Pelapor Khusus PBB Ungkap Israel Lakukan Pembantaian Lain di Gaza Utara: Orang-Orang Dibunuh oleh Para Algojo
Israel turunkan relawan algojo demi lakukan pembantaian lain di Gaza Utara.
Pelapor Khusus PBB mengabarkan adanya aksi pembantaian lain di wilayah Gaza Utara oleh sejumlah pasukan Israel.
Israel tak lagi mengandalkan tentaranya untuk membantai warga namun kini mereka menerjunkan relawan algojo yang siap membunuh jika dibutuhkan.
- Israel Hancurkan Banyak Pemakaman Di Gaza, Kuburan Digali dan Mayat Dicuri
- Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Jalur Gaza, Usir 100.000 Warga Palestina dalam 24 Jam
- Israel Sudah Bangun Pangkalan Militer Permanen di Gaza, Segini Luasnya
- PBB Peringatkan Nyawa Seluruh Warga Palestina di Gaza Utara Terancam, Dikepung Tentara Israel Tanpa Makanan dan Obat-Obatan
Kekejaman mereka menambah daftar panjang jumlah korban tewas di Gaza selama satu tahun terakhir. Jumlah tersebut tentu akan bertambah lantaran mereka semakin memperluas wilayah pembantaian di Gaza.
Seperti apa ulasan selengkapnya? Melansir dari laman WAFA News Agency, Senin (14/10) simak informasi berikut ini.
Israel Lakukan Pembantaian Baru di Gaza Utara
Kebrutalan Israel terhadap warga Gaza tampaknya belum akan berhenti. Bahkan mereka semakin gencar melakukan aksi genosida di beberapa wilayah baru di Gaza.
Seorang anggota Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese menjabarkan kondisi nyata adanya pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina.
Sejak kependudukan Israel tahun 1967, pasukan Israel baru-baru ini kembali melakukan pembantaian di Jabaliya, di Jalur Gaza bagian utara yang dilanda perang.
Kabar tersebut disampaikannya melalui unggahan di X bahwa militer Israel kembali membantai sejumlah warga di Gaza Utara.
“Saat kita berbicara, menulis, men-tweet, terisak-isak: Pasukan Israel kembali melakukan pembantaian di Gaza utara,” tulisnya.
Dibunuh oleh Algojo Israel
Menurut kabar yang disampaikan Pelapor PBB tersebut, Israel membunuh warga Jabalyia dengan cara beragam.
Bahkan disebut Israel memakai relawan algojo atau eksekutor yang memang tega menghabisi nyawa warga setempat.
Mereka membunuh dengan memakai senjata buatan barat sekaligus menjadi wujud dukungan barat kepada Israel.
“Orang-orang di Jabalyia dibunuh baik secara berkelompok maupun satu demi satu di tengah kekejaman dan kesadisan yang tak terkatakan dari orang-orang Israel yang telah bersedia menjadi 'eksekutor yang rela' atas rencana genosida, dengan senjata buatan barat dan dengan dukungan Barat,” katanya.
Lebih lanjut, laman The Post ikut berkomentar tentang kejadian tersebut.
Menurutnya apa yang dilakukan dunia tidak memberikan dampak apa-apa terhadap serangan Israel ke Palestina.
“Sungguh mengejutkan saya memikirkan bahwa kita tahu apa yang dilakukan Israel dan secara keseluruhan, kita tidak bisa menghentikannya. Melihat keadaan kita 100 tahun yang lalu, tidak banyak kemajuan yang dicapai,” tulisnya.
Korban tewas di Gaza 42.227 Jiwa
Dikutip dari WAFA News Agency, Senin (14/10) sejauh ini korban tewas di Gaza meningkat tajam.
Pada pertengahan September 2024, korban tewas mencapai 41.020 jiwa. Namun selama satu bulan terakhir, korban tewas di Gaza melonjak menjadi 42.227 orang, dan lebih dari 98.464 orang terluka.
Menurut kabar terbaru, militer Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 52 warga Palestina dan melukai 128 lainnya, menurut laporan medis.
Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 42.227 korban jiwa, dengan tambahan 98.464 orang menderita luka-luka.
Dari jumlah yang terdata, mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.