Potret Lawas Presiden Soeharto & Raja Pakualaman, Netizen Tebak-tebakan Operasi Apa?
Seperti diketahui, kala itu Soeharto mudah masih berpangkat Letkol. Sementara sang raja yang berpangkat Kolonel. Keduanya terlibat dalam operasi militer bersama. Simak ulasannya berikut ini.
Potret lawas kebersamaan Presiden Soeharto dengan Raja Paku Alam VIII menjadi viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang ramai di kolom komentar menebak operasi militer yang tengah dijalankan kedua tokoh besar tersebut.
Seperti diketahui, kala itu Soeharto muda masih berpangkat Letkol. Sementara sang raja berpangkat Kolonel. Keduanya terlibat dalam operasi militer bersama.
-
Bagaimana Soeharto mendekati keluarga dalam politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
-
Mengapa Soeharto dan keluarga Habibie menjadi dekat? "Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan," kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
-
Bagaimana cara anak-anak Soeharto mempererat hubungan mereka? Sering Berkumpul Untuk Makan Bersama Walaupun jarang mendapat perhatian, anak-anak Presiden Soeharto ternyata sering berkumpul untuk sekadar makan bersama. Mereka juga mengundang anak dan cucu mereka dalam momen tersebut.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto dengan Ibu Tien? Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
-
Siapa yang menyerahkan sapi kurban dari keluarga besar Soeharto? Setelah salat ied selesai, Titiek Soeharto turut serta dalam tradisi menyerahkan sapi kurban dari keluarga besar Soeharto. Upacara penyerahan ini berlangsung di masjid At-Tin, di mana Titiek secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada pengurus yang bertanggung jawab.
Simak ulasannya berikut ini.
Posisi Soeharto dan Pakualaman di Militer
Melalui unggahan di laman Instagram akun @jejaksoeharto yang mengunggah ulang potret lawas Soeharto, Presiden RI ke-2 itu masih muda, berusia 28 tahun dengan pangkat Letnan Kolonel.
Sedangkan Raja Paku Alam VIII atau BRMH Sularso Kunto Suratno di tahun yang sama, telah diangkat sebagai Gubernur Militer DIY dengan pangkat Kolonel. Tepatnya setelah agresi militer II di usia 39 tahun. Keduanya tampak bercengkrama santai.
"Pak Harto bersama Sri Paku Alam sekitar tahun 1949," tulis dalam keterangan foto.
Potret Lawas Kebersamaan Soeharto dan Raja Pakualaman
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
Soeharto muda dengan Raja Paku Alam VIII sama-sama terlibat dalam Operasi Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa besar dalam sejarah Indonesia.
Saat menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam, untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia (RI) masih ada. Kala itu Soeharto bertugas memimpin Brigade X.
Netizen Tebak-tebakan Operasi Keduanya
Banyak netizen yang ramai menebak operasi militer yang tengah dijalankan keduanya. Meski begitu sebagian besar mereka menjawab Serangan Umum 1 Maret 1949.
"Kira-kira foto ini diambil saat operasi apa?," imbuhnya dalam caption.
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
"Yang kupahami, ini saat kembali ke Jogja setelah SU 1 Maret 1949," tulis @waskithoas.
"Serangan oemoem," tulis emrho6909.
"👍👍👍 SO1 Maret," tulis @ediprnm.
"Operasi Djanoer Koening," tulis @effendy_chaeruddinpasha.
"Agresi militer 2," tulis @edhonurzain1.
"Serangan umum 1 Maret," tulis @iwanss636.
Operasi Militer Jenderal Soeharto
Life via thegossip-celebrity.blogspot.com
Dilansir melalui TNI.mil.id, Soeharto muda telah resmi menjadi anggota TNI di usia 24 tahun, pada 5 Oktober 1945. Meski sebelumnya, selama menjalani latihan dasar prajurit, ia sudah terlibat banyak operasi militer dengan kolonial Belanda dan Jepang. Berikut rangkuman beberapa operasi militer yang pernah diikuti oleh Soeharto:
• Perang Dunia II pada 1942, dikirim ke Bandung menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat.
• Komandan peleton dan komandan kompi dalam militer yang disponsori Jepang, Tentara PETA.
• Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel, dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi.
• Serangan Umum 1 Maret 1949.
• Atase Militer Republik Indonesia di Beograd (Yugoslavia), Paris (Perancis), dan Bonn (Jerman Barat).
• Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.
• Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar
• Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) mengatasi G-30-S/PKI pada 1 Oktober 1965.