3 Bidang pekerjaan ini dibutuhkan di industri fintech
Direktur Kebijakan Publik Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Ajisatria Suleiman mengatakan perkembangan industri fintech saat ini belum diiringi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
Direktur Kebijakan Publik Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Ajisatria Suleiman mengatakan perkembangan industri fintech saat ini belum diiringi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
"Desember 2017 kami pernah survei terkait kebutuhan SDM di fintech. Ada 3 hal yg kami anggap penting untuk fintech ke depan," kata Ajisatria dalam sebuah acara edukasi Fintech di Jakarta, Senin (6/8).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja sama penerbitan Kartu Kredit Indonesia? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) menandatangani kerja sama penerbitan kartu kredit pemerintah domestik (KKPD) atau yang saat ini disebut dengan Kartu Kredit Indonesia (KKI) segmen pemerintah.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Pertama, adalah SDM di bidang data science. Sektor tersebut sangat penting mengingat Fintech adalah sebuah teknologi terkini. Dengan data yang banyak, sebuah perusahaan fintech otomatis akan dapat menganalisa karakteristik dan perilaku finansial masyarakat saat ini.
"Ini penting untuk analisa karakteristik seseorang untuk tahu perilaku dan spending masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan, di Indonesia sebetulnya data sudah banyak. Namun SDM-nya belum mencukupi. Padahal, dengan perkembangan data yang pesat maka produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat diciptakan dengan mudah.
"Data banyak, tapi tidak dioptimalkan secara ilmiah untuk pengembangan produk baru. Kami harap data science berkembang," ujarnya.
Kedua, UI/UX (User Interface dan User Experience) yang sangat memengaruhi tingkat retention dari user aplikasi fintech. Dia menjelaskan, produk keuangan yang selama ini digunakan oleh masyarakat sudah menjadi kebiasaan. Misalnya dalam hal memasukkan kode PIN atau penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture).
"Ada bank taruh pin di depan ada juga di belakang, nah itu pengaruh ke convenience (kenyamanan) dan perilaku seseorang. Letak dan warna tombol, itu juga pengaruhi perilaku adopsi user," jelas Ajisatria.
Ketiga, sektor risk management atau manajemen risiko. Namun untuk bidang ini, Ajisatria menyebutkan SDM yang ada sudah mencukupi.
"Untungnya SDM banyak karena bank punya bagian risk management sendiri. Dan sudah banyak diajarkan di masyarakat dan pengalaman dalam hal ini juga banyak. Tapi untuk dua hal yang pertama tadi yaitu data science dan UI/UX, kami harapkan lebih banyak lagi SDM di bidang ini."
Baca juga:
Asosiasi minta fintech dan perbankan berkolaborasi
HSBC gandeng Sampoerna Foundation rilis modul fintech pertama di Indonesia
Blue Bird bisa bayar pakai TCASH
Kreditcepat resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK
Ini hambatan pengembangan fintech di Indonesia versi OJK
Fintech dinilai jadi salah satu kunci UKM Indonesia naik kelas