Tak Punya Hati, Youtuber Ini Tega Kasih Waria Bingkisan Batu dan Sampah
Di tengah pandemi corona seperti saat ini, sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan peka dengan lingkungan sekitar.
Di tengah pandemi corona seperti saat ini, sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan peka dengan lingkungan sekitar. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa makanan kepada orang yang membutuhkan.
Penerima bantuan tentu akan merasa sangat senang dan bersyukur. Tetapi bagaimana jika bingkisan yang mereka terima berisi batu dan sampah?
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Hal inilah yang dialami oleh beberapa waria dalam video berikut ini. Mereka menjadi korban prank tiga orang pemuda yang memberikannya bingkisan berupa batu dan sampah.
Berikut ulasan lengkapnya.
Siapkan Bingkisan Berisi Batu dan Sampah
©2020 Merdeka.com/Youtube Bonzol Squad
Melalui unggahan channel Youtube Bonzol Squad, terlihat tiga orang pria tengah menyiapkan bingkisan yang nantinya akan mereka bagikan. Bukannya mengisi kardus bingkisan dengan makanan, ketiga pria tersebut malah mengisinya dengan batu dan sampah.
Diketahui salah satu dari mereka adalah seorang Youtuber yang bernama 'Ferdian Paleka'. Dalam unggahan video tersebut, mereka terlihat mengorek sampah di tempat sampah dan memasukkannya ke dalam kardus.
"Oke guys, jadi kita lagi ngisi dulu ini kardusnya pakai sampah," ujar salah seorang pria.
Mencari Waria untuk Diberi Bingkisan Batu dan Sampah
©2020 Merdeka.com/Youtube Bonzol Squad
Setelah mengisi dengan batu dan sampah, ketiga pria tersebut segera merapikan kardus. Mereka memasukkan kardus-kardus tersebut ke dalam bagasi mobil.
Ketiga pria tersebut lantas mencari waria. Mereka akan membagikan bingkisan batu dan sampah tersebut kepada para waria.
"Jadi kalau ada (waria) nanti kita prank pakai itu, kalau enggak ada ya enggak usah," kata salah seorang pria dalam video tersebut.
Waria Penerima Bingkisan Tampak Bahagia
©2020 Merdeka.com/Youtube Bonzol Squad
Setelah menemukan beberapa waria, ketiga pria tersebut lantas turun dan menawarkan bantuan berupa bingkisan makanan. Mereka membagikan bingkisan tersebut di beberapa titik.
Para waria yang berada di lokasi tersebut tampak bahagia menerima bingkisan. Bahkan mereka pun mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.
"Makasih, makasih ya, semoga banyak rezekinya," ujar salah seorang waria.
Beri Bingkisan Sampah dan Batu pada Anak Kecil
©2020 Merdeka.com/Youtube Bonzol Squad
Tak hanya memberikan pada waria. Ketiga pria tersebut juga memberikannya pada anak-anak kecil.
Gerombolan anak-anak kecil yang sedang berkumpul tersebut tampak senang mendapat bingkisan. Tetapi, mereka terkejut saat membuka isi dari bingkisan tersebut.
"Sampah," kata salah seorang anak kecil dengan nada keras.
Segera Meninggalkan Lokasi
Mendengar teriakan anak-anak kecil, ketiga pria tersebut lantas meninggalkan lokasi. Mereka tertawa melihat ekspresi korban-korban prank mereka.
"Bocil bocil," ujar salah seorang pria sambil tertawa.
Dikecam Para Netizen
©2020 Merdeka.com/Instagram @berita_gosip
Video prank Youtuber Ferdian Paleka tersebut lantas viral di media sosial. Akun-akun ternama pun turut mengunggah ulang video tersebut.
Aksi prank Youtuber Ferdian Paleka tersebut dikecam oleh para netizen. Banyak dari mereka yang geram dengan aksi ketiga pria dalam video tersebut.
Rumah Dikepung Warga dan Didatangi Polisi
©2020 Merdeka.com/Twitter @twitkabarjabar
Melalui Twitter @twitkabarjabar, diketahui pada Minggu (3/5) malam, rumah Ferdian Paleka didatangi oleh para warga. Pihak kepolisian pun juga telah berada di lokasi tersebut.
Saat rumah didatangi oleh warga dan kepolisian, Ferdian Paleka sedang tak berada di rumah.
Bukan Settingan
©2020 Merdeka.com/Twitter @twitkabarjabar
Video unggahan Youtuber Ferdian Paleka tersebut diketahui bukanlah settingan. Hal ini diungkapkan oleh dua orang yang menjadi korbannya.
"Saya minta ke aparat-aparat kepolisian setempat, semoga dihukum setimpal dengan kelakuannya," ujar salah seorang korban.
"Agar jera, supaya enggak ada oknum-oknum yang kayak gini lagi. Dilanjut jalur hukum saja," imbuh korban lainnya.
Proses Hukum Telah Berjalan
©2020 Merdeka.com/Instagram @kabar.jabar @david__chris
Melalui unggahan akun Instagram @kabar.jabar, diketahui proses hukum kini telah berjalan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Sahabat Polisi DPC Kota Bandung, David Cahyadi.
"Pagi ini saya berada di Polrestabes Bandung, sudah bertemu dengan para korban. Dalam hal ini para korban sudah melapor kepada pihak kepolisan, perlu untuk melapor dengan maksud, kalau korban merasa tidak dihina atau tidak merasa dilecehkan maka proses hukum tidak dapat berjalan. Namun, dalam hal ini pihak korban sudah merasa dirugikan dan sudah merasa dilecehkan, maka dari itu, langkah per langkah sudah di jalani," ujar @david__chris.
"Jadi pihak korban sudah melapor, sudah merasa dirinya dirugikan, nah saat ini sedang berlanjutnya proses hukum karena sifat daripada penghinaan adalah delik aduan. Jadi kalau korban tidak merasa dihina maka proses hukum tidak dapat berjalan. Saat ini korban merasa terhina dan dilecehkan, maka dari itu, proses hukum bisa berlanjut," pungkasnya.