41 Tahun di dunia transportasi, Lorena resmi melantai di bursa
Pada perdagangan pagi ini, LRNA dibuka stagnan di level Rp 900 per saham.
PT Eka Sari Lorena resmi melantai di bursa saham atau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Perusahaan yang menggunakan ticker LRNA melepas 150 juta lembar saham atau 42,86 persen dari modal ditempatkan dan disetornya.
Pada perdagangan pagi ini, LRNA dibuka stagnan di level Rp 900 per saham. Dengan nilai tertinggi Rp 990 per saham dan nilai terendah Rp 895 per saham, frekuensi 118 kali serta volume transaksi 3.000 lot.
Adapun harga penawarannya di kisaran Rp 900 per saham. Saham LRNA mengalami kelebihan permintaan sebesar 480 persen pada modal tambahan sebesar Rp 135 miliar dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito mengatakan dengan pencatatan saham ini koleksi para investor akan semakin semarak di bursa.
"Mulai hari ini Eka Lorena Transport sudah memiliki saham publik sehingga menetapkan tata pengelola yang baik sehingga dapat tumbuh berkembang seiring pertumbuhan Bursa Efek Indonesia," ujarnya saat acara 'Penawaran Saham Perdana LRNA' di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (15/4).
Dari aksi korporasi ini, perseroan diperkirakan meraup dana segar sekitar Rp 123,75 miliar hingga Rp 153,75 miliar.
Presiden Direktur Lorena GT Soerbakti, menambahkan ini merupakan sejarah baru bagi perusahaan selama 41 tahun dikenal sebagai perusahaan transportasi antar kota dan propinsi. "Para investor publik dan institusi yang telah menanamkan dananya di perusahaan kami," jelas dia.
Nantinya dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pengembangan bus AKAP, APTB, BKTB, serta rekondisi bus lama sebesar 81 persen atau sekitar Rp 100,23 miliar hingga Rp 124,53 miliar dari perolehan dana IPO tersebut.
Sebesar 16 persen atau senilai Rp 19,8 miliar hingga Rp 24,6 miliar akan dipakai untuk fasilitas atau infrastruktur depo dan workshop bus TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur. Serta 3 persen atau sekitar Rp 3,7 miliar sampai Rp 4,6 miliar sisanya akan ditempatkan sebagai modal kerja.
Sementara perusahaan juga akan menerbitkan 30 juta lembar waran seri I yang diberikan cuma-cuma sebagai dividen per saham (DPS) dengan rasio 5:1. Selain itu, perusahaan juga menerbitkan 1 persen atau 1,5 juta lembar untuk pegawainya atau yang biasa disebut dengan program ESA.
Adapun sebanyak 3,33 persen atau 11,65 juta lembar untuk Management and Employee Stock Option (MESOP). Perseroan juga telah menunjuk Valbury Asia Securities sebagai penjamin emisi.