38,7 Persen Investasi Digital di Asia Tenggara Dikuasai Indonesia
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, investasi di sektor digital terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Angkanya bahkan mencapai 38,7 persen dari total investasi di Asia Tenggara.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, investasi di sektor digital terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Angkanya bahkan mencapai 38,7 persen dari total investasi di Asia Tenggara.
"Investasi di sektor digital meningkat dr tahun ke tahun, dan mencapai 38,7 persen dari total investasi di Asia Tenggara," kata Airlangga dalam diskusi Fintech Summit, Jakarta, Kamis (11/11).
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Investasi tersebut merupakan terbesar baik di sektor e-commerce maupun fintech yang merupakan sektor paling cepat pertumbuhannya. Investasi digital juga semakin banyak diminati investor.
Dalam situasi pandemi Covid-19, digitalisasi terus berkembang. Termasuk di sektor internet banking, uang elektronik, payment system, dan optimalisasi sistem pembayaran. Ini juga meningkatkan kontribusi ekonomi digital, terutama di sektor inklusi keuangan.
"Dan nilai ini di 2025 diharapkan bisa menjangkau USD 124 miliar," kata Menko Airlangga.
MenkoAirlangga menambahkan, dengan perbaikan situasi pandemi, ekonomi Indonesia tetap dalam tren positif, termasuk di kuartal III yang tumbuh sebesar 3,5 persen. Pandemik Covid-19 tentu menyebabkan masyarakat mengalami perubahan perilaku.
"Dengan berbagai teknologi baru, jaringan 5G, IoT, blockchain, AI, cloud computing tentu menjadi enabler ekosistem digital. Dan tentu pengembangan ekonomi digital diharapkan bisa membuat berbagai terobosan dan inovasi agar bisa mengakses seluruh sektor keuangan, perekonomian, dan sektor yang digeluti masyarakat," tandasnya.
Indonesia Usung Ekonomi Digital untuk Tarik Investasi Asing
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, digitalisasi ekonomi juga telah bantu mempercepat upaya pemulihan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
"Bank Indonesia menyambut adaptasi dari digitalisasi dalam lingkup ekonomi dan keuangan. Itu jadi agenda untuk mendukung Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi jangka menengah panjang," kata Perry dalam virtual grand launching Road to Indonesia Investment Day 2020, Rabu (22/7).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomentar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi di luar cara konvensional. Hal itu kemudian turut direspons Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang meluncurkan portal Invest Indonesia.
"Oleh karena itu, saya sangat senang untuk bisa ikut meluncurkan platform Invest Indonesia. Platform ini akan menjadi jawaban untuk menangkap kebutuhan akan investor potensial dalam kenyamanan untuk bergabung dalam lingkup digital," ucap Retno.
Senada, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengajak para investor di wilayah ASEAN, khususnya Singapura untuk menggunakan platform Indonesia Investment Day sebagai sarana untuk merealisasikan investasi.
"Platform ini dapat digunakan untuk mendapat informasi terbaru mengenai proyek-proyek investasi yang clean and clear yang ada di Indonesia. Anda juga berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para stakeholder di setiap proyek tersebut," jelas dia.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan, Indonesia Investment Day merupakan acara rutin KBRI Singapura sejak 2018. Acara tersebut dinilai telah berhasil menarik banyak investor asing dari berbagai negara, khususnya Singapura.
"Yang terpenting ini melibatkan bermacam stakeholders dan pemerintah daerah. Saya berterimakasih kepada Gubernur Bank Indonesia beserta jajarannya untuk terus men-support acara ini," ujarnya.
(mdk/bim)