Ternyata ini Rahasia Mengapa Israel Larang Warganya Tes DNA, Nenek Moyang Tak Ada Ikatan dengan Tanah Palestina
Ternyata ini alasan Israel larang warganya tes DNA demi bisa kuasai wilayah Palestina. Faktanya tak ada ikatan dengan tanah Palestina.
Ternyata ini alasan Israel larang warganya tes DNA demi bisa kuasai wilayah Palestina. Faktanya tak ada ikatan dengan tanah Palestina.
Ternyata ini Rahasia Mengapa Israel Larang Warganya Tes DNA, Nenek Moyang Tak Ada Ikatan dengan Tanah Palestina
Israel gencar merebut wilayah yang ada di Palestina atas dasar sejarah masa lalu.
Mereka berdalih memiliki hak penuh atas tanah yang dihuni oleh warga Palestina.
- Kesaksian Gadis Cilik Palestina Kembali ke Rumah Usai Dibom Israel, 'Semua Hancur Kecuali Alquran Ini'
- Potret Warga Palestina yang Ditahan Israel Bertahun-tahun Dibebaskan, Cintanya pada Hamas & Gaza Tak Terbendung
- Cerita Pejuang Palestina: Masjidil Aqsa Garis Merah, Tidak Boleh Disentuh Israel
- Dokumen Rahasia Ungkap Israel Racuni Lahan Warga Palestina untuk Bangun Permukiman di Tepi Barat
Namun di balik segala upaya tersebut, ada fakta penting yang disembunyikan Israel dan tidak ingin warganya tahu asal usul sejarahnya sendiri demi bisa mencapai tujuan mereka.
Alasan hak tanah di masa lalu kerap kali digaungkan oleh Israel.
Belakangan mulai muncul fakta bahwa Israel saat ini tidak dihuni dari keturunan asli Yahudi yang ada di kitab suci.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (12/12) total populasi orang Yahudi di dunia pada 2010 lalu adalah 13,4 juta orang.
Sebagian besar orang Yahudi di dunia saat ini merupakan Yahudi Ashkenazi. Komposisinya di kisaran 60-80 persen.
Di Israel sendiri berdasarkan data sensus 2016 mempunyai penduduk sekitar 8,58 juta orang.
Sebanyak 6,45 juta orang di antaranya atau 74,8 persen adalah Yahudi.
Dari jumlah orang Yahudi tersebut, sekitar separuhnya adalah Yahudi Ashkenazi.
Selebihnya adalah Yahudi Sephardi, Yahudi Mizrahi, dan lain-lain. Sementara itu, penduduk lainnya adalah orang-orang Arab (Muslim, Kristen, dan Druze) dan lain-lain.
Bagi Israel, Yahudi Ashkenazi kerap dianggap sebagai Yahudi first class. Sedangkan penduduk Yahudi lain diperlakukan sebagai warga negara kelas dua bersama orang-orang Arab dan etnis lain.
Eran Elhaik, seorang peneliti ahli genetika Universitas Johns Hopkins School of Public Health, Amerika Serikat pernah melakukan penelitian akan genetika Yahudi Ashkenazi.
Elhaik menyebutkan genom orang Yahudi Ashkenazi didominasi komponen Khazaria dengan angka fantastis, yaitu 30-38 persen.
Sementara itu, komponen Timur Tengah-nya, menurut wawancara khusus Haaretz dengan Elhaik, ternyata sangat kecil sehingga sulit untuk mengatakan mereka berasal dari Kanaan atau Palestina.
Yahudi Ashkenazi Tidak Berhak Klaim Tanah Palestina
Bahkan mereka menganggap hal tersebut adalah tindakan yang ilegal.
Seorang pria Israel sempat membuktikan bahwa Israel tidak berhak atas tanah Palestina karena klaim keturunan.
Dia sempat melakukan tes DNA dan membuktikan bahwa dirinya tidak memiliki memiliki garis keturunan dari nenek moyang Yahudi di tanah Kanaan atau Palestina sama sekali.
Dari data yang diberikannya, ia memiliki genetik Israel sebanyak 49% dan sisanya adalah bangsa Eropa. Bahkan tidak tercantum wilayah Kanaan atau Palestina dari daftar nenek moyangnya.
"Sekarang mungkin Anda bertanya-tanya mengapa ilegal untuk mendapatkan ini di Israel? Karena melalui DNA itu dibuktikan bahwa Yahudi di seluruh dunia tidak memiliki ikatan leluhur (nenek moyang) dengan tanah Israel," katanya.
Pria tersebut tahu bahwa tindakan Israel saat ini sangat keji karena merampas hak orang lain atas dasar klaim masa lalu yang sebenarnya tidak benar-benar ada.
"Tapi menurut undang-undang Israel, karena saya memiliki darah Yahudi itu memberi saya hak lebih atas rumah dan tanah milik orang lain di tanah Palestina daripada mereka yang sudah ratusan tahun di sana," pungkasnya.
Seorang pria keturunan Yahudi lain juga melakukan tes DNA yang sama dan membuktikan fakta yang kurang lebih sama.
Pria tersebut memberikan data bahwa ia merupakan keturunan Yahudi Ashkenazi dengan skor 48,8% dan sisanya berasal dari keturunan bangsa Eropa.
Tidak tercantum garis keturunan dari tanah Kanaan atau Palestina atas dirinya.
Meski demikian ia menjelaskan bahwa Israel tetap memperbolehkannya mengambil hak tanah di Palestina karena sama-sama berasal dari Yahudi.