Rhoma Irama Menangis Lihat Kondisi Personel Soneta, Sudah Sepuh Tak Mengenalinya
Rhoma Irama sempat meneteskan air mata melihat kondisi sahabatnya.
Rhoma Irama tak bisa dipisahkan dari grup Soneta. Bersama sejumlah personel lainnya, Rhoma mendirikan grup tersebut hingga menjadi salah satu grup musik dangdut tanah air yang melegenda.
Soneta merupakan grup musik dangdut yang didirikan oleh sang 'Raja Dangdut' pada 11 Desember 1970. Dalam perjalanannya, Soneta sempat beberapa kali ganti personel.
-
Kapan Rhoma Irama membentuk band Soneta? Band Soneta baru terbentuk pada 13 Oktober 1973.
-
Bagaimana Rhoma Irama mendapat julukan Raja Dangdut? Kepopuleran Rhoma membuat dirinya mendapat predikat sebagai Raja Dangdut.
-
Mengapa Rhoma Irama tetap fokus pada musik dangdut? Kii Fokus Musik Daripada terlibat dalam politik, Rhoma Irama kini lebih memfokuskan pada jalur musik dangdut yang telah membesarkan namanya.
-
Bagaimana cara Rhoma Irama mengangkat musik dangdut ke kelas yang lebih tinggi? Kerja kerasnya menggabungkan musik orkes melayu dengan, brass hingga rock rupanya berhasil. Berkat Rhoma dan Soneta musik orkes yang awalnya dianggap kampungan kini mampu terangkat hingga naik kelas dan dikenal di skena musik internasional.
-
Apa judul disertasi yang diuji oleh Rhoma Irama? Judul disertasi Firdaus Turmudzi adalah 'Trilogi Dakwah Rhoma Irama dalam Musik Dangdut Indonesia'.
-
Bagaimana Rhoma Irama berkontribusi dalam sidang terbuka disertasi? Rhoma Irama bertindak sebagai Penguji Ahli dalam Sidang Terbuka Disertasi mahasiswa yang bernama Firdaus Turmudzi.
Kini setelah puluhan tahun berdiri, personel Soneta pun sudah sepuh dan ada yang telah meninggal. Rhoma pun sempat 'reuni' menemui personel Soneta formasi pertama.
Bahkan, dalam pertemuan itu Rhoma sempat meneteskan air mata melihat kondisi sahabatnya. Berikut ulasannya.
Mengunjungi Soneta Formasi Pertama
Kunjungan pria berusia 73 tahun ini diawali dengan rumah H. Hadi, yang merupakan pemain seruling di Soneta formasi pertama.
Channel YouTube Azam Mbul 2020 Merdeka.com
Melansir dari channel youtube Azam Mbul, pada lokasi yang sama terdapat personel lain, H Nasir (Mandolin) dan Wemphy (Rhytm).
Begitu Sepuh, Tidak Mengenali Rhoma
Perjumpaan Rhoma Irama dengan ketiga personel begitu mengharukan. Haji Hadi yang menyambut 'Raja Dangdut' pertama kali ini nampak begitu sepuh.
Hingga tidak mengenali, terutama karena sudah lama tak berjumpa. Mantan pemain seruling yang kerap menemani di panggung ini rambutnya kink sudah memutih dan keriput di kulitnya begitu nampak menandakan usia yang sudah sepuh.
Sempat Salah Orang
Channel YouTube Azam Mbul 2020 Merdeka.com
Rhoma Irama yang sudah terjun di dunia musik sejak usia 11 tahun ini sempat dikira orang lain.
H Hadi sempat mengira bahwa yang datang mendekati dirinya adalah H Nasir, sang mantan pemain mandolin grup Soneta.
Berbincang Santai
Reuni mini di antara Rhoma dan ketiga personel Soneta formasi pertama nampak berbincang santai dan begitu akrab.
Channel YouTube Azam Mbul 2020 Merdeka.com
Sesekali candaan dan tawa menghias di wajah para personel yang dikenal sejak era 70an tersebut.
Momen Haru
Momen haru semakin memuncak ketika Rhoma Irama membisikkan sesuatu pada H Hadi. Dia berusaha mengingatkan teman seperjuangannya itu akan dirinya.
Channel YouTube Azam Mbul 2020 Merdeka.com
Ternyata H Hadi masih belum menyadari. Hingga diberi tahu kembali, jika itu merupakan Rhoma, H Hadi pun langsung mencium tangan Rhoma.
Pesan dari Rhoma
Pria yang telah menyabet banyak penghargaan di dunia entertain ini tidak bisa membendung air mata.
Sebelum pulang, Rhoma menitipkan pesan pada H Hadi untuk selalu menjalankan ibadah salat.
"Yang penting solat solat ye," ujar Rhoma kepada H Hadi.
Sebagian Personel Telah Meninggal
Sosok yang sedari tadi dikira H Nasir sebenarnya kini telah tiada. Kabar terbaru, dirinya meninggal dunia pada 3 Februari 2020.
H Nasir mengidap penyakit jantung, sebelumnya telah menyatakan pensiun dan digantikan oleh anaknya, Zuhri Nasir.
Channel YouTube Azam Mbul 2020 Merdeka.com
Personel Soneta periode pertama kini menyisakan tiga orang, yakni Rhoma Irama, H Hadi dan Wemphy. Lima orang personel lain, yakni Riswan (keyboard), Herman (bass), Kadir (gendang) dan Ayub (timpani dan tamborin) telah meninggal dunia.
(mdk/kur)