Mengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Mengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Setiap daerah di Indonesia memiliki mitos atau legenda yang sudah menjadi tradisi lisan yang diwariskan secara turun-temurun. Di Pulau Sumatra, Orang Bunian menjadi salah satu mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Secara umum, cerita-cerita tentang Orang Bunian ini selalu dikaitkan dengan hutan rimba dan gunung-gunung, salah satunya di Gunung Kerinci, Provinsi Sumatra Barat.
Namun hingga kini, keberadaan sosok orang bertubuh mungil ini sampai saat ini masih menjadi misteri.
-
Apa mitos yang berkaitan dengan Gunung Kerinci? Ada Cerita Pohon Bolong dan Sosok Naga Raksasa, Ini Mitos Gunung Kerinci di Provinsi Jambi Di balik kemegahan dan pesona Gunung Kerinci terdapat rentetan misteri dan kisah mitos yang menarik untuk dikupas.
-
Siapa sosok mitologis di Gunung Kerinci? Mereka memiliki tubuh setengah manusia dan setengah harimau. Cerita Cindaku ini tak hanya populer di kalangan masyarakat Jambi, namun sudah menyebar luas hingga ke Malaysia.
-
Dimana orang Bunian tinggal? Ia tersesat lantaran mencoba jalur baru yang memang belum pernah dilalui oleh pendaki mana pun. Turis tersebut melihat penduduk Bunian dengan bentuk tubuh aneh, berkaki terbali dengan ukuran tubuh yang kecil mungil.
-
Apa saja cerita mistis di Gunung Sumbing? Pendaki yang sering naik ke Gunung Sumbing sering diganggu dan disesatkan oleh penampakan makhluk halus. Beberapa wujud yang sering mengganggu pendaki adalah manus berpakaian putih, pocong dan orang yang sedang bertapa.
-
Apa cerita rakyat mitos di Sumatera Utara? Legenda Danau Toba adalah salah satu cerita rakyat yang paling terkenal dari Sumatera Utara. Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang suatu hari menangkap ikan mas raksasa di sungai.
-
Kenapa Gunung Sumbing diyakini dihuni jin? Dikabarkan itu makhluk halus ini akan benci pada pendaki yang suka melakukan perbuatan maksiat di kawasan gunung.
Melansir dari beberapa sumber, Orang Bunian kadang dikaitkan dengan istilah 'dewa' di Minangkabau. Sebutan 'dewa' ini berbeda dengan pengertian dalam ajaran Hindu atau Buddha.
Dalam istilah Minangkabau, mereka juga disebut 'kucing' yang berarti makhluk halus sebangsa peri yang tinggal di sebagian besar wilayah hutan rimba, bukit, hingga gunung-gunung.
Pernah Dilakukan Penelitian
Melansir dari liputan6.com, keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Para peneliti tersebut datang jauh-jauh dari Eropa untuk melakukan penelusuran terhadap Orang Bunian.
Ia melihat sosok mahluk penuh bulu, matanya merah menyala, dan secara fisik terlihat gemuk mirip kingkong.
Dipercaya Kerap Keluar saat Maghrib
Zakaria sudah hampir 20 tahun mencari jejak keberadaan Orang Bunian ini. Bahkan, ia kerap diajak oleh peneliti dari luar negeri untuk mencari dan menguak keberadaan mereka.
Selama itu, Zakaria sama sekali tidak menemukan sosok Orang Bunian secara utuh. Ia hanya mendapatkan puluhan bukti jejak kaki dengan ukuran 25 sampai 30 centimeter. Berdasarkan pencariannya, tinggi mereka rata-rata 80 centimeter dengan tangan panjang melampau panjang lutut.
Melansir dari beberapa sumber, beberapa orang Sumatra Barat percaya bahwa Orang Bunian atau Uhang Pandak ini kerap keluar hutan saat waktu maghrib tiba. Anak-anak pun dilarang untuk berkeliaran di luar rumah pada jam tersebut.
Menyesatkan Manusia
Dalam beberapa kesaksian, Orang Bunian dipercaya hobi menyesatkan manusia ketika berada di tengah hutan. Biasanya, kehadiran mereka ini terutama pada waktu maghrib akan tercium aroma masakan.
Aroma masakan itu adalah sebuah 'umpan' kepada manusia untuk mengundangnya masuk ke dalam perkampungan mereka. Orang-orang yang disesatkan itu biasanya merasa diterima oleh penghuni desa yang ramah. (Foto: liputan6.com)
Mengerikannya, setiap orang yang masuk ke desa itu disebut mustahil akan kembali.
Apabila kembali, kondisi orang tersebut sudah seperti orang sakit jiwa.