Unik, Di Perpustakaan Amerika, Pengunjung Boleh Bayar Denda Buku pakai Foto Kucing
Di Amerika ada perpustakaan yang bolehkan bayar denda buku pakai foto kucing.
Di Indonesia, perpustakaan menerapkan denda bagi pengunjung yang terlambat, menghilangkan, atau merusakkan buku koleksi perpus. Denda tersebut biasanya dibayar dengan uang dengan jumlah yang telah ditentukan.
Aturan umum itu berlaku di perpustakaan yang ada di berbagai negara. Namun, tidak dengan sebuah perpustakaan di Amerika ini. Perpustakaan itu terletak di Massachusetts, sebuah negara bagian yang terletak di daerah New England.
- Bule Cantik Amerika Mualaf Ini Bengong Diajak Suami Jajan Martabak Telur Seharga Rp2 Ribu di Pinggir Jalan
- FOTO: Jelang Masuk Tahun Ajaran Baru, Para Orang Tua Murid Mulai Ramai Memburu Buku Tulis di Pasar-Pasar
- FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online
- 8 Foto Cinta Kuya Bareng Cowok Bule di Amerika, Pacaran?
Perpustakaan Massachusetts memperbolehkan pengunjung yang kehilangan atau merusak buku di perpustakaan tersebut hanya dengan membayar denda dengan menggunakan foto kucing sebagai ganti uang. Simak ulasan lengkapnya.
Di Perpus Amerika, Foto Kucing Bisa untuk Bayar Denda
Mengutip dari laman Liputan6, Perpustakaan Umum Worcester memiliki peraturan unik kepada pengunjungnya. Peraturan baru tersebut diumumkan dalam sebuah program berjudul ‘March Meowness’.
Program tersebut membolehkan pengunjung perpustakaan untuk menghapus denda mereka dengan cara yang berbeda dari perpustakaan lainnya. Caranya adalah dengan menyerahkan foto kucing sebagai pengganti uang.
Semua orang bisa menyerahkan foto kucing untuk bayar denda. Namun, jika tidak punya kucing, Direktur Eksekutif Perpustakaan Umum Worcester, Jason Homer mengatakan pengunjung juga bisa menggambar wajah kucing sebagai alternatif lainnya.
"Bahkan jika Anda tidak memelihara kucing dalam hidup Anda, Anda masih bisa menggambarnya," ucap Jason Homer dikutip dari Liputan6.
Tidak hanya kucing, Homer menambahkan jika uang denda itu juga bisa digantikan dengan foto atau gambar jenis kucing besar lainnya yang berbeda ras seperti harimau, bahkan sampai singa.
"Bahkan jika itu merupakan salah satu kucing besar, seperti harimau atau singa, kami akan sangat senang melihatnya," jelasnya.
Bertujuan untuk Memudahkan Pengunjung
Tujuan utama dari program ‘March Meowness’ adalah untuk memudahkan pengunjung agar mereka dapat terus berkunjung ke perpustakaan tanpa takut terbebani dengan denda yang mahal.
Terlebih, saat pandemi beberapa tahun yang lalu, banyak pengunjung perpustakaan yang harus membayar denda karena buku yang mereka pinjam tidak bisa segera dikembalikan akibat terbatasnya mobilitas.
"Orang-orang biasanya sedang kesusahan dan terkadang harus memilih antara membayar buku yang secara harfiah telah dimakan anjing atau membeli bahan makanan seharga $30 (Rp46 juta). Itu adalah dua hal yang sangat berbeda," kata Jason Homer.
Menurut Homer, setelah lima hari aturan tersebut diterapkan, mereka telah berhasil membebaskan 400 akun pengunjung perpustakaan tersebut dari tagihan denda uang yang harus mereka bayar.