Sorotan Media Asing Terhadap Timnas U-22: Pertandingan Gila, Penantian 32 tahun
Pertandingan final SEA Games 2023 Kamboja antara Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand U-22 menyimpan cerita menarik yang disorot banyak pihak.
Pertandingan final SEA Games 2023 Kamboja antara Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand U-22 menyimpan cerita menarik yang disorot banyak pihak.
Bukan hanya ramai diperbincangkan masyarakat di kedua negara, pertandingan tersebut juga disorot oleh banyak media asing karena dinilai sebagai salah satu pertandingan tergila yang pernah terjadi.
-
Apa yang diraih oleh Timnas Indonesia U-22 di Sea Games 2023? Medali Emas untuk Timnas Indonesia Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 bangga dengan semangat anak buahnya, hingga berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
-
Apa yang diraih oleh Timnas Indonesia U22 di Sea Games 2023 Kamboja? Timnas Indonesia U22 berhasil membawa pulang emas Sea Games 2023 Kamboja.
-
Mengapa Timnas Indonesia U-22 begitu bangga dengan medali emas di Sea Games 2023? Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 bangga dengan semangat anak buahnya, hingga berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
-
Kapan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di Sea Games 2023? Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 bangga dengan semangat anak buahnya, hingga berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di Sea Games 2023? Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 bangga dengan semangat anak buahnya, hingga berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
-
Dimana Timnas Indonesia U-22 berhasil mengalahkan Thailand di final Sea Games 2023? Timnas Indonesia dengan medali emas kebanggaan Wajah bangga Timnas Indonesia, setelah berhasil kalahkan Thailand dengan skor 5-2 dalam Sea Games 2023 di Kamboja
Bukan hanya jumlah gol yang besar, namun ada banyak drama yang tercipta di laga yang berlangsung 120 menit tersebut. Pertandingan ini dibanjiri 7 kartu merah dan 16 kartu kuning serta adanya insiden pemukulan ofisial Thailand kepada manajer Timnas Indonesia U-22.
Panasnya tensi pertandingan ini sejatinya sudah diprediksi banyak orang karena rivalitas kedua negara. Tak ayal banyak pihak yang memberikan atensi besar termasuk media luar negeri.
Bagaimana sorotan media asing terhadap partai Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand U-22? Berikut informasi selengkapnya.
Sorotan Vnexpress: Dramatis & Penuh Emosi
Sorotan media asing pertama adalah media asal Vietnam, Vnexpress. Media ini menyebut pertandingan antara Thailand dan Indonesia berjalan penuh emosi, penuh drama, karena banyaknya kartu merah dan insiden sepanjang pertandingan.
Vnexpress memuji permainan Timnas yang militan dan solid sehingga menyulitkan Thailand menembus pertahanan Timnas sepanjang laga.
"Di menit-menit awal, Indonesia menekan dan langsung menekan Thailand serta menciptakan banyak peluang. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-21 dengan sundulan terbalik dari Ramadhan Sananta yang dibelokkan Songchai Thailand dan masuk ke gawang," ungkap Vnexpress.
"Di babak kedua, Thailand melakukan beberapa perubahan untuk memperbaiki lini serangnya, sementara pertahanan Indonesia tetap solid..." lanjutnya.
"Wasit memberikan tujuh menit tambahan pada babak kedua dan bagi Indonesia, itu adalah tujuh menit terlama yang pernah ada. Ketika wasit meniup peluit pada menit tambahan ketujuh, pelatih dan pemain Indonesia bergembira dan merayakannya. Tapi itu bukan peluit akhir. Ternyata, dia memberikan tendangan bebas ke Thailand," tambah media Vietnam itu.
"Di perpanjangan waktu kedua, dengan sembilan pemain yang kelelahan di lapangan, Thailand tidak bisa bangkit, karena Fajar mencetak gol keempat untuk Indonesia dengan tendangan keras dari tepi kotak penalti," lanjutnya.
Disorot 433: Pertandingan Gila!
Salah satu media besar Eropa, 433 menyoroti pertandingan itu sebagai laga yang penuh kegilaan. Hal itu dibuktikan dengan unggahan poster berisi hasil pertandingan beserta jumlah kartu yang dikeluarkan wasit sepanjang laga.
Sepanjang laga, wasit yang memimpin laga mengeluarkan 7 kartu merah dan 16 kartu kuning. Selain itu banyaknya drama menambah kesan pertandingan ini memang sangat gila.
“Pertandingan final SEA Games 2023 sungguh gila,” tulis unggahan akun Instagram 433.
Lihat postingan ini di Instagram
Dikomentari ESPN: Penantian Panjang Medali Emas Indonesia
Media asing lain yang menyoroti adalah media olahraga asal Amerika Serikat, ESPN. ESPN mengapresiasi raihan medali emas yang sudah dinanti sejak lama.
“Penantian panjang Indonesia di wilayah Asia Tenggara sudah berakhir. Mereka merebut medali emas dari sepak bola putra SEA Games, dengan kemenangan atas Thailand. Tetapi, keberhasilan itu terbayangi oleh kejadian yang tak bagus,” tulis artikel ESPN.
Keterangan itu tak lain karena Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas setelah 32 tahun puasa gelar di SEA Games sejak 1991 lalu.
Diulas Reuters: Emas Pertama Selama 32 Tahun
Setali tiga uang dengan ESPN, media Reuters juga menyoroti pertandingan antara Timnas Indonesia U-22 menghadapi Thailand U-22.
Reuters mengomentari pencapaian Tim Garuda muda yang berhasil menyiram "kekeringan" medali emas di SEA Games. Keberhasilan ini merupakan pertama kali sejak 32 tahun lalu.
"Gol perpanjangan waktu dari Irfan Jauhari, Fajar Rahman dan Beckman Putra membawa Indonesia meraih medali emas Pesta Olahraga Asia Tenggara untuk pertama kalinya sejak 1991 dengan kemenangan 5-2 atas tim Thailand yang menyelesaikan pertandingan dengan sembilan orang di Phnom Penh pada hari Selasa," tulis Reuters.
Komentar Strait Times: Kembalikan Semangat Sepak Bola Indonesia
Sebuah artikel yang dimuat oleh media asal Singapura, Strait Times membahas keberhasilan Timnas mengembalikan kebanggaannya pada sepak bola.
Strait Times mengungkit pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu dan menganggap keberhasilan ini adalah pelipur lara bagi Indonesia.
"Mereka melakukan hal itu ketika mereka berjuang melawan segala rintangan untuk mengalahkan Thailand 5-2 dalam final Sea Games yang dramatis di Stadion Olimpiade Phnom Penh untuk memenangkan medali emas pertama mereka dalam olahraga tersebut sejak 1991," tulis Strait Times.
"Pada bulan Maret, badan pengatur dunia FIFA memindahkan Piala Dunia U-20 dari Indonesia ke Argentina karena penentangan di negara mayoritas Muslim tersebut terhadap partisipasi Israel. Itu berarti Indonesia kehilangan tempat kualifikasi otomatis mereka untuk turnamen tersebut," tambahnya.