Pemuda ini Bantu Kakeknya Bertani Sampai Tak Sempat Belajar, Saat Dewasa Sosoknya jadi Jenderal TNI Dikenal Jujur
Seorang pemuda rela tidak belajar demi membantu kakeknya bertani, ketika dewasa ia menjadi Jenderal TNI yang dikenal sangat jujur.
Seorang pemuda rela tidak belajar demi membantu kakeknya bertani, ketika dewasa ia menjadi Jenderal TNI yang dikenal sangat jujur.
Pemuda ini Bantu Kakeknya Bertani Sampai Tak Sempat Belajar, Saat Dewasa Sosoknya jadi Jenderal TNI Dikenal Jujur
Keteladanan seorang anggota TNI dari dulu sampai sekarang masih menorehkan tinta emas dalam perjuangan menjadi seorang abdi negara.
Sebagian besar dari mereka mesti melalui perjalanan panjang dan penuh perjuangan untuk menggapai cita-citanya.
- Sidang Perdana Kasus Penistaan Agama, Panji Gumilang Didakwa Pasal Berlapis
- Cetak Sejarah Baru, Jenderal TNI Agus Subiyanto Kasad dengan Jabatan Terpendek di TNI
- Anggaran Sudah Tersedia, 18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Rp400.000
- Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya
Perjuangan dan perjalanan yang tidak mudah itu akan terbayarkan dengan kesuksesan yang tidak bisa dibayar dengan materi apapun.
Terlebih, perjuangan yang dilakukan betul-betul dimulai dari bawah, seperti pernah membantu sang kakek bertani sampai tak sempat belajar.
Saat dewasa, buah manis pun dipetik, pangkat bintang empat di pundak pun bersarang. Ini merupakan pencapaian yang tidak sembarangan. Siapakah sosok tersebut dan bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Mantan Kasad Pernah Bantu Kakek Bertani
Jenderal TNI (Purn) Mulyono bukanlah orang sembarangan. Ia adalah Jenderal TNI bintang 4 yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Gatot Nurmantyo pada tahun 2015.
Selama kecil, Jenderal Mulyono lahir di Boyolali, Jawa Tengah. Saat kecil, ia bukan terlahir dari keluarga yang berada. Sehingga, ia harus berjuang untuk hidup dan melakukan apa saja demi bisa menyantap sesuap nasi.
Bahkan, Jenderal Mulyono pernah membantu sang kakek untuk bertani sepulang sekolah saat teman-teman sebayanya bermain.
Mulyono memilih untuk bertani dan memperjuangan hidupnya sendiri agar tidak ketinggalan dengan teman-temanya yang sudah lahir di keluarga berada.
Kondisi tersebut dirasakan Mulyono sampai ia duduk di bangku SMP. Masa itu, Mulyono juga berada di kondisi yang memprihatinkan namun baginya pendidikan adalah hal yang penting. Ia melanjutkan sekolah sampai SMA di SMA Negeri 1 Boyolali.
Kini Sukses jadi Jenderal Bintang 4
Mulyono mengawali karier menjadi seorang anggota TNI dan lulus dari Akabri tahun 1983. Selepas lulus dari Akabri, Mulyono kemudian berdinas di Yonif/Wiratama, Korem 131/Santiago, Kodam VII/Wirabuana sebagai Komandan Pleton.
Pada tahun 2006, Mulyono kemudian mendapatkan jabatan sebagai Asisten Operasi Kaskostrad. Tiga tahun setelahnya, pada tahun 2009, Mulyono diberi kepercayaan untuk menjadi Komandan Resimen Taruna Akademi Militer di Magelang.
Puncaknya pada 15 Juli 2015 sampai 22 November 2018, Mulyono diberi amanah untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan KSAD sebelumnya yaitu Gatot Nurmantyo.
Dikenal sebagai Sosok yang Jujur
Mengutip dari laman kemhan.go.id, Mulyono adalah seorang jenderal TNI yang dikenal sangat jujur. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacucu yang menuturkan bahwa karakter jujur itulah yang menjadi modal berharga untuk merevolusi mental seluruh jajaran TNI AD.
“Saya lihat dia orang yang jujur. Orang lurus dia. Revolusi mental ya seperti itu. Yang penting lurus dulu, pintar nomor dua. Pintar tapi kalau enggak lurus percuma saja,” ujar Ryamizard, Rabu (15/7), yang dikutip dari laman kemhan.go.id.
Dalam catatan Dinas Penerangan TNI AD, Mulyono pernah menjalani beberapa operasi seperti operasi Irian Jaya pada tahun 1984 dan operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1987, 1988, dan 1992.