4 Pembelaan pengembang kereta cepat dihujani kritik bertubi-tubi
Sejak wacana pembangunan kereta cepat ini disuarakan, suara penolakan datang bertubi-tubi.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengaku perjuangannya untuk merealisasikan megaproyek kereta cepat Jakarta - Bandung begitu sulit. Berbelitnya birokrasi Indonesia menjadi kerikil tajam penghambat proses perizinan di Tanah Air.
Selain banyaknya persyaratan yang mesti dilengkapi, dia juga mengeluhkan banyak pihak yang terus 'berkicau' terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kami memohon, kami berharap, kalau memang swasta mau didorong untuk investasi bantu pemerintah, tolong berikan fasilitas kami yang wajar. Kami tidak minta yang berlebihan," ujar Hanggoro di Hotel Sultan, Jakarta.
Memang, sejak wacana pembangunan kereta cepat ini disuarakan, suara penolakan datang bertubi-tubi. Salah satunya seperti dari Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang menilai sektor Perkeretaapian Indonesia alami jatuh bangun akhir-akhir ini. Menurut dia, perbaikan di sektor perkeretaapian lebih mendesak ketimbang membangun megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Dalam tahun ini hampir tiap bulan, kadang-kadang tiap minggu, kereta api kita terguling, jatuh, saling tabrak atau menabrak bus dan sarana transportasi lain. Bukankah ini adalah masalah perhubungan yang lebih penting diurai dan diselesaikan?" kata Fahri di Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kicauan Fahri adalah salah satu dari sekian banyak serangan pada kereta cepat. Maka dari itu, berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah pembelaan dari pengembang bahwa kereta ini layak hadir di masyarakat.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
-
Mengapa kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat sambutan baik dari masyarakat? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023. Tak ayal, hal ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar KCJB.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Bagaimana integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan transportasi massal di setiap wilayah? Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.
Kereta cepat Indonesia beda dengan milik Iran
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan tingginya biaya pembangunan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer (km) lantaran adanya pembebasan lahan terlebih dahulu. Beda dengan proyek kereta di Iran yang panjangnya mencapai 434 km, namun China hanya diminta untuk jadi kontraktornya saja.
"Dalam pembicaraan mereka yang dibangun oleh Iran hanya first structure saja. Jadi hanya kontraktor saja, jadi konsorsium kita China Railway itu hanya jadi kontraktor saja, itu hanya bagian kecil, jadi tidak bisa dibandingkan. Kalau di kita ini investor mulai dari membangun dari mulai tunnelnya jembatannya tracknya. Mereka hanya bangun track aja, tidak sediain tanah, masa kucing dibandingkan sama harimau, tidak mungkin lah," kata Hanggoro di Hotel Sultan, Jakarta.
Kereta cepat hanya gunakan pekerja lokal
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memastikan tak ada pelibatan pekerja asing, terutama China, di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Perusahaan patungan perusahaan pelat merah Indonesia dan China Railway International Co Ltd berkomitmen untuk memanfaatkan pekerja lokal.
Demikian diungkapkan Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan, Jakarta.
"Orang bertanya nanti tenaga kerja dibawa dari Cina. Tidak. Tidak kami izinkan Cina membawa buruh."
Kereta cepat aman dari bencana
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut jalur bakal dilalui kereta cepat Jakarta-Bandung aman dari bencana.
"Kami sudah memperhitungkannya. Kami sudah menghindari pembangunan koridor yang katanya rawan bencana," ujar Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan, Jakarta.
Menurut Budi, pihaknya telah melakukan kajian terkait jalur kereta cepat. Hasilnya memang ditemukan beberapa daerah rawan bencana.
"Di dalam peta-peta ini, kami mendeteksi daerah patahan. Ada empat atau lima daerah patahan yang aktif di lembang. Ada dua yang masih aktif, kami hindari daerah itu," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Hanggoro, kereta cepat nanti akan dilengkapi sejumlah sensor pendeteksi bencana. Semisal sensor angin, hujan, dan longsor.
"Ini sesuai dengan standar yang berlaku di kereta api cepat. Tiongkok sudah dapatkan safety index level empat," tandasnya.
Pembangunan kereta cepat serap 39.000 pekerja
Direktur Utama PT KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan, mengatakan pihaknya bakal memanfaatkan 39 ribu pekerja lokal dalam membangun kereta cepat Jakarta-Bandung hingga tiga tahun ke depan. Untuk itu, pekerja lokal tersebut bakal mendapatkan pelatihan hingga ke China.
"Memang betul untuk konstruksi butuh teknologi tinggi, tapi kan kami masih butuh tenaga material, pekerja tanah, pekerja-pekerja medium ke atas, ini yang kami harap bisa di kelola pekerja lokal," katanya.
"Kami akan mendidik mereka ada yang tiga bulan, enam bulan. Kalau perlu magang di sana, ini komitmen kami."
Baca juga:
Pengembang kereta cepat: Kami tidak minta yang berlebihan
Bos KCIC sebut KA cepat tidak bisa tahan hingga 100 tahun
Bos kereta cepat: Kami tak izinkan China bawa buruh
Bos KCIC sebut mahalnya proyek KA cepat karena pembebasan lahan
Beda dengan Kemenhub, KCIC sebut jalur kereta cepat aman bencana
Pemerintah tegaskan masyarakat butuh kereta cepat
Bos KCIC akui ada 3 izin KA cepat yang belum dikeluarkan pemerintah