Rapat Kabinet PM Singapura Dibanding-bandingkan dengan Indonesia oleh Netizen, Mejanya Sepi Cuma Ada Secangkir Minuman
Usai dilantik, Lawrence Wong dan kabinetnya langsung tancap gas bekerja. 'Pemandangan' meja rapatnya pun jadi sorotan.
Usai dilantik, Lawrence Wong dan kabinetnya langsung tancap gas bekerja. 'Pemandangan' meja rapatnya pun jadi sorotan.
Rapat Kabinet PM Singapura Dibanding-bandingkan dengan Indonesia oleh Netizen, Mejanya Sepi Cuma Ada Secangkir Minuman
Lawrence Wong resmi menjadi Perdana Menteri Singapura yang ke-4. Lawrence Wong dilantik dan mengucapkan sumpah di Istana Kepresidenan Singapura, pada Rabu (15/5/2024).
Usai dilantik, Lawrence Wong dan kabinetnya langsung tancap gas bekerja.
Di hari pertamanya bekerja, Kamis (16/5/2024), Lawrence Wong langsung menggelar rapat kabinet dengan para pembantunya di pemerintahan.
Melalui akun X (dulu Twitter) miliknya, @LawrenceWongST, pria berusia 51 tahun itu menuliskan peran barunya sebagai Perdana Menteri Singapura itu.
"First day in my new role. Held my first Cabinet meeting this afternoon.
We have a full agenda ahead. Look forward to working with all of you to take Singapore forward in our next phase," tulisnya.
(Hari pertama dalam peran baruku. Mengadakan rapat Kabinet pertama saya sore ini. Kami memiliki agenda penuh ke depan. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda semua untuk membawa Singapura maju di fase berikutnya)
Dalam unggahannya itu, Lawrence Wong juga mengunggah foto dirinya dan para pembantunya di kabinet sedang melaksanakan rapat kabinet.
Namun ada yang menarik dari pemandangan rapat kabinet yang diunggah Lawrence Wong. Di meja rapat mereka, sepi dari segala macam makanan dan minuman.
Terlihat hanya ada secangkir minuman dan berkas kertas di hadapan mereka.
Hal itu pun menuai sorotan dari para netizen. Bahkan para netizen membandingkannya dengan kondisi di Indonesia.
"Hallo Sir,
Why is in the meeting only provided with drinking water? In Indonesia, every meeting is provided a luxurious banquet because the budget is very large 😁," kicau akun @rthurbraga.
(Hallo Pak, Kenapa di pertemuan hanya di sediakan air minum saja? Di Indonesia, setiap pertemuan disediakan jamuan makan mewah karena anggarannya sangat besar😁)
"@setkabgoid @kempanrb @KSPgoid bapak2 ibu2, mungkin bisa disosialisasikan ke para ASN & Eselon 1, untuk rapat/konsinyering, modelnya sebaiknya begini saja, agar bisa fokus pada substansi, niscaya anggaran rapatnya bisa dialokasikan ke program-program yang lebih konkrit. Trims😁," kicau @meisasilakarma.
Salah seorang netizen bahkan meminta maaf kepada Lawrence Wong atas komentar-komentar yang dituliskan para netizen Indonesia.
Menurutnya, para netizen Indonesia tidak sedang menjelek-jelekan Singapura, tapu sedang menyindir pemerintah RI.
"Pak Wong, maaf ya. Netizen Indo yang komen ini bukan lagi jelek-jelekin Singapore, tapi lagi menyindir pemerintahnya sendiri................ yang tiap rapat meja dan ruangan penuh ornamen dan makanan, tapi hasil meeting selalu kosong tanpa solusi dan perbaikan untuk warga 😆😆😆😆," kicau @gondrongxgogon.
Profil Lawrence Wong
Lawrence Wong lahir pada 18 Desember 1972, di bagian timur Singapura. Ayahnya berasal dari Hainan dan bekerja sebagai sales eksekutif. Sementara sang ibu adalah seorang guru di sekolah dasar.
Sebelum terjun ke politik, Lawrence Wong bekerja di Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (MTI), Kementerian Keuangan (MOF), dan Kementerian Kesehatan (MOH).
Pada 2005 hingga 2008, Lawrence Wong menjadi Sekretaris Utama Khusus Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Ia juga menjabat sebagai direktur utama (CEO) Otoritas Pasar Energi (EMA) antara tahun 2009 dan 2011.
Lawrence Wong melakukan debut politiknya pada pemilihan umum 2011. Saat itu dia berkompetisi di GRC Pantai Barat sebagai bagian dari tim PAP yang beranggotakan lima orang dan menang.
Lawrence Wong kemudian berkompetisi di GRC Marsiling – Yew Tee pada pemilihan umum 2015, dan mempertahankan kursi parlemennya pada pemilihan umum 2020.
Sebelum diangkat sebagai Menteri Keuangan, Lawrence Wong menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda antara tahun 2012 dan 2015; Menteri Kedua Komunikasi dan Informasi antara tahun 2014 dan 2015.
Lawrence Wong juga merupakan salah satu ketua komite multi-kementerian yang dibentuk oleh pemerintah Singapura pada Januari 2020 untuk menangani pandemi COVID-19.
Pada April 2022, ia terpilih sebagai pemimpin tim generasi keempat PAP dan menempatkannya sebagai penerus Lee.
Lawrence Wong menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Singapura pada 13 Juni 2022, bersama Heng Swee Keat. Pada 26 November 2022, Lawrence Wong diangkat ke posisi Wakil Sekretaris Jenderal PAP yang baru dibentuk.
Pada 3 Juli 2023, diumumkan bahwa Wong akan ditunjuk sebagai Ketua Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada 8 Juli 2023.
Lawrence Wong pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Otoritas Moneter Singapura antara tahun 2021 dan 2023.
Lawrence Wong juga ditunjuk sebagai Ketua Komite Strategi Investasi GIC, dan Ketua Dewan Penasihat Internasional (IAC) Dewan Pembangunan Ekonomi (EDB) masing-masing pada 7 Juli 2023 dan 8 Juli 2023.
Wong kemudian diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Direksi GIC pada 1 Oktober 2023.
Pada 15 Mei 2024, Wong dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.