5 Cara kelola gaji Rp 2 juta bisa cicil KPR
Biasanya, pengajuan KPR harus memiliki penghasilan yang besar.
Mempunyai rumah memang menjadi impian setiap orang. Banyak orang yang berusaha untuk memiliki rumah sendiri, walaupun harus utang di bank dengan cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Mencari rumah idaman dengan KPR bukan perkara mudah. Butuh proses yang harus dilalui seperti pengajuan kredit bank dan data-data calon nasabah yang bersih tanpa tunggakan cicilan lainnya.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa keuntungan utama dari KPR? Salah satu keuntungan utama KPR adalah memungkinkan setiap orang memiliki rumah tanpa harus membayar seluruh harga properti secara tunai atau cash di awal.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara agar KPR lebih mudah disetujui? Supaya pengajuan KPR lebih mudah dan cepat disetujui, cobalah terapkan beberapa tips berikut ini.
-
Mengapa penting untuk menjaga rekam jejak keuangan yang bersih saat mengajukan KPR? Riwayat kredit adalah salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh bank saat menilai kelayakan nasabah untuk mendapatkan KPR.
-
Bagaimana cara mendapatkan KPR Kilat BRI? Segera ajukan lewat homespot.id sebagai langkah cerdas kepemilikan rumah idaman kamu, ya!
Tak hanya itu, bank-bank juga harus melihat track record serta penghasilan yang didapat. Biasanya, pengajuan KPR harus memiliki penghasilan yang besar.
Namun, ada juga calon nasabah yang hanya memiliki penghasilan Rp 2 juta. Untuk penghasilan minim ini harus mampu mengelola dengan baik. Sehingga, cicilan KPR tak terabaikan.
Berikut 5 cara jitu bayar KPR dengan gaji Rp 2 juta, seperti dilansir hipwee.com:
Potong cicilan dan pengeluaran yang tak perlu
Ada baiknya menghitung dulu kemampuan finansial setiap bulannya. Apalagi kalau ternyata masih punya cicilan lainnya, seperti cicilan motor, biaya kos atau kontrak, kebutuhan untuk hidup sehari-hari, dan lain-lainnya.Â
Kalau sudah begitu, kita bisa tahu pengeluaran perbulannya. Apabila totalnya sudah pas atau mepet, maka harus menunda dulu setidaknya sampai cicilan-cicilan lain lunas. Punya rumah boleh, tapi tidak harus tersiksa juga karena kehabisan dana segar sebelum akhir bulan.
Tabung untuk uang muka
Misalnya, ingin punya rumah seharga Rp 100 juta, maka DP yang harus disiapkan sebesar 30 persen dari harga tersebut. Jadi, selama dua tahun, harus menahan semua pengeluaran yang kurang penting seperti nongkrong