Genjot ekonomi 2018, pemerintah bakal fokus garap 3 sektor industri
Pengolahan, pertanian, dan pariwisata.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dikisaran 5,4 persen sampai 6,1 persen pada tahun depan. Untuk itu, pemerintah bakal fokus mengembangkan industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata.
"Pada rencana kerja pemerintah 2018, penyusunannya menggunakan prinsip money follow program melalui pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017, Jakarta, Rabu (26/4).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
Menurut Bambang, pemerintah juga bakal menjaga konsumsi masyarakat dan investasi. Itu merupakan dua dari empat mesin yang diandalkan pemerintah untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi.
"Soal investasi, pemerintah akan selektif dengan fokus pada proyek yang mendorong produktivitas dan peningkatan aktivitas sektor swasta," tuturnya.
Untuk pembiayaan pembangunan, Bambang menambahkan, pemerintah tidak akan bergantung pada anggaran negara. Tersebab, sudah ada skema Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) guna melengkapi kerja sama pemerintah dan badan usaha atau sering disebut Public Private Partnership.
Dalam forum itu, mantan menteri keuangan itu juga menegaskan, pemerintah tengah fokus membangun Papua dan Papua Barat di berbagai bidang. Antara lain, pelayanan dasar, pendidikan dan kesehatan; perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Kemudian, ekonomi lokal; infrastruktur dasar dan konektivitas; hukum, kelembagaan dan tata kelola.
(mdk/yud)