Sosok Serda Wahyu Penyelamat Bocah Disandera Lansia, Disebut Layak Naik Pangkat Pangdam Jaya Ramai 'Dicolek'
Berikut sosok Serda Wahyu penyelamat bocah yang disandera lansia.
Warga Jakarta Selatan baru-baru ini dihebohkan dengan aksi penyanderaan oleh pria lansia terhadap seorang bocah perempuan berinisial S (7). Aksi tersebut terjadi di pos polisi Pejaten, Jakarta Selatan, pada Senin (28/10).
Setelah negosiasi antara TNI dan Polri, bocah yang disandera lansia berhasil diselamatkan. Bocah ini diselamatkan oleh Babinsa 03/Pasar Minggu Kodim 0504/Jakarta Selatan bernama Serda Wahyu. Sosoknya pun ramai mencuri perhatian.
- Kelakar Surya Paloh Tunjuk Saan Mustopa jadi Waketum NasDem: Saya Suka Orang Rambut Tipis
- Ternyata ini Sosok 'Janda' yang jadi Hadiah Panjat Pinang di Cianjur, Bikin Pemenang Senyum Lebar
- Keinginan Surya Paloh, NasDem Dukung Kaesang di Pilkada Jawa Tengah
- Dipicu Dendam, Seorang Santri di Palangka Raya Bunuh Ustazah
Lantas bagaimana sosok Serda Wahyu penyelamat bocah yang disandera lansia tersebut? Melansir dari akun Instagram kodam_jayakarta, Selasa (29/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Selamatkan Bocah Disandera Lansia
Sebuah video yang memperlihatkan aksi heroik prajurit TNI menyelamatkan seorang bocah, viral di media sosial. Terlihat dalam unggahan, bocah tersebut disandera oleh pria lansia. Tidak tanggung-tanggung, pria lansia ini membawa senjata tajam dan menodongnya sebagai ancaman.
Melihat hal itu, prajurit TNI yang diketahui bernama Serda Wahyu ini langsung memutar otak agar bisa menyelamatkan sandera dan mengamankan pria lansia. Negosiasi pun dilakukan oleh pihak kepolisian dan Serda Wahyu. Upaya negosiasi juga sempat berlangsung alot mengingat keselamatan korban yang terancam.
"Negosiasinya cukup alot ya, karena pelaku saat itu membawa senjata tajam sehingga polisi harus berhati-hati karena keselamatan anak nomor satu," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (28/10).
Berhasil Diamankan Usai Negosiasi Alot
Proses negosiasi pun terus diupayakan hingga akhirnya pelaku meminta agar disediakan dijemput pakai mobil. Permintaan itu akhirnya diamini oleh kepolisian yang pada akhirnya terpaksa memberhentikan kendaraan berpelat Mabes TNI yang sedang melintas.
"Sekitar pukul 10.43 WIB, polisi kemudian menyetop mobil dinas TNI dengan nopol 84006-00 yang kebetulan melintas di lokasi. Di sisi lain, tim penyelamat terus membujuk pelaku supaya keluar dari Pospol," ungkap Ade Ary.
Singkat cerita, pelaku akhirnya dapat diamankan dan langsung dibawa ke Polres Jakarta Selatan. Sementara itu, bocah korban penyanderaan langsung dibawa ke rumah sakit oleh Serda Wahyu dan Polwan untuk dilakukan pemeriksaan lantaran diketahui tangannya terluka.
Dijelaskan bahwa kasus ini semula diketahui oleh pihak kepolisian yang mendapat informasi dugaan penculikan anak. Mendapatkan informasi tersebut, kepolisian sekitar langsung terjun ke lokasi kejadian.
Aksi penyanderaan oleh pria lansia itu rupanya telah menjadi perhatian warga sekitar yang melintas. Saat tiba di lokasi, Serda Wahyu juga mendapati sudah banyak warga dan polisi yang berkumpul di Pos Polisi Lalulintas.
"Pada saat Kapolsek Pasar Minggu didampingi tim ke lokasi mendapati banyak warga dan pengguna jalan yang berkumpul menyaksikan pria paruh baya yang menyandera seorang anak di dalam pos polantas," beber dia.
Motif Pelaku Lakukan Penyanderaan & Penodongan
Kasie Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan pelaku menjadikan bocah tersebut sebagai tameng karena telah mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
"Motifnya sebetulnya dia hanya menjadikan anak ini sebagai tameng. Karena dia memakai sabu, sudah diperiksa, dia positif pakai sabu," ucap Nurma.
Sebelum terjadi penyekapan itu, pelaku terlebih dahulu mengkonsumsi sabu pada Minggu (27/10). Kemudian dia menghampiri rumah korban dan meminta izin kepada orangtuanya untuk mengajak S jalan-jalan ke rumah sepupunya.
Pelaku beralasan mengajak anak kecil tersebut agar lebih tenang karena faktor halusinasinya.
"Jadi dia takut, halusinasi nya dia dikejar orang, dia berhalusinasi bahwa dia itu dikejar orang, tapi kalau orang lihat ada anak kecil dia tidak jadi dikejar orang itu halusinasinya dia," beber Nurma.
Pelaku juga terlebih dahulu telah membawa sebilah pisau yang kemudian digunakan untuk mengancam bila korban menangis. Setelah korban dijemput, IJ kemudian membawa bocah tersebut keliling dari Jakarta Timur hingga akhir ke Jakarta Selatan selama semalaman.
"Keliling aja, jadi dia ketempat sepupunya hanya meminjam sepeda motor. Dia tidak bermalam jadi hanya diatas motor, jadi anaknya sampai tidur di atas motor," tutur Nurma.
Hingga akhirnya penyekapan pun terjadi di Pos Polisi Pejaten, Jakarta Selatan. Pelaku dan korban berhasil diamankan setelah dilakukan proses negosiasi.
Setelah dilakukan rangkaian tes urine, pelaku dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.
"Dia juga sudah mengaku, bahwa dia memang pakai sabu, positif sudah kita cek urine," ucap Kasie Humas Polres Jakarta Selatan.
Serda Wahyu Disebut Layak Naik Pangkat
Aksi heroik Serda Wahyu menyelamatkan bocah korban penyanderaan ini sontak ramai menjadi perbincangan masyarakat luas. Babinsa 03/Pasar Minggu Kodim 0504/Jakarta Selatan ini juga ramai-ramai disebut layak mendapatkan promosi kenaikan pangkat. Tidak sedikit dari masyarakat luas yang langsung beramai-ramai mencolek Pangdam Jaya.
"Pak pangdam jaya..Berikan Penghargaan sekolah perwira🔥🙌," tulis akun yosuadoli.hutasoit.
"Layak naik pangkat, dan penghargaan dari pimpinan," tulis akun jauhar_lombok_pati_kendal.
"Kasihhh penghargaan naikan pangkat Serda Pak Wahyu, Bapak Jendral🔥🔥🙌🙌🙌," tulis akun pung0524.
"Ini baru sinergitas demi Indonesia maju, bravo TNI/Polri!!! ♥️🇮🇩," tulis akun bobrumampuksitepu.
"Semoga Pak Wahyu dimudahkan untuk mengikuti pendidikan Secapa. Nyali dan kebaikannya pantas menjadi seorang perwira.. 🙏🏾🙏🏾 @tni_angkatan_darat," tulis akun fiqihnugroho.
"Pak Babinsa, izin Panglima Kodam Jaya... Beri kenaikan Pangkat buat Bapak Babinsa nya 🙏🙏🙏," tulis akun boy_anwar17.