Sosok Pendiri Hamas Palestina & Kisah Jihadnya, Disiksa saat Lumpuh Seluruh Tubuh Sebelum Dibunuh Israel
Sosok Syekh Ahmad Ismail Yassin salah satu pendiri Hamas.
Sosok Syekh Ahmad Ismail Yassin salah satu pendiri Hamas.
Sosok Pendiri Hamas Palestina & Kisah Jihadnya, Disiksa saat Lumpuh Seluruh Tubuh Sebelum Dibunuh Israel
Kelompok militan Islam Palestina, yakni Hamas tengah menjadi sorotan dunia.
Syekh Ahmad Ismail Yassin merupakan tokoh yang dikenal sebagai salah satu pendiri Hamas.
Selama masa perjuangannya, Yassin pernah dipenjara dan disiksa oleh pasukan Israel dengan keadaan tubuhnya yang lumpuh.
Hingga akhirnya, dia syahid setelah ditembak mati saat melaksanakan sholat subuh. Simak ulasannya:
- Kesaksian Gadis Cilik Palestina Kembali ke Rumah Usai Dibom Israel, 'Semua Hancur Kecuali Alquran Ini'
- Syekh Ahmed Yassin Pendiri Hamas Palestina 'Ramal' Israel Hancur pada Tahun 2027, ini Dasarnya
- Sosok Pejuang Palestina Paling Diburu Israel, Sampai Dibom Pakai F-16 & Apache
- MUI Minta Waspadai Propaganda Jihad Khilafah Berkedok Bela Palestina
Sosok Salah Satu Pendiri Hamas
Syekh Ahmad Yassin menjadi salah satu aktor penting dibalik gerakan perlawanan Hamas.
Berkat arahannya, saat ini Hamas menjadi kelompok pejuang yang memiliki kekuatan politik hingga militer hebat di Palestina.
Saat masih berusia 12 tahun, Yassin mengalami peristiwa Nakba yang mengharuskan dirinya terusir dari rumahnya.
Nakba sendiri merupakan peristiwa pemindahan massal dan pengusiran penduduk, atau pembersihan etnis Arab palestina selama Perang Arab-Israel pada tahun 1948.
Alami Lumpuh
Peristiwa Nakba itu membuat keluarga Yassin hidup dalam kesengsaraan.
Pada tahun 1952, Yassin sempat mengalami kecelakaan saat olahraga hingga membuat tubuhnya lumpuh permanen.
Dengan segala keterbatasannya, Yassin tetap melanjutkan hidup.
Dia menyelesaikan pendidikan, dan aktif memberikan orasi serta menggalang dana untuk keluarga korban dan tahanan Palestina.
Yassin kemudian mulai berkenalan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin ketika dia sempat dipenjara karena dicurigai para intelijen Mesir.
Dia kemudian mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Sejak saat itulah, pemikiran Yassin terhadap aksi perlawanan zionis Israel mulai terbentuk.
Setelah itu, Yassin memutuskan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin dan diangkat sebagai pemimpin Mujahidin Palestina yang merupakan sayap militer kelompok tersebut.
Dipenjara dan Disiksa
Karena keterlibatannya itu, Yassin pun dipenjara. Dia dihukum 13 tahun penjara pada tahun 1983 oleh Mahkamah Militer Israel.
Yassin ditangkap dengan tuduhan membentuk kelompok bersenjata dan memprovokasi kerumunan.
Selama di penjara, dia pun mengalami kekerasan fisik hingga membuatnya mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Setelah menjalani masa tahanan selama 11 bulan, Yassin dibebaskan dalam pertukaran tawanan antara Israel dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina.
Mendirikan Hamas
Pada tahun 1987, Yassin dan beberapa rekannya memutuskan untuk mendirikan Hamas.
Organisasi tersebut didirikan dengan tujuan membebaskan tanah Palestina dari kependudukan zionis Israel.
Seiring dengan mengingkatnya aktivitas bersenjata Hamas, Yassin ditangkap kembali oleh Israel pada 18 Mei 1989.
Namun, berkat tekanan kuat dari Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas, memaksa Israel kembali membebaskan Yassin.
Dibunuh Israel
Kebebasan Yassin kemudian dianggap mengancam oleh zionis Israel.Sebab, keberadaannya dianggap mampu menggerakan rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan.
Pada Maret tahun 2004, Syeikh Yassin diserang menggunakan misil dari helikopter Israel saat sedang menjalankan sholat subuh.
Serangan tersebut pun langsung merenggut nyawa Yassin dan orang-orang yang sedang menjalankan sholat berjamaah.