Potret Rumput Stadion GBK Ditanam Secara Manual, Eks Pelatih Timnas Futsal Sampai Bilang 'Ini Bukan Sawah'
Eks pelatih Timnas Futsal kritik keras renovasi rumput Stadion GBK.
Eks pelatih Timnas Futsal kritik keras renovasi rumput Stadion GBK.
Potret Rumput Stadion GBK Ditanam Secara Manual, Eks Pelatih Timnas Futsal Sampai Bilang 'Ini Bukan Sawah'
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) panen kritik usai melakukan renovasi rumput secara manual.
Pasalnya, penanaman rumput dilakukan seperti menanam padi di sawah dan terlihat kurang efektif dalam pengerjaanya.
-
Siapa yang melakukan pengecekan kondisi Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Mengapa Stadion GBK dibangun? Kendati begitu, Stadion GBK pertama kali mulai dibangun pada 8 Februari 1960 pada saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
-
Mengapa Erick Thohir mengecek kondisi Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Siapa yang berkontribusi dalam revitalisasi GBK pada Asian Games 2018? Vita mengatakan, pada ajang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya kembali berpatipasi dalam revitalisasi GBK melalui aplikasi produk ThruCrete yang mampu meresapkan air ke dalam tanah di sejumlah area di Kawasan GBK, seperti Taman Krida Loka, jalur pejalan kaki dan lintasan joging.
-
Apa yang dilakukan Panpel Persebaya untuk meningkatkan keamanan di Stadion GBT? “Kami (panpel) dan teman-teman suporter berhubungan cukup bagus. Kita komunikasi dengan teman-teman tribun bagaimana menjadikan pertandingan aman. Itu membuat mereka juga merasa memiliki GBT,” ungkap Ram Surahman.
Potret renovasi sempat viral di media sosial setelah diunggah akun X @FaktaSepakbola saat foto sejumlah pekerja sedang menanam rumput secara manual.
"Foto terbaru dari lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Saat ini sedang dilakukan pengerjaan revitalisasi lapangan," tulis unggahan.
Pengamat sepak bola sekaligus mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia, Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin ikut menyoroti unggahan tersebut.
Lewat balasan komentar, Coach Justin menyentil proses renovasi yang dilakukan oleh pengelola GBK.
Menurutnya, stadion GBK seharusnya tidak melakukan cara manual seperti di 'sawah' sebagai stadion yang dicap modern.
Lebih lanjut, Justinus Lhaksana mengklaim bahwa untuk stadion modern idealnya telah menggunakan rumput gulung dan bisa dibongkar pasang ketimbang menanam secara manual.
"Stadion modern itu rumputnya pake roll, tinggal di gelar, ini bukan sawah pake ditanam. Bukannya management GBK pernah keluar negeri utk studi banding???? hadeeehhhhhhh," tulis komentar Justinus Lhaksana.
Revitalisasi Rumput GBK
Melansir akun Instagram @love_gbk, Kamis (27/6) beberapa potret renovasi rumput Stadion GBK menyita perhatian masyarakat.
Perbaikan rumput dilakukan usai banyaknya kritikan pasca digunakan Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 dan 11 Juni 2024 lalu.
Pihak pengelola SUGBK pun akhirnya melaksanakan revitalisasi lapangan utama seperti saat menyambut Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Pekerjaan tersebut ditujukan untuk lapisan rumput agar dapat menyesuaikan dengan iklim dan cuaca.
- Perkembangan Terbaru Rumput GBK usai Dikeluhkan Pemain Jepang
- Rumput di Stadion GBK Dikritik Penyerang Timnas Jepang, Tidak Rata dan Bolanya Mantul
- Sudah 81%, Revitalisasi Kawasan Stadion Kebun Bunga di Kota Medan Rampung Bulan Desember
- Tinjau Lokasi GBK, Kapolri dan Panglima TNI Jamin Keamanan Misa Agung Paus Fransiskus
Dalam pekerjaanya, revitalisasi lapisan rumput memakai serangkaian proses yang melibatkan beberapa stakeholder, tim dan tenaga ahli yang berpengalaman di Piala Dunia U-20 tahun lalu.
Adapun beberapa perbaikan dimulai dengan pemeriksaan laboratorium, sterilisasi media tanam, leveling media tanam, penanaman rumput, proses grow-in dan perawatan intens, uji fungsi dan monitoring visual lapangan.