3 Insiatif BI Genjot Pembayaran Digital
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, bank sentral telah melakukan 3 (tiga) inisiatif untuk percepatan tranformasi pembayaran digital sebagai bentuk aksi kolektif, kolaboratif dan inklusif di antara negara maju dan berkembang.
Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya pembayaran digital dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut sejalan dengan tema Presidensi KTT G20 2022 yaitu Recover Together, Recover Stronger.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, bank sentral telah melakukan 3 (tiga) inisiatif untuk percepatan tranformasi pembayaran digital sebagai bentuk aksi kolektif, kolaboratif dan inklusif di antara negara maju dan berkembang. Pertama, percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun fintech.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Apa yang dicapai BRI dalam digitalisasi perbankan sehingga meraih penghargaan spesial? BRI pun berhasil membuktikan transformasi digitalnya yang mendapatkan apresiasi penghargaan spesial sebagai bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability oleh IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/9).
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Siapa yang menerbitkan Rupiah Digital? Rupiah Digital hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
Kedua, pengembangan infrastuktur sistem pembayaran yang terintegrasi, mendukung interoperabilitas dan interkoneksi, dengan inisiatif berupa Standar Open API Pembayaran (SNAP), ekspansi 15 juta pengguna QRIS dan BI-FAST.
"Ketiga, sinergi dan koordinasi yang mencakup elektronifikasi, integrasi transformasi, serta digitalisasi UMKM," ujar Perry dalam webinar Casual Talks on Digital Payment Innovation, Senin (14/2).
Perry menyampaikan, bahwa layanan digital banking telah berkembang secara baik dalam menyediakan pembayaran ritel. Perkembangan digital memerlukan kunci utama yakni keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko, serta bersama-sama menuju pembayaran mancanegara.
Dalam kondisi saat ini, kolaborasi dan aksi bersama antara negara berkembang dan negara maju kian penting sejalan dengan tujuan dari G20. Di sisi domestik, berbagai strategi akan efektif apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif.
"Melalui koordinasi bersama kita terus mengupayakan untuk pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik," tandasnya.
Baca juga:
BI Naikkan Limit Transaksi QRIS Jadi Rp10 Juta, Berlaku 1 Maret
Mengenal ETH, Mata Uang Digital dan Cara Belinya
Apresiasi Pelaku Usaha Lokal, LinkAja Bangun Kota Virtual Lokaborasi
Indonesia Dorong Pemerataan Vaksin & Kerja Sama Sistem Pembayaran Digital di KTT G20
Masyarakat Indonesia & Malaysia Kini Bisa Lakukan Pembayaran Ritel Gunakan QRIS
Apa Itu NFT yang Bikin Ghozali Everyday Jadi Miliarder Dadakan?