Video Guru Honorer Menangis Adukan Nasib di Hadapan Anggota DPR: Lihat Kami Pak
Curhatan guru honorer menangis di hadapan anggota Komisi X DPR RI
Seorang guru honorer bernama Lina Kurniati mendadak jadi sorotan setelah ia berkesempatan mencurahkan aspirasinya di hadapan para anggota Komisi X DPR RI.
Sambil menahan tangisnya, guru honorer asal Kabupaten Garut, Jawa Barat itu mengadukan nasibnya di hadapan para anggota dewan dalam acara Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU).
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Guru Sedunia? Ini menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia, untuk memberikan apresiasi yang baik pada para guru.
-
Mengapa Mela memilih berjualan kerupuk saat menjadi guru honorer? Kondisi yang belum stabil secara ekonomi itu mendorong Mela untuk mencoba mencari pemasukan tambahan. Ia lantas berjualan kerupuk yang diberi bumbu dan dijual di koperasi sekolah.
-
Apa yang dijanjikan Mahfud terkait honor guru ngaji? Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Guru honorer yang sudah mengabdi hampir 20 tahun ini menuturkan, dirinya merasa terharu akhirnya bisa mewakili seluruh honorer di Tanah Air untuk menyalurkan keluh kesahnya. Simak ulasannya:
Curhatan Guru Honorer
Cuplikan video yang merekam momen saat Lina Kurniati tengah berbicara di hadapan para anggota DPR, sempat ramai beredar di media sosial. Ketua Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Nonkategori usia 35 tahun ke atas (GTKHNK35+) itu mengatakan, dirinya sangat bahagia akhirnya bisa menyampaikan keluh kesahnya di hadapan anggota dewan untuk mewakili seluruh guru honorer.
"Saya Lina Kurniati, S.Pd, bukan sarjana pemberi dosen tapi benar-benar sarjana yang qualified di bidang pendidikan, Insya Allah, karena terbukti murid-murid saya selama mengajar hampir 20 tahun sudah banyak yang menjadi pengabdi-pengabdi di Ibu Pertiwi," ujar Lina dikutip dari Instagram @insta_julid.
"Bangga saya bisa duduk di sini memangku amanah yang sangat besar, banyak yang ingin saya sampaikan, sampai-sampai emosi saya tidak tertahan," tambahnya.
Curhat Guru Honorer Sampai Menangis
Instagram/@insta_julid ©2021 Merdeka.com
Dalam kesempatan tersebut, Lina bahkan sampai tak kuasa menahan kesedihannya. Sambil menangis, guru yang sudah mengabdi hampir 20 tahun itu merasa bahwa selama ini guru honorer di Indonesia masih diperlakukan seperti objek oleh pemerintah.
"Kami itu jantungnya negeri. Saya yakin dengan adanya RDPU ini, semua pemangku kebijakan yang ada di negeri ini mendengar kalau kami objek tertindas," kata Lina.
"Sudah jelas, di dapodik kami ada. Tinggal diangkat. Sudah jelas dedikasi kami, tinggal diberi SK," ungkapnya.
Keinginan Guru Honorer
Menurut Lina, ia dan rekan-rekan guru honorer se-Indonesia tak pernah meminta gaji yang muluk-muluk. Namun, mereka hanya meminta pengakuan dengan menerima penghidupan yang layak. Sebab, selama ini banyak guru-guru honorer yang tidak mendapatkan gaji layak setiap bulannya.
"Kami tidak meminta gaji spektakuler, tapi kami ingin diakui. Pak Jokowi, lihat kami," kata Lina dengan suara bergetar.
Instagram/@insta_julid ©2021 Merdeka.com
Ia berharap, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan segera merealisasikan pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim terkait dana penggajian guru PPPK. Agar kedepannya, tidak ada lagi guru honorer yang digaji dengan uang sebesar Rp150-450 ribu setiap bulan.
Lihat postingan ini di Instagram