5 Beda proyek infrastruktur Jokowi vs Prabowo
Baik visi misi Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta disebut tidak konkret. Khususnya untuk masalah infrastruktur.
Dua pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Baik pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabowo-Hatta Rajasa juga sudah menyerahkan dokumen penjabaran visi misi masing-masing.
Pasangan Jokowi-JK menekankan soal berdikari ekonomi, sementara Prabowo-Hatta mengangkat ekonomi kerakyatan. Kedua pasangan memaparkan langkah mereka memajukan ekonomi nasional.
Namun, visi misi ekonomi kedua pasangan ini dinilai belum menjawab persoalan ekonomi nasional.
"Dua-duanya belum ada yang konkret jadi harus konkret dulu terhadap menyelesaikan persoalan seberapa," ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati dalam diskusi bertajuk 'Revolusi Mental Sektor Pertanian sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi', yang digelar FA-IPB dan Jokowi Center di Jakarta, Minggu (25/5).
Topik pilihan: Jokowi-JK | Pilpres | Prabowo-Hatta
Menurutnya, baik visi misi Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta tidak konkret. Khususnya untuk masalah infrastruktur.
Apa saja sebetulnya sejumlah proyek infrastruktur bagi dua kandidat pemimpin Indonesia ini? Berikut merdeka.com mencoba merangkumnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
Jokowi janji bangun jalan 2.000 Km vs Prabowo 3.000 Km
Jokowi, dalam visi misinya, berjanji akan membangun infrastruktur jalan baru sepanjang 2.000 kilometer dan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sementara, Prabowo berkeinginan membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel kereta api. Kereta dijadikan prioritas pembangunan infrastruktur transportasi.
Jokowi janji bangun lahan pertanian baru 1 juta hektare vs Prabowo 2 juta hektare
Jokowi berjanji akan membangun 1 juta hektare lahan sawah baru di luar Jawa demi mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Sementara, Prabowo berniat membangun kembali kedaulatan pangan dengan mencetak 2 juta hektare lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedele dan tebu yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang.
Kawasan industri
Jokowi berjanji akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Salah satunya dengan membangun 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruhnya.
Prabowo hanya berjanji akan membangun kawasan industri agar dapat menyerap 2 juta pekerja tanpa menjelaskan detail lebih lanjut.
Pasar tradisional
Jokowi berkomitmen akan membangun pasar tradisional sebanyak 5.000 pasar di seluruh Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.
Sementara, Prabowo hanya berjanji melindungi, memodernisasi, merevitalisasi dan mengkonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan pasar tradisional tanpa menjelaskan berapa pasar tradisional baru akan dibangun.
Pelabuhan dan bandara
Jokowi akan membangun 10 pelabuhan baru dan membangun 10 bandara baru dan merenovasi yang lama dalam rangka meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
Sementara, Prabowo hanya menjelaskan akan membangun pelabuhan laut (samudera dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi tanpa menjelaskan kuantitas pembangunan baru.