Panglima Perang Moro Kogoya Suku Dani Miliki Aksesori Dimbu Walok yang Tidak Dimiliki Oleh Sembarang Orang 'Ini Bahaya'
Sebuah video memperlihatkan panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya yang menyimpan senjata perang berbahaya di rumahnya.
Sebuah video memperlihatkan panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya yang menyimpan senjata perang berbahaya di rumahnya.
Panglima Perang Moro Kogoya Suku Dani Miliki Aksesori Dimbu Walok yang Tidak Dimiliki Oleh Sembarang Orang 'Ini Bahaya'
Seorang panglima perang suku Dani, di Papua, Moro Kogoya mempunyai kedekatan yang sangat intim dengan seorang prajurit TNI.
Ia bahkan memamerkan koleksinya, salah satunya adalah dimbu walok yang digantung di dinding rumahnya.
- Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
- VIDEO: Pegi Nangis Hingga Sujud di Kaki Orang Tua Usai Bebas Tahanan Polda Jabar
- Dipergoki Panjat Rumah yang Ditinggal Tarawih, Maling Panik Sembunyi di Atap Rumah
- Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Bagaimana penampakan aksesoris khas Suku Dani sekaligus senjata yang digunakan oleh Suku Dani sehari-hari? Simak ulasannya sebagai berikut.
Panglima Moro Kogoya Simpan Senjata Khas Suku Dani
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube PENYAKIT !!! memperlihatkan seorang panglima perang Suku Dani, yaitu Moro Kogoya yang sedang memamerkan alat berharganya bernama Dimbu Walok. Ia membawa seorang prajurit TNI itu untuk masuk ke dalam rumahnya dan memperkenalkan alat berharga itu kepada sang prajurit.
Di sampingnya, tergantung juga sebuah aksesoris lain yang biasanya dipakai di kepala oleh Suku Dani.
Senjata tersebut adalah anak panah yang dipajang di salah satu sudut rumahnya.
“Wah ini panah banyak we,” kata prajurit TNI yang datang ke rumah Moro Kogoya.
Terbuat dari Bulu Burung Kasuari
Meski berguna sebagai alat yang berbahaya karena berhubungan dengan peperangan, dambu walok memiliki bentuk yang sangat cantik. Pasalnya, alat perang itu dibuat dengan bulu burung kasuari.
“Bulu burung, yang kasuari yang di kota banyak itu,” kata Moro Kogoya.
Maka dari itu, senjata tersebut terlihat sangat mewah dan eksklusif. Di Suku Dani, hanya Moro Kogoya saja yang memiliki alat tersebut.
“Dimbu walok, namanya dimbu walok. Ini kakak Moro saja yang punya? Yang lain tidak ada?” tanya prajurit TNI yang datang ke rumah Moro.
“Tidak ada,” jawab Moro Kogoya.
“Kakak Moro saja? Bahaya kakak Moro ini,” ucap prajurit TNI.