Polwan Cantik Kagum Taruna Akpol Masih Jual Tahu 'Ndak Malu, Calon Komandan Loh'
Cerita taruna Akpol yang masih berjualan tahu di pasar.
Taruna Akpol ini membuat seorang polwan cantik kagum. Dia menceritakan kehidupannya yang tak semudah dibayangkan. Bahkan dia juga kerap kali membantu sang ibu berjualan tahu di pasar.
Mendengar hal itu, polwan ini menanyakan perasaan sang taruna Akpol apakah dirinya malu atau tidak. Lantas bagaimana cerita taruna Akpol yang masih berjualan tahu di pasar?
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Buah apa yang sering diincar polisi? Buah yang sering diincar polisi?" Buahndar narkoba.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
Melansir dari akun YouTube Bidhumas Poldajatim, Senin (17/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bantu Ibu di Pasar
Taruna Akpol ini mengungkapkan sering membantu sang ibu berjualan tahu. Bukan berjualan keliling, dia membantu di warung ibunya di pasar. Bahkan di sela liburannya pun taruna Akpol ini masih menyempatkan diri membantu berjualan.
YouTube Bidhumas Poldajatim ©2022 Merdeka.com
"Waktu itu sudah ada sepeda motor, tapi saya enggak keliling. Waktu itu kan ibu menetap di pasar, jadi dibantu di pasar," ungkap Veni kerap membantu ibu berjualan tahu di pasar.
"Cuti liburan tanggal 1 pulang, sampai rumah. Besok ibunya mau ke pasar diantar kakaknya itu, 'sudah enggak usah mas, aku anterin," tambah sang ayah.
Tidak Malu Bantu Jualan Tahu
Tak hanya itu, meski sudah menjadi taruna pun dia juga masih membantu ibunda. Saat ditanya, dia mengaku tidak malu melakukan hal tersebut. Justru dia merasa senang dengan aktivitas yang sebelumnya sering dilakukannya itu.
YouTube Bidhumas Poldajatim ©2022 Merdeka.com
"Waktu sudah menjadi seorang taruna, masih membantu di pasar juga?," tanya polwan ini.
"Sempat," jawab Veni.
"Tidak malu sampean? Calon komandan loh mas," tanyanya.
"Enggak, menurut saya karena saya juga suka. Karena dulu waktu belum jadi taruna kan kiri kanan saya juga sering bercanda dengan saya di pasar. Pas saya diterima kan mereka juga turut bangga, jadi waktu saya datangin mereka, mereka lebih senang lagi menurut saya. Karena yang biasanya bercanda bersama-sama bisa nembus Akpol," jelasnya.
Sering Diejek Tetangga
Perjalanan hidup mereka tidak semudah yang dibayangkan. Ibu ini mengungkapkan sering menerima ejekan dari tetangganya. Kondisi ekonomi keluarganya lah yang kerap dipermasalahkan oleh mereka. Terlebih lagi sang anak mendaftarkan diri pada Akademi Kepolisian
YouTube Bidhumas Poldajatim ©2022 Merdeka.com
"Saya terus diejek tetangga, 'enggak punya uang kok daftar polisi, memangnya uang dari mana'," kata ibu ini.
"Karena hidup saya enggak mampu Pak. Dari dua RT itu, saya enggak mampu sendiri. Rumahnya juga jelek sendiri, 'uang mana lagi buat daftar Akpol, orang mahal di situ'," sambungnya.
Video Taruna Akpol Masih Jual Tahu
Taruna Akpol ini membuat seorang polwan cantik kagum.
Dia menceritakan kehidupannya yang tak semudah dibayangkan.
Bahkan dia juga kerap kali membantu sang ibu berjualan tahu di pasar.