46 Tahun Beroperasi, Ini Inovasi Pupuk Kaltim Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
Berbagai inisiatif telah diterapkan untuk mewujudkan transformasi hijau industri.
Berbagai inisiatif telah diterapkan untuk mewujudkan transformasi hijau industri.
- Dorong Riset dan Inovasi, Dua BUMN Kolaborasi Kembangkan Pelumas Industri
- 250 Industri Pemanas dari 16 Negara Kumpul di Jakarta, Cari Solusi Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
- Menko Luhut Ingin Indonesia Jadi Pusat Penyimpanan Karbon Dunia, Ini Keuntungannya
- BUMN Industri Semen Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara
46 Tahun Beroperasi, Ini Inovasi Pupuk Kaltim Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
Memasuki usia ke-46 tahun, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus berupaya menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menopang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan bangsa yang lebih kokoh.
Dengan mengusung tema 'Growing Greener, Better Future', momentum HUT ke-46 Pupuk Kaltim ini sekaligus menjadi penanda akan babak baru pertumbuhan perusahaan untuk menjadi pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia Tanah Air.
Merdeka.com
Dalam upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh Pupuk Kaltim melalui sejumlah program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.
Pupuk Kaltim sendiri sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Kami menyadari bahwa sebagai perusahaan yang mengabdi kepada kesejahteraan masyarakat, Pupuk Kaltim tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada pelestarian lingkungan hidup. Karena itu, kami memiliki komitmen untuk melahirkan berbagai inovasi yang tetap on track membawa Pupuk Kaltim menjadi pioneer transformasi hijau industri di Indonesia," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo di Jakarta, Minggu (10/12).
Melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan. Berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape.
Merdeka.com
Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan. Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia.
Dari salah satu program ESG yang dijalankan, program Community Forest yang digagas sejak 2022 telah berhasil melakukan penanaman sebanyak 590.606 pohon di wilayah di Indonesia seperti Bontang, Sukabumi, dan Sorong. Dengan mengusung sinergi dan kolaborasi dengan beragam stakeholder mulai dari masyarakat, lembaga non-profit, hingga instansi pemerintah, Pupuk Kaltim menargetkan melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah sambil berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun.
Atas berbagai inisiatif ESG yang dilakukan, Pupuk Kaltim berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan antara lain Predikat Platinum pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT), Proper Emas pada Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) dari KLHK, Kategori Platinum pada SNI Award, empat kategori Platinum di TJSL & CSR Award dan Juara kedua pada kategori Non Go Publik Non Keuangan pada Annual Report Award (ARA) 2023.
Pupuk Kaltim juga turut berhasil menyabet peringkat pertama dunia sektor agrokimia di penilaian ESG Risk Rating Sustainalytics dengan skor ESG terkini sebesar 21,3.
"Prestasi ini menegaskan posisi Pupuk Kaltim sebagai perusahaan pupuk dan petrokimia yang unggul dan bertanggung jawab. Dengan tekad kami untuk menjadi pelopor dalam transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia Indonesia, Pupuk Kaltim akan semakin gencar dalam menghadirkan inovasi yang berkeberlanjutan dan mampu mensejahterakan masyarakat. Di usia ke-46 yang semakin matang ini, kami dengan sukacita menyambut dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat untuk dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," tutup Soesilo.