Perbedaan HIV dan AIDS Mendasar yang Perlu Diketahui, Waspadai Ciri-cirinya
Meskipun berbeda, kedua jenis penyakit tersebut sama-sama menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat mengakibatkan sang penderita semakin lemah dan rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan.
Perbedaan HIV dan AIDS memang seharusnya wajib untuk diketahui. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa kedua penyakit menular dan berbahaya tersebut pada dasarnya memiliki beberapa perbedaan.
Meskipun berbeda, kedua jenis penyakit tersebut sama-sama menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat mengakibatkan sang penderita semakin lemah dan rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan. Padahal, sistem imun merupakan pertahanan utama bagi tubuh untuk melawan berbagai patogen yang berusaha menginfeksi tubuh.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Mengapa pengobatan HIV penting? Memulai rencana pengobatan sesegera mungkin setelah menerima hasil positif dari tes HIV sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah penularan HIV? Untuk mencegah penularan HIV, dr. Rudi menekankan prinsip ABC: Abstinence (menahan diri), Be faithful (setia pada satu pasangan), dan Condom (penggunaan kondom).
Dalam kacamata medis, penderita yang telah terinfeksi HIV dan AIDS disebut akan memiliki virus tersebut sepanjang hidup mereka. Maka dari itu, hindari berbagai risiko yang dapat mengakibatkan tubuh dapat terserang HIV dan AIDS.
Sebelum mengetahui cara mencegahnya, maka tak ada salahnya untuk mengenal perbedaan HIV dan AIDS terlebih dahulu. Simak ulasannya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Pengertian
Perbedaan HIV dan AIDS yang pertama adalah definisinya. Dilansir dari Halodoc, HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderita. Virus tersebut bekerja secara lebih spesifik untuk menghancurkan bagian sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan berbagai virus atau patogen saat menginfeksi tubuh.
Bagian yang pertama kali diserang oleh virus HIV pada tubuh sering dikenal sebagai sel CD4. Virus yang menginfeksi dapat membuat kinerja sel CD4 menurun cukup drastis hingga sama sekali tak berfungsi. Hal ini jelas merugikan tubuh sebab sistem imun sudah tidak dapat melawan berbagai penyakit.
alodokter.com ©2020 Merdeka.com
Sementara itu, AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome merupakan salah satu efek jangka panjang yang diakibatkan oleh virus HIV. AIDS adalah salah satu jenis penyakit tingkat lanjut yang berisiko dialami pleh penderita HIV. Secara lebih spesifik, perbedaan HIV dan AIDS yang satu ini dapat lebih jelas teramati saat jumlah sel CD4 di dalam tubuh telah menurun hingga kurang dari 200 sel per 1 cc darah.
Gejala Berbeda
Perbedaan HIV dan AIDS selanjutnya adalah berdasarkan gejala yang dialami. Pada seseorang yang telah terinfeksi virus HIV, biasanya penderita tidak akan merasakannya secara spesifik. Sebab, gejalanya pun sebenarnya hampir mirip dengan penyakit influenza yang berupa kelelahan, demam, hingga muncul ruam pada permukaan kulit.
Namun apabila diamati lebih lanjut, tubuh penderita yang telah terinfeksi HIV menunjukkan gejala spesifik seperti pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, sakit tenggorokan, nyeri otot, hingga menurunnya kualitas tidur di malam hari.
fimela.com ©2020 Merdeka.com
Berbeda dengan HIV, penderita AIDS disebut memiliki gejala yang lebih fatal. Kondisi sel CD4 yang menurun drastis mengakibatkan tubuh tidak lagi dapat menyerang berbagai virus dan bakteri sehingga penderita lebih mudah untuk terserang gangguan kesehatan.
Parahnya, penderita AIDS dapat terserang penyakit membahayakan yang belum pernah dialami oleh penderita HIV. Berikut merupakan beberapa gejala dari AIDS yang lebih spesifik:
- Merasa mudah lelah hingga sering merasakan sakit kepala secara terus menerus.
- Sakit tenggorokan dan mengalami gangguan kesehatan mulut.
- Terdapat lapisan putih tebal pada lidah atau mulut sebagai akibat dari adanya infeksi jamur dan bakteri.
- Menurunnya nafsu makan dan berat badan tanpa ada penyebab yang pasti.
- Lebih mudah untuk memiliki ruam dan memar pada kulit tubuh meski tak ada penyebab yang jelas.
- Seringkali mengalami demam, diare, hingga keringat berlebih saat tidur di malam hari.
- Terdapat pembengkakan leher sebagai akibat dari menurunnya fungsi kelenjar getah bening untuk menghasilkan sel penangkal virus dan bakteri.
Faktor Risiko
Setelah mengetahui perbedaan HIV dan AIDS berdasarkan definisi hingga gejalanya, kini terdapat hal lain yang wajib untuk diketahui. Seperti yang telah diketahui, HIV dan AIDS tersebut merupakan jenis penyakit yang mudah menular dari manusia ke manusia.
klikdokter.com ©2020 Merdeka.com
Bukan tanpa alasan, ternyata terdapat beberapa orang yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap penyakit HIV dan AIDS tersebut. Di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Pengguna obat-obatan dengan jarum suntik
- Orang yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, baik saat berhubungan dengan sesame jenis ataupun heteroseksual.
- Orang yang pernah melakukan tindik ataupun tato menggunakan jarum.
- Orang yang terkena penyakit seksual.
- Berhubungan seksual dengan orang yang memiliki faktor risiko untuk terserang penyakit HIV dan AIDS.
Cara Mencegah
Meskipun terdapat perbedaan HIV dan AIDS yang mendasar, namun penyakit tersebut sama-sama tidak dapat disembuhkan. Sebab, hingga saat ini obat atau vaksin yang berfungsi untuk mematikan virus tersebut belum kunjung ditemukan.
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Namun, tak ada salahnya bagi kita untuk selalu waspada dengan disiplin melakukan beberapa tindakan pencegahan seperti berikut ini:
- Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual.
- Hindari untuk berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual.
- Rutin melakukan tes HIV untuk memastikan kondisi dan kesehatan tubuh sedini mungkin.
- Saat sudah tertular HIV, hindari untuk memberikan ASI kepada bayi sebab hal ini dapat meningkatkan risiko bayi terserang penyakit yang sama.