4 Penyebab 'aneh' keterlambatan penerbangan Lion Air
YLKI mencatat Lion Air selalu mendapat keluhan konsumen soal keterlambatan penerbangan.
Lion Air kembali melakukan keterlambatan penerbangan atau delay. Kali ini insiden delay terjadi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Sebanyak 215 penumpang terpaksa merasakan delay hingga dua jam sebelum bisa diberangkatkan ke daerah tujuan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dari data yang dimilikinya, mengungkapkan konsumen angkutan udara meragukan kinerja Lion Air terkait ketepatan waktu penerbangan maskapai tersebut. Bahkan, maskapai milik Waketum PKB Rusdi Kirana ini selalu mendapat keluhan konsumen soal keterlambatan penerbangan.
"Dari 100 konsumen yang mengadu ke kita soal maskapai penerbangan, memang paling diragukan itu Lion Air," ujar Ketua Harian YLKI Sudaryatmo kepada merdeka.com di Jakarta.
Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana menjelaskan keterlambatan yang kerap terjadi pada maskapainya sangatlah wajar. Sebab, maskapai ini memiliki tingkat frekuensi penerbangan yang tinggi.
"Kita punya penerbangan satu hari ada 700 kali, memang take off terlambat tidak bisa terhindar, pasti ada delay," ujarnya di Lion Air Tower, Jakarta.
Meski begitu diakuinya setiap keterlambatan sudah diperkirakan sebelumnya untuk alasan dan menjaga keselamatan penerbangan yang menjadi tujuan utama perusahaan. Berbagai cara ditempuh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan penumpangan. Bahkan dia mengklaim sudah melakukan banyak perubahan dalam maskapainya.
"Sudah banyak perbaikan, sekarang lebih tepat waktu (on time). Sampai saat ini saja kita mempunyai kapasitas penumpang hingga 90 persen," jelas dia.
Lalu dari sejumlah delay yang dilakukan Lion Air tercatat sejumlah kejadian 'aneh' menjadi penyebabnya. Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah penyebab tersebut.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Dari mana Lion Air membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
Petugas Lion Air salah masukkan penumpang ke pesawat
Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengaku, petugas Lion Air salah memberi petunjuk pesawat kepada 215 orang penumpang yang akan dibawa ke Jakarta. Kesalahan tersebut terjadi saat para penumpang Lion Air terpaksa dipindahkan ke pesawat lain lantaran pesawat yang sudah dimasuki ternyata tak dapat izin terbang.
"Akibat insiden itu, penumpang jadi ngamuk. Akhirnya penerbangan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sempat alami penundaan selama beberapa jam," ujar Airport Duty Officer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar.
Kejadian itu bermula, saat penumpang melakukan proses boarding atau memasuki pesawat yang telah ditentukan menggunakan garbarata yakni Boieng 737-900 bernomor registrasi PK-LGZ.
Setelah penumpang masuk dan duduk di kursi dalam pesawat, lanjutnya, tiba-tiba penumpang diminta keluar lagi menuju ruang tunggu, sebelum kemudian dipindah menggunakan pesawat dengan jenis dan tipe yang sama dengan nomor registrasi PK-LGJ.
Suami salah seorang calon penumpang, Aznil (47) mengaku, insiden itu memakan waktu hampir 2 jam dengan kondisi seluruh penumpang ditelantarkan di terminal bandara.
"Penumpang baru disuruh naik ke pesawat sekitar jam 19.00 Wib, setelah sebelumnya menunggu di bandara. Saat naik pesawat pertama, terdengar suara speaker dalam pesawat mengumumkan, permintaan maaf karena pesawat ini belum dapat berangkat karena tidak dapat izin," kata Aznil.
Burung tabrak baling-baling pesawat
Maskapai penerbangan Lion Air mengalami delay hampir seharian. Pasalnya, telah terjadi insiden kecil terhadap pesawat Lion Air jurusan Semarang- Jakarta yang diterbangkan pada Rabu (18/2) tahun lalu.
Akibatnya, pesawat tersebut harus mendarat darurat di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang dan menjalani proses perbaikan di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang yang dikelola oleh pihak PT. Angkasa Pura I Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Kemarin siang, ada burung yang menabrak salah satu baling-baling pesawat Lion Air yang terbang dari Semarang ke Jakarta. Akibatnya, pesawat harus mendarat darurat di sini. Itu pesawatnya baru diperbaiki di sini," ungkap salah seorang staf lapangan PT. Angkasa Pura I Didik Kuntoro dalam percakapannya dengan penumpang Rahmulyo Adi Wibowo yang juga disaksikan merdeka.com Kamis (19/2) di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Tapi sebentar lagi normal kok," ungkap Didik Kuntoro pendek.
Ratusan pilot mogok
Pilot Lion Air melakukan aksi mogok terbang hari ini karena dana transport pilot belum juga diberikan oleh perusahaan. Aksi mogok ini menyebabkan sejumlah jadwal penerbangan maskapai berlogo singa itu mengalami keterlambatan atau delay di sejumlah bandara.
"Ada sekitar ratusan pilot yang mogok. Kami memperjuangkan hak atas uang transport yang telat ditransfer," ujar DR seorang pilot Lion Air kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/5).
Ban pesawat kempes
Mulai Rabu hingga Sabtu Februari tahun lalu, sejumlah penerbangan Lion Air dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta mengalami keterlambatan. Ribuan penumpang menumpuk di beberapa terminal.
Menurut Direktur Airport Service Lion Group, Kapten Daniel Putut Kuncoro Adi, pada tiga hari itu ada lebih kurang 17 pesawat yang memang tak terbang.
"Saya sampaikan ada 7 pesawat pada hari itu. Itu 7 yang bermasalah, yang maintenance itu ada10 jadi sekitar 17. 10 Itu program maintenance jadi bukannya ada kerusakan," kata Daniel dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/2).
Kerusakan itu, lanjutnya, banyak penyebabnya. Waktu perbaikannya pun berbeda-beda tergantung tingkat kerusakannya.
"Namanya ban kempes, nabrak burung tiba-tiba penyok itu terjadi," tambahnya.