Momen Pendukung Dua Negara Foto Bareng di Olimpiade Paris, Tiba-Tiba Suporter Israel Mau Ikut Langsung Diusir
Suporter Israel diusir saat akan ikut berfoto dengan suporter Kirgistan dan Uzbekistan saat Olimpiade Paris 2024.
Efek domino dirasakan oleh warga Israel di luar negeri usai mendapat diskriminasi dari warga negara lain saat menonton Olimpiade Paris 2024.
Kekejian dan kejahatan yang dilakukan oleh militer mereka membawa dampak buruk bagi para diaspora yang tak tahu apa-apa di luar negara mereka.
- FOTO: Membanggakan! Ini Momen Indonesia Panen Medali Paralimpiade Paris 2024 Lewat Cabor Bulutangkis
- Momen Paling Bersejarah di Olimpiade Paris 2024: Atlet Korut, Korsel, dan China Foto Bareng di Podium
- Kelakuan Tantrum Suporter Israel saat Orang Lain Diwawancara di Olimpiade Paris, Benar-benar Tak Tahu Malu
- Atlet Israel Pembawa Bendera Olimpiade Ketahuan Pernah Tulis Pesan di Bom Untuk Bombardir Gaza
Seperti yang terekam dalam video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu saat seorang warga Israel dikucilkan oleh warga dari dua negara yang sedang foto bersama.
Video tersebut lantas mendapat beragam reaksi dari netizen via kolom komentar unggahan.
Seperti apa momen selengkapnya? Melansir dari akun Instagram @abouthetic, Senin (12/8) simak informasi berikut ini.
Suporter Israel Ditolak Foto Bersama
Suporter Uzbekistan dan Kirgistan menunjukan rasa solidaritas mereka di ajang Olimpiade Paris 2024.
Saat menghadiri cabang olahraga (cabor) yang diikuti oleh kedua negara, tampak kedua suporter sepakat untuk foto bersama sebagai bentuk persahabatan sesama negara Asia Tengah itu.
Tiba-tiba seorang suporter Israel datang dan menyelip di antara suporter Kirgistan dan Uzbekistan yang telah membentangkan bendera mereka.
Suporter tersebut seketika masuk dan membentangkan bendera Israel dan mendapat reaksi tak terduga dari seorang warga Kirgistan.
Warga Israel itu diusir dan diminta untuk menyingkir dari rombongan suporter itu agar tidak masuk ke dalam kamera.
"Heeeee lu tuh ga diajak. Momen suporter isrhl tidak boleh foto bareng saat dua negara di Olimpiade paris 2024," tulis unggahan.
Mengetahui ia tak diperbolehkan ikut, suporter Israel itu lantas menyingkir dan tidak jadi ikut berfoto bersama mereka.
Beberapa netizen pun memberikan respons terkait momen kikuk suporter Israel yang diusir suporter Kirgistan dan Uzbekistan.
"Kasian juga liat mukanya,,, tapi dalam hatiku : hahahah emang enak😁," tulis akun @callme_antho
"Eh minggir dong, gak usah sok asik deh lu😂," tulis akun @anna.lie_02
"Kasihan tapi gak kasihan, gimana ya, paham gk kalian 🤣🤣🤣🤣," tulis akun @megantruzt
"Boleh, tp jangan bawa bendera, gitu aja ga sii? Di satu sisi kasian sama orang nya, di sisi lain kesel sama negara asal nya," tulis akun @dvtamolina_
Israel Didiskriminasi Sepanjang Olimpiade 2024
Keikutsertaan Israel di ajang Olimpiade Paris 2024 dianggap kontroversial karena keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang memperbolehkan mereka tampil di tengah isu kejahatan perang Israel kepada warga Palestina di Gaza.
Terbukti, para atlet Israel dan suporter mereka menjadi korban diskriminasi selama perhelatan Olimpiade Paris 2024.
Dimulai saat pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu (27/7) lalu di mana atlet Israel mendapat cemoohan hingga cacian dari penonton yang terus meneriakan "Palestina" saat kontingen mereka lewat.
Menurut laporan dari Reuters, delegasi Israel juga mendapat pengawalan ketat ari unit taktis elit ke dan dari acara yang diberikan sebagai bentuk perlindungan sepanjang Olimpiade.
Pada pertandingan cabor sepak bola, Timnas Israel mendapat perlakuan tidak mengenakan dari penonton yang terus memaki dan menekan mereka sepanjang pertandingan.
Lagu kebangsaan Israel juga mendapat teriakan cemooh dari suporter lawan dan penonton saat bertanding melawan Mali serta Paraguay.
Para penonton juga membentangkan bendera Palestina hingga sindiran kepada Israel karena dianggap brutal akibat membunuh ribuan warga Gaza.
Mengutip France24, Senin (12/8) tiga atlet Israel mendapat ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal.
Mengetahui kabar tersebut, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin melalui badan daring nasional anti-kebencian Prancis segera melakukan investigasi.
Sebelumnya data-data privasi atlet Israel bocor di media sosial, termasuk hasil tes darah dan kredensial login. Israel menuduh Iran sebagai pelaku utama dari kasus ini.