Skeptis Adalah Sikap Ragu Terhadap Sesuatu, Pahami Cara Menghindarinya
Secara umum, skeptis adalah sikap meragu terhadap kemampuan seseorang untuk mengetahui sesuatu secara pasti.
Skeptis adalah salah satu istilah dalam filsafat manusia yang berhubungan langsung dengan kemampuan kognitif orang lain. Skeptisisme terdengar familiar lantaran seringkali diucapkan oleh banyak orang.
Skeptisisme kerap diucapkan seseorang saat terlibat di suatu diskursus panjang mengenai sesuatu hal. Secara umum, skeptis adalah sikap yang akan akan ditunjukkan oleh sejumlah orang saat berhadapan langsung dengan orang lain.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Apa yang dimaksud dengan kerangka berpikir dalam konteks pemikiran dan analisis? Dalam konteks pemikiran dan analisis, kerangka berpikir membantu seseorang untuk mengatur ide-ide, konsep, atau data sehingga dapat lebih mudah dipahami dan digunakan untuk mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah.
-
Apa definisi dari "konspirasi"? Konspirasi adalah suatu pandangan yang menganggap adanya suatu rencana rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan memiliki tujuan untuk mempengaruhi suatu peristiwa.
-
Apa pengertian dari psikotes? Psikotes adalah singkatan dari Psikologi Tes, yang merupakan metode atau teknik penilaian atau pengujian psikologi yang digunakan untuk mengukur karakteristik individu, seperti kecerdasan, kepribadian, kemampuan verbal, spasio-temporal, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Pseudoscience bisa membingungkan? Meski sering kali dikemas dengan terminologi dan presentasi yang mirip dengan sains, pseudoscience gagal memenuhi standar rigor ilmiah dan bukti yang diperlukan.
Meski seringkali terdengar, namun tak banyak orang yang lantas mengetahui arti dan makna sebenarnya dari istilah skeptisisme. Sejumlah tokoh dari aliran filsafat klasik mengungkapkan beberapa definisi yang tepat mengenai istilah skeptisisme.
Lantas, apa sebenarnya skeptisisme tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini seperti yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.
Definisi Skeptisisme
Skeptis adalah suatu sikap manusia yang dapat dipandang melalui berbagai ilmu. Beberapa di antaranya yakni dapat diamati melalui ilmu psikologi, sosiologi, hingga filsafat. Sejumlah aliran ilmu yang dipelajari manusia hingga saat ini tersebut menyebutkan masing-masing definisi dari skeptis.
Ilmu Filsafat
Dari sudut pandang ilmu filsafat, skeptis adalah suatu sikap meragu terhadap sesuatu informasi ataupun pengetahuan yang telah diwariskan kepada umat manusia selama ini. Berbagai ilmu yang tertulis di masa lampau dianggap bukan sesuatu hal yang pasti.
Maka dari itu, dibutuhkan diskursus untuk menyempurnakan pengetahuan yang telah diwariskan dari generasi umat manusia di masa lalu. Pemikiran ini bermula dari adanya beberapa tokoh filsafat klasik seperti Socrates hingga Plato yang merenungkan pengetahuan dan informasi.
Sejatinya, tak akan pernah ada kejelasan dan kepastian dari seluruh ilmu yang telah ada di dunia ini. Bagi para filsuf tersebut, sikap skeptis adalah perumpamaan melihat segala bentuk ilmu pengetahuan diibaratkan sebagai apel busuk.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Rene Descartes, filsuf Prancis abad 16. Sikap skeptis akan terus berkembang diibaratkan saat manusia melihat ke dalam sekeranjang apel. Untuk memastikan kondisi apel, maka manusia harus melihatnya secara rasional satu persatu.
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sergey Nivens
Ilmu Psikologi
Dalam ilmu psikologi, skeptis adalah suatu sikap kecenderungan untuk meragukan pendapat orang lain. Orang lain yang berinteraksi langsung dengannya akan dipandang sebelah mata dan tak memiliki kemampuan kognitif yang sama.
