempat 'keramat' tersebut. Mendengar penyataan itu, Winarto pun hanya tersenyum.
"Kalo sudah ke 'Bina Graha' maka 'bintang' nya cepet naik," tulis keterangan video.
Sebagai informasi, Bina Graha adalah gedung kepresidenan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan diprakarsai oleh Direktur Pertamina pada masa "Oil Boom" bernama Ibnu Sutowo.
Gedung ini digunakan oleh Presiden Soeharto sebagai ruang kerja kepresidenan. Soeharto berkantor di Bina Graha yang mulai dibangun pada 1969 dan selesai pada 1970.
Bina Graha yang terletak di sebelah timur Istana Negara, menghadap ke arah Sungai Ciliwung, kemudian menjadi kantor resmi presiden. Gedung ini berdiri di atas lahan bekas Hotel Dharma Nirmala, bangunan yang pada masa sebelumnya bernama Hotel der Nederlanden dan Rafles House.
Setelah Soeharto lengser, Gedung Bina Graha selanjutnya digunakan oleh Presiden BJ Habibie dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kemudian pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, gedung ini sempat digunakan sebagai museum.
Gedung Bina Graha yang semula menjadi Kantor Presiden diubah fungsinya menjadi museum untuk menyimpan semua koleksi benda seni yang tidak dipajang di Istana.
Pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo, Bina Graha dipergunakan untuk Kantor Staf Presiden. Sedangkan koleksi benda seni yang semula tersimpan di Bina Graha di simpan di museum Istana Kepresidenan lain.