Penjelasan Lengkap Polisi Soal Wakil Bupati Kotim Datangi Toko Diduga Jual Miras
Aparat kepolisian segera bertindak terhadap penjual di Jalan Tjilik Riwut, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis (17/6) pukul 07.00 WIB. Sebagai upaya menindaklanjuti viralnya video siaran langsung melalui akun media sosial Irawati Buhari.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati mendatangi toko diduga sedang ada transaksi minuman keras ilegal. Sempat terjadi ketegangan.
Kejadian itu langsung viral. Aparat mendatangi lokasi memasang garis polisi. Rentetan pemeriksaan langsung dilakukan.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Berikut ulasan lengkapnya.
Diberi Garis Polisi
Sekitar pukul 07.00 WIB sejumlah personel dari Polres Kotawaringin Timur dan Polsek Baamang menuju lokasi, Kamis (17/6) kemarin.
Instagram @andreli48 ©2021 Merdeka.com
Melansir dari laman Instagram akun @andreli48, yang mengunggah video momen pemasangan garis polisi. Warung itu didominasi seng di sekelilingnya.
"Sejumlah Aparat memasang police line di toko penjual miras," tulisnya dalam keterangan video.
Kronologi Memasuki Toko
Terkait pemasangan garis polisi ialah untuk 'status quo', bahwa barang yang ada di lokasi tidak boleh disentuh. Meski awalnya ada rencana penangkapan terhadap pemilik toko.
Sebagai upaya menghindari aksi dari masyarakat. Atas dugaan penjualan miras ilegal dalam video siaran langsung Wabup Kotawaringin yang tengah viral tersebut.
Kepala Satuan Reserse Narkoba AKP Syaifullah menegaskan, pengawasan dilakukan sejak garis polisi terpasang. Sementara dari Rabu malam hingga subuh, tidak diketahui secara pasti yang terjadi.
Antara dan Instagram @undercover.id ©2021 Merdeka.com
Sedangkan pemilik toko dikabarkan tengah menuju Kota Palangka Raya. Sehingga ia harus mengirim kuncinya kepada kerabatnya, baru dikirim ke toko. Sehingga toko baru bisa dibuka pada Kamis sore waktu setempat.
"Kita ini petugas hukum, tidak boleh melanggar hukum. Kita kalau mau masuk, harus ada izin pengadilan. Makanya harus ada pelapor kemudian diproses menjadi laporan polisi, kemudian harus ada izin pengadilan. Kita tidak bisa serta merta masuk. Ada aturan," kata Syaifullah seperti dikutip dari Antara.
Kemudian penggledahan di dalam toko, dilakukan oleh para aparat yang bertugas. Disaksikan pula oleh Lurah Baamang Tengah Zikrillah dan ketua RT setempat, ikut membuka dan masuk.
Tidak Ditemukan Minuman Keras
Antara dan Instagram @undercover.id ©2021 Merdeka.com
Terkait dugaan transaksi miras ilegal, pihak kepolisian tidak dapat menemukan barang bukti. Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin menambahkan, untuk segera bertindak jika benar menemukan bukti miras.
"Belum ditemukan apa yang viral (minuman keras) itu. Itulah yang menjadi bahan evaluasi kita ke depannya. Ketika kita menemukan itu, bagaimana tindakan berikutnya. Kalau menemukan itu jangan ditinggal. Kalau seperti ini? Ini menjadi bahan evaluasi kita ke depannya. Kalau kita temukan, harus kita amankan," ujar AKBP Abdoel.
Pemeriksaan Lanjutan
Dalam video yang viral, kamera diarahkan ke dalam toko. Penjual hanya melayani melalui jendela. Terlihat sejumlah botol yang diduga minuman keras berbagai jenis dan merek. Sempat terjadi adu mulut antara Irawati dengan pria yang disinyalir sebagai pemilik toko.
Antara dan Instagram @undercover.id ©2021 Merdeka.com
Syaifullah menambahkan, pihaknya akan segera mengevaluasi. Sekaligus berupaya mengklarifikasi para pihak yang ada dalam video. Karena menurutnya, bukti fisik lebih kuat daripada visual.
Selain itu, menjadi bentuk sinergitas yang baik dari pemerintah untuk memberantas peredaran minuman keras ilegal.
"Kita harus ada bukti fisik. Memang betul bisa bukti visual, tapi perlu digital forensik dan segala macam lainnya untuk membuktikan itu video asli atau bukan. Makanya untuk lebih bagusnya memang harus ada fakta fisiknya," pungkas Syaifullah.