Intip Alat Canggih Terbaru Polri, Bisa Deteksi Kondisi Tubuh Calon Taruna Akpol
Intip Alat Canggih Terbaru Polri, Bisa Deteksi Kondisi Tubuh Calon Taruna Akpol
Modernisasi dan proses adaptasi digital mulai diterapkan Polri. Teranyar, SSDM Polri selaku panitia proses seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) telah menggunakan teknologi digital untuk mendeteksi kondisi tubuh para calon taruna.
Intip Alat Canggih Terbaru Polri, Bisa Deteksi Kondisi Tubuh Calon Taruna Akpol
Alat itu bernama Body Composition Analyzer dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) II yang telah menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).
"Tahun ini teknologi baru yang kita gunakan dalam proses rekrutmen ada MMPI II online dan Body Composition Analyzer. Minnesota Multiphasic Personality Inventory itu untuk psikologis ya, menggali kepribadian seseorang, mendeteksi gangguan mental pada seseorang," jelas Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis (11/7).
Penggunaan Body Composition Analyzer untuk mendeteksi dini kemungkinan cedera pada tulang dan otot setiap calon taruna. "Kegunaannya bisa deteksi dini kemungkinan-kemungkinan cedera otot tendon dan tulang saat aktivitas fisik," jelas dia.
Menurutnya, semua instrumen-instrumen yang serba digital dalam proses seleksi anggota baru diharapkan semakin meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan. Ini wujud adaptasi Polri dengan perkembangan teknologi.
"Proses rekrutmen dan pengembangan SDM Polri ini kita harapkan bersama, agar serba digital, menggunakan alat-alat canggih atau teknologi terkini,” kata dia.
Adaptasi teknologi ini sesuai dengan perkembangan zaman.
“Karena memang menghadapi tantangan zaman, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam proses pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik dan fisik," tambahnya.
Sementara itu Kepala Biro Kesehatan Polri Brigjen I Gusti Gede Maha Andika memaparkan cara kerja alat Body Composition Analyzer dengan mengecek komposisi tubuh yang terdiri dari lemak, massa otot, massa tulang, metabolisme umur sel, kandungan air, pembakaran aktivitas dalam tubuh, lemak dalam perut dan lain-lain.
"Dalam rikkes juga ada pemeriksaan darah, HbA1c untuk mengecek prediksi diabetes melitus di kemudian hari, cek anti-HCV untuk cek Hepatitis C, USG dan USG abdomen. Di samping pemeriksaan lain yang sudah biasa dilakukan seperti cek fungsi paru atau spirometri, dan pemeriksaan lain oleh 11 spesialis klinis," ujar Gusti.
Brigjen Gusti menyebut perbedaannya MMPI II dengan MMPI pertama terletak pada variasi pertanyaan yang tertera bersifat baru, dan bisa diacak. MMPI II, lanjutnya, juga menyajikan soal-soal tes dengan hasil yang lebih rinci. "Interpretasi hasil lebih rinci dan banyak aspek yang bisa dinilai," tambah dia.