Akibatnya, pertentangan pun seringkali terjadi. Tak jarang, sikap skeptis akan berubah dari pertentangan menjadi konflik jika tak kunjung menemukan persamaan sudut pandang dan resolusi yang tepat.
Ilmu Sosiologi
Berbeda lagi dengan ilmu sosiologi saat memandang sikap skeptisisme. Dalam sosiologi atau ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia, skeptis adalah hasil pemahaman kognitif seorang individu yang berbeda dari orang lain.
Hal ini dapat terjadi lantaran pengaruh dari banyak faktor seperti intensitas komunikasi dengan orang lain, lingkungan keluarga, dan lain sebagainya. Sikap meragu terhadap pandangan orang lain ini pun juga akan berpengaruh terhadap bentuk interaksi yang hendak dilakukan individu.
Jenis Skeptisisme
Secara umum, skeptis adalah sikap meragu terhadap suatu informasi. Sikap yang satu ini memiliki lima jenis dengan karakteristik berbeda-beda. Berikut jenis-jenis dari skeptisisme yang dapat terjadi.
Dogmatic skepticism
Jenis skeptisisme ini menganggap bahwa segala sesuatunya tak ada yang dapat diketahui. Tidak ada kebenaran yang pasti dan sejati menyangkut semua hal sebab pandangan manusia selama ini merupakan sebuah kekeliruan besar.
Pyrrhonian skepticism
Hal yang pasti itu tidak akan mungkin. Individu yang bijaksana hendaknya menjauhi untuk segera memberikan penilaian terhadap suatu hal teoritis.
© Scott Thorp
Empiricist foundationalism
Tidak ada pengetahuan yang pasti. Hanya indera manusia yang mampu memberikan bukti nyata dan kepastian.
Rationalist foundationalism
Panca indera manusia bukan sesuatu yang mampu memberikan bukti nyata dan objektif. Hanya akal yang dapat menentukan kebenaran.
Authoritarianism
Jenis skeptis ini beranggapan bahwa hanya sejumlah orang yang mampu mengetahui secara pasti mengenai suatu pengetahuan dan informasi. Orang lain di luar kelompok dianggap tak memiliki kemampuan sama.
Kelebihan Sikap Skeptisime
Meski sikap skeptis seringkali berkonotasi buruk, namun tak selamanya bermakna negatif.
Shutterstock/Dudarev Mikhail
Terdapat beberapa kelebihan dari adanya sikap skeptis. Beberapa kelebihan skeptis adalah sebagai berikut:
- Rasa ingin tahu terhadap pengetahuan dan informasi tinggi
- Menularkan pengetahuan dan pandangan kepada orang lain yang diragukan.
- Muncul diskusi dan interaksi yang terjalin antara manusia.
- Muncul banyak pandangan mengenai suatu pengetahuan dan informasi.
Cara Menghindari Skeptisisme
Sikap skeptis memang tak selamanya dapat memberikan keuntungan terhadap manusia. Konflik pun rawan terjadi jika tak segera mendapatkan jalan tengah yang tepat. Untuk menghindarinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti berikut ini,
Manusia Tak Dapat Menyendiri
Cara menghindari sikap skeptis adalah dengan menyadari bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang akan terus berinteraksi. Selalu ingat pula bahwa manusia diciptakan tak sempurna dan tak mampu memahami seluruh aspek di dunia secara lengkap.
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Menurunkan Ego
Cara yang kedua yakni dengan menurunkan ego. Dengan sedikit menurunkan ego, maka konflik pun juga dapat dihindari. Usahakan untuk tetap menjalin interaksi, diskusi, dan menghilangkan ego saat berhadapan dengan orang lain.
Perluas Jaringan Pertemanan
Cara yang terakhir adalah dengan memperluas jaringan pertemanan. Dengan ini, maka pikiran pun senantiasa terbuka dan siap untuk menerima pendapat dari orang lain.