Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget
Singapura dinobatkan sebagai salah satu negara terbersih di dunia. Ternyata, Singapura memiliki sederet sistem yang mengatur soal pembuangan limbah.
Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget
Singapura dinobatkan sebagai salah satu negara terbersih di dunia. Ternyata, Singapura memiliki sederet sistem yang mengatur soal pembuangan limbah.
Konkretnya, ada sebuah pulau reklamasi hasil debu pembakaran sampahnya. Meski terbuat dari limbah, namun potretnya justru jauh dari kesan kumuh.
Seperti apa potretnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Sampah di Singapura
Seperti yang kita tahu, Singapura merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang dinobatkan memiliki tingkat modernitas cukup tinggi.
Beragam teknologi hingga sistem yang digunakan di setiap sendi kehidupan warga Singapura rasanya selalu bisa menarik perhatian.
Selayaknya Singapura soal pengolahan sampah. Singapura memiliki solusi jitu di tengah kusutnya permasalahan dunia soal limbah.
- 10 Potret Iklan Jual Kendaraan Ala Bapak-bapak, Semuanya Bikin Ngakak Tiga Periode
- 6 Potret Tulisan di Jalan Berlubang Ini Penuh Sindiran Pedas, Sampai Dijadikan Kolam Ikan
- 10 Potret Mobil Rusak Parah Tapi Tetap Dipaksa Jalan, Perbaiki di Bengkel Cuma Dianggap Marketing
- Potret Wika Salim Tampil Keren saat Ngabuburit di Tanah Suci, Naik Kuda Sambil Nikmati Pemandangan Gurun Pasir
Singapura tak lain memiliki pulau reklamasi yang disebut dengan Pulau Semakau.
Lokasinya yakni berjarak 8 kilometer dari pusat kota.
Potretnya seperti yang diungkap dalam video singkat milik akun Instagram @arsikons.
Disebut, Pulau Semakau merupakan satu-satunya lokasi tempat pembuangan di Negeri Singa.
"Pulau Semakau adalah satu-satunya TPA yang ada di Singapura," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @arsikons.
Sehingga, Semakau menjadi satu-satunya lokasi pembuangan akhir yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Singapura.
Sampah yang dibuang di Pulau Semakau adalah abu hasil pembakaran dengan teknologi khusus yang mengubah sampah menjadi energi listrik.
Abu hasil pembakaran tersebut kemudian diolah kembali untuk dapat diletakkan di pinggiran Pulau Semakau.
Tahap terakhirnya sendiri, tumpukan abu sampah tersebut kemudian diberi tanah pada bagian atasnya agar dapat menjadi media tanam.
Pulau yang sengaja diciptakan pada tahun 1999 itu pernah beberapa kali berhasil mengolah jutaan meter kubik sampah.
Sebab diketahui, Pulau Semakau memiliki kapasitas yang cukup besar yakni sekitar 63 juta meter kubik.
"Pulau Semakau mulai dibangun pada 1999, dan memiliki kapasitas sekitar 63 juta meter kubik sampah," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @arsikons.
Kendati berasal dari abu pembakaran sampah, Pulau Semakau justru jauh dari kesan kumuh.
Sebaliknya, Pulau Semakau nampak memiliki keindahan tersendiri.
Disebut-sebut, olahan sampah yang akhirnya didaratkan di Pulau Semakau itu juga memiliki sifat ramah lingkungan dan telah aman untuk berbagai ekosistem di sekitarnya.