Petugas Sampah Lulus Jadi Polisi, Cita-citanya Mulia Jadi Tulang Punggung Gantikan Almarhum Ayahnya
Perjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Perjuangan keras seorang pemuda bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan. Pandi yang sebelumnya bekerja sebagai petugas sampah kini terpilih menjadi seorang Bintara Polri.
Petugas Sampah Lulus Jadi Polisi, Cita-citanya Mulia Jadi Tulang Punggung Gantikan Almarhum Ayahnya
Tekad yang kuat serta giat dalam bekerja menjadi modal bagi Ulfandi Fajritul Hidayat untuk bisa mengikuti seleksi calon bintara di Polda Papua. Pemuda yang akrab disapa Pandi itu merupakan petugas sampah yang sehari-hari bekerja mengangkut sampah di sekitaran kompleks.
- Petugas Polisi di Polsek Pondok Aren Tiba-Tiba 'Mematung' Tak Bergerak
- Selalu Diremehkan 'Mana Sanggup Anak Petani jadi Polisi', Nasib Berkata Lain Salman kini Sukses jadi Anggota Polri
- Kebut Pengusutan Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polisi Gelar Perkara Lanjutan untuk Naikkan Tahap Penyidikan
- Senjata Polisi Anumerta Ini Akhirnya Ditemukan, Tersangkut di Kail Pemancing di Papua
Sosoknya dikenal rajin dan sukar mengeluh meski harus terbakar terik matahari dan bergelut dengan aroma tak sedap dari sampah.
Kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi semua orang yang melihatnya. Dilansir dari instagram @ssdm_polri, Jumat (4/8) berikut informasinya.
Mantan Tukang Sampah Jadi Bintara Polri
Kerja keras pantang menyerah berhasil mengantarkan seorang petugas kebersihan bernama Pandi untuk memperbaiki kehidupannya.
Meski pekerjaan sebelumnya mengangkat sampah di sekitaran kompleks, Pandi kini berhasil menjadi seorang Bintara Polri.
Sosok Pandi juga dikenal rajin dan pantang menyerah selama bertugas. Tanggung jawabnya selama ini senantiasa dilakoni dengan baik.
"Pandi itu orangnya selama bekerja di DKPP sini orangnya rajin, baik, tidak pernah mengeluh," ucap rekan Pandi.
"Aktivitas sehari-hari saya adalah mengangkat sampah di sekitaran kompleks," kata Pandi.
Ibu Bekerja Sebagai Penjual Es Campur
Pandi merupakan anak dari seorang penjual es campur di pasar. Sang ibu biasanya berjualan es campur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Motivasi menjadi anggota polisi muncul karena ingin membantu perekonomian keluarga dan meneruskan tugas sang ayah sebagai tulang punggung keluarga.
"Ibu saya hanyalah penjual es campur di pasar baru,"
"Motivasi saya menjadi anggota Polri untuk membantu perekonomian keluarga saya dan meneruskan tugas bapak saya sebagai tulang punggung keluarga," ucap Pandi.
Diterima Polisi Tanpa Biaya Sepeserpun
Pandi mengaku bahwa selama mengikuti proses seleksi dirinya tidak mendapat tarikan biaya sepeserpun. Pandi hanya perlu membayar kerja keras selama mengikuti pendidikan Bintara Polri.
"Alhamdulillah saya bisa sampai dinyatakan untuk mengikuti pendidikan Polri dan lulus tanpa uang sepeserpun," pungkasnya.