Viral Tim Medis Minta Jenazahnya Tak Ditolak Warga, Aa Gym Komentar Sampai Menangis
Viral, petugas medis atau kesehatan meminta jenazahnya tidak ditolak warga saat proses pemakaman. Ulama kondang, Aa Gym ikut berkomentar hingga menangis.
Seorang perawat meninggal dunia di RSUP Kariadi, Semarang pada Kamis (9/4/2020). Sebelumnya, perawat bernama Nuria Kurniasih ini telah menjalani perawatan di ruang ICU RSUP Kariadi. Dia meninggal usai menjalankan tugasnya menangani pasien positif virus corona (Covid-19).
Rencananya, jenazah perawat garda terdepan dalam melawan virus corona ini akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran Timur. Sangat disayangkan, proses pemakaman Nuria Kurniasih harus ditahan lantaran warga setempat ajukan penolakan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Penolakan oleh Warga
Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan dirinya sudah mengetahui warganya ada yang meninggal dunia. Pengurus RT juga telah berkoordinasi serta sepakat menerima pemakaman jenazah Nuria di Sewakul.
"Warga sudah menggali kubur, tapi tiba-tiba ada penolakan oleh sekelompok masyarakat. Padahal pihak warga serta RT tidak ada masalah," kata Alexander Gunawan.
Memindah Lokasi Pemakaman
Mengetahui proses pemakaman jenazah Nuria ditolak oleh warga, pihak keluarga lantas memindah lokasi pemakaman.
"Keluarga memutuskan pindah memakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang. Karena almarhumah bertugas di sana," jelasnya.
Proses Pemulasaran Aman
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengaku prihatin dengan adanya insiden penolakan jenazah Covid-19 oleh warga. Perlu diketahui, proses pemulasaran dan pemakaman jenazah sudah aman secara medis dan akan dilakukan oleh petugas khusus.
"Jadi masyarakat tidak perlu kuatir yang berlebihan," ungkapnya.
Aa Gym Turut Prihatin
Insiden ini tak hanya menghebohkan di dunia medis saja. Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui penolakan yang dilakukan warga setempat terhadap proses pemakaman perawat yang terinfeksi virus corona (Covid-19). Bahkan, ulama kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym turut prihatin dengan adanya insiden tersebut.
Twitter @aagym 2020 Merdeka.com
"Hati ini rasanya pediiih membaca tulisan para pejuang di garis depan yang mempertaruhkan nyawanya... Apa yang Sahabat rasakan ??," tulisnya dalam akun Twitter @aagym, Sabtu (11/4/2020).
PPNI Akan Menempuh Jalur Hukum
DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah akan menempuh jalur hukum terkait insiden penolakan pemakaman perawat RSUP dr Kariadi, Nuria Kurniasih. PPNI Jateng kini tengah mengumpulkan barang bukti sebagai pelengkap laporan.
"Kasihan kalau kita tidak mencari keadilan bisa menurunkan mental para pejuang kemanusiaan. Kita saat ini sedang meminta keterangan warga, serta mencari bukti dokumentasi terkait orang yang menjadi provokasi utama," kata Ketua DPW PPNI Jateng Edy Wuryanto di Semarang, Jumat (10/4).
Tidak Akan Terjadi Bila Tak Ada Provokator
Lebih lanjut, Edy Wuryanto mengungkapkan, insiden penolakan ini tidak akan terjadi jika tidak ada provokator. Sayangnya, aparat pemerintah yang hadir juga tidak bisa membendung warga dalam proses pemakaman tersebut.
"Bayangkan saja pemakaman dihadiri Wabup, Lurah, serta kepolisian setempat. Mereka semua tidak bisa menahan amarah warga yang akhirnya jenazah tertahan dan kembali RS Kariadi," jelasnya.
Ditolak Dua Kali
Tidak ada yang menyangka, jenazah perawat RSUP dr Kariadi, Nuria Kurniasih mengalami penolakan sebanyak dua kali pada Kamis siang. Akibatnya, dengan terpaksa jenazah dikembalikan lagi ke kamar jenazah RSUP dr. Kariadi.
Jenazah baru bisa dimakamkan pada Kamis malam di area pemakaman keluarga pegawai RSUP dr. Kariadi. Ketika melakukan perawatan jenazah juga sudah dipastikan oleh DPP PPNI bahwa sudah sesuai prosedur pemulasaran jenazah. Dengan prosedur tersebut diharapkan tidak ada penolakan dan memberikan stigma buruk terhadap jenazah.
Permintaan Maaf dari Pak RT
Karena adanya kesalahpahaman dari beberapa pihak, Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang akhirnya meminta maaf kepada keluarga almarhum. Permintaan maaf tersebut disampaikannya bersama Edy Wuryanto, Ketua DPW PPNI Jawa Tengah di Kantor PPNI Jawa Tengah.
"Saya minta maaf kepada keluarga besar almarhumah yang sempat tidak jadi dimakamkan di Sewakul. Secara pribadi menyesal, saya mohon maaf sekali," ungkap Purbo, pada Jumat (10/4/).
2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Purbo juga mengungkapkan, dirinya mencoba menampung saran dan kritik warga. Kemudian, akan disampaikan pada perangkat desa.
"Saya tidak punya daya, kewajiban saya berkoordinasi ke perangkat desa saja. Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," tambahnya.
Pita Hitam Sebagai Ungkapan Bela Sungkawa
Insiden tidak mengenakan ini kemudian mendapatkan respon dan perhatian dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Sebagai bentuk bela sungkawa, para anggota PPNI mengenakan 'Pita Hitam di Lengan Kanan' saat bertugas. Gerakan tersebut terhitung mulai dari 10-16 April 2020.
"Beliau adalah salah satu perawat terbaik di RSUP dr. Kariadi Semarang. Kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya sebagai Pahlawan Kemanusiaan atas komitmen dan dedikasinya selama memberikan pelayanan kesehatan di garda terdepan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk melawan pandemik Covid-19," tutur Edy Wuryanto selaku Ketua DPW PPNI Jawa Tengah.
Usut Tuntas Melalui Jalur Hukum
Tak hanya itu, pihak DPP PPNI juga memohon pada pemerintah, petugas kepolisian hingga naggita TNI untuk bisa menjaga keamanan dan keselamatan harkat martabat profesi perawat. Terutama dalam menangani kasus virus Covid-19 dan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI mengecam kasus itu dan menginginkan insiden penolakan jenazah harus diusut tuntas melalui jalur hukum oleh pihak berwenang.
"Kami perawat Indonesia mengecam tindakan penolakan jenazah yang dilakukan oleh oknum-oknum warga yang tidak memiliki rasa kemanusiaan," jelasnya.
Himbauan Gubernur Jawa Tengah
Insiden penolakan jenazah juga mendapatkan respon dan perhatian dari Gubernur Jawa Tengah. Ganjar Pranowo mengajak semua pihak bisa bekerja sama dengan tenaga medis dalam mengurus pemakaman pasien korban Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menginformasikan, saat jenazah dimakamkan maka virus yang ada di tubuhnya juga akan ikut mati di akun Instagram pribadinya.
"Ketika jenazah itu dikubur, secara otomatis virusnya akan mati, karena inangnya juga mati. Tidak bisa keluar dan menjangkiti warga," tegasnya.
Selain itu Ganjar juga mewakili seluruh warga Jawa Tengah meminta maaf kepada seluruh rekan-rekan tenaga medis yang tengah berjuang di barisan terdepan dalam menghadapi virus corona.