2017, penerimaan negara sektor minerba lampaui target hingga Rp 40,6 triliun
Penerimaan negara tahun 2017 yang berasal dari sektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp 40,6 triliun, lebih tinggi 25 persen dari target dalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017 sebesar Rp 32,7 triliun.
Penerimaan negara tahun 2017 yang berasal dari sektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp 40,6 triliun, lebih tinggi 25 persen dari target dalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017 sebesar Rp 32,7 triliun.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menjelaskan realisasi penerimaan negara tahun 2017 ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2016 yang mencapai Rp 27,2 triliun.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
"Sangat baik, karena target kita Rp 32,7 triliun, tercapai sampai Desember 2017 itu 40,6 triliun," ungkap Bambang di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (11/1).
Penerimaan negara ini berasal dari royalti sebesar Rp 23,2 triliun atau 57,1 persen dari total penerimaan, penjualan hasil tambang Rp 16,9 triliun atau 41,7 persen, dan iuran tetap Rp 0,5 triliun atau 1,2 persen dari total penerimaan.
"Jadi (pendorong naiknya penerimaan) ini mungkin karena peningkatan volume produksi juga disebabkan oleh naiknya harga. Harga bagus ya," kata dia.
Untuk itu, lanjut Bambang, pihaknya akan mengembangkan e-PNBP guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat, Kementerian ESDM menargetkan penerimaan di sektor minerba mencapai Rp 32,1 triliun.
"Itu kita akan semakin baik dalam untuk mengadministrasikan kewajiban perusahaan. Bagaimana cara membayar dan juga kita bagaimana cara menginformasikan," tandasnya.
Baca juga:
ESDM: Proyek pembangkit 35.000 MW baru beroperasi 3 persen
Target rasio elektrifikasi 2018 95,15 persen, pemerintah fokus pemanfaatan EBT
2017, ESDM catat penerimaan negara dari sektor migas capai Rp 138 triliun
ESDM incar investasi sektor migas USD 17,04 miliar di 2018
ESDM sebut banyak titik potensi migas di Indonesia Timur belum tereksplorasi