Terjadi Lagi di PON 2024, Deretan Kasus Pemukulan Wasit di Sepak Bola Indonesia ini Pernah Fenomenal di Masanya
Deretan kasus pemukulan wasit di sepak bola Indonesia jadi bukti bobroknya perwasitan di tanah air. Apa saja?
Aksi pemukulan wasit kembali terjadi di pertandingan sepak bola nasional. Kali ini, wasit yang memimpin pertandingan cabor sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024, yang mempertemukan tim Aceh melawan Sulteng, Sabtu (14/9) malam dipukul saat memimpin pertandingan babak delapan besar.
Eko Agus Sugiharto yang memimpin pertandingan dianggap berat sebelah dan kerap memberikan keputusan kontroversial.
- Pemain Bola Tewas Usai Tersambar Petir di Lapangan, Begini Kondisi Pemain Lainnya
- Pejabat Ini Emosi Larang Pemain PON Sulteng Nangis Usai Dicurangi Wasit: Rugi Keluar Air Mata!
- Deretan Pemain Timnas Sepak Bola Indonesia yang Menikah dengan Seleb Terkenal, Ada yang Berakhir Cerai
- Memutus Mata Rantai Kekerasan Sepak Bola
Dia pun dinilai tampak condong membela tuan rumah Aceh dengan menghadiahkan dua penalti, dan tiga kartu merah untuk tim Sulteng.
Peristiwa ini kembali menambah sejarah panjang kasus kekerasan kepada wasit di perhelatan sepak bola nasional.
Beberapa kejadian serupa sempat terjadi di beberapa tahun lalu dan menjadi bukti bobroknya kualitas perwasitan di Indonesia.
Lantas aksi pemukulan wasit apa saja yang sempat menjadi fenomenal di masanya? Simak informasi berikut ini.
1. Pieter Rumaropen (Persiwa Wamena)
Kasus pemukulan wasit paling fenomenal yang pertama terjadi di laga Persiwa Wamena vs PBR pada Indonesia Super League (ISL) 2013.
Pemain Persiwa Peter Rumaropen memukul wasit Muhaimin usai tak terima sang wasit memberikan penalti ke PBR.
Karena merasa kesal, Peter pun memukul Muhaimin hingga terkapar dan berdarah. Muhaimin pun langsung diamankan dan mendapat perawatan lebih lanjut.
Akibat pukulan itu, sang wasit mendapatkan empat jahitan di wajah dan harus berhenti tugas pada laga tersebut.
Komisi Disiplin PSSI juga menjatuhi larangan bermain seumur hidup dan tak boleh berkecimpung di persepakbolaan nasional kepada Peter Rumaropen.
2. Cristovel Manuel Sibi (Semen Padang)
Pemukulan wasit juga terjadi di ajang Indonesian Soccer Championship 2016 antara Perseru Serui vs Semen Padang.
Pertandingan yang digelar di Stadion Mamora, Serui itu menjadi saksi pemukulan yang dilakukan oleh pemain Semen Padang Cristovel Manuel Sibi ke wasit yang dianggap berat sebelah.
Atas kejadian itu, Cristovel Sibi mendapat hukuman dari Komdis PSSI larangan bermain selama enam bulan.
Mantan pemain Persipura Jayapura tersebut dianggap telah melanggar kode disiplin dan melanggar pasal 46 dan 72.
3. Aldo Claudio (Persiwa Wamena)
Pemain Persiwa Wamena Aldo Claudia melakukan pemukulan kepada wasit di laga antara Persegres Gresik United vs Persiwa Wamena pada Liga 2 musim 2018/2019.
Kejadian ini berawal lantaran pemain Persiwa diganjar hukuman penalti saat kedudukan sudah imbang 1-1 dengan Persegres Gresik United.
Pemain Persiwa, Hobert Robert Elopere merasa tak terima dan kalap emosinya saat menghampiri wasit tuk meminta penjelasan.
Kapten Persiwa Wamena, Aldo Claudio tanpa pikir panjang langsugn memberikan pukulan keras ke arah Abdul Raza dan membuat wasit tersebut tersungkur di tanah.
Pihak keamanan langsung mengevakuasi wasit ke tepi lapangan untuk menghindar dari amukan pemain Persiwa yang sedang kalap.
Komisi disiplin (Komdis) PSSI memberi hukuman kepada tim dan pemain Persiwa Wamena atas kejadian itu.
Aldo dilarang menjalani kegiatan di lingkungan PSSI seumur hidup. Sedangkan enam pemain lainnya yakni Abdul Haris Tuakia, Andreas C. Ado, Darus Ruspandi, Adek Edo Kurnia C, Hobert Robert E, dan Ryan Ardhiansyah juga mendapatkan hukuman bermain di beberapa pertandingan.
4. Victor Pae (Persela Lamongan)
Aksi pemukulan wasit juga sempat terjadi di laga Piala Gubernur Kaltim 2016 antara Persela Lamongan vs Arema FC.
Pemain Persela, Victor Pae memukul wasit Kusni karena tak terima mendapatkan kartu kuning usai menekel pemain Arema.
Victor pun melontarkan kata-kata kasar dan memukul wasit hingga terdorong ke belakang.
Karena kejadian tersebut, wasit menganulir kartu kuning dan merubahnya menjadi kartu merah kepada mantan pemain Persija Jakarta tersebut.
5. Pemain Liga 1 di Tarkam
Aksi pengeroyokan hingga pemukulan wasit terjadi di pertandingan antar kampung (tarkam) pada ajang Final Piala Bupati Kabupaten Semarang Bener Bersatu Cup pada Minggu (2/6/2024).
Pertandingan yang mempertemukan PS Putra Bakti dari Desa Patemon dengan PS Ar Rafi Ampel dari Kabupaten Boyolali itu berakhir ricuh usai beberapa pemain Liga 1 melakukan serangan ke wasit.
Dalam video yang beredar di media sosial, mantan pemain Timnas Indonesia Bayu Pradana hingga Wahyu Wijiastanto melakukan tendangan ke wasit Hadi Suroso hingga tersungkur.
Kericuhan terjadi lantaran pemain PS Putra Bakti tak terima Hadi Suroso menunjuk titik putih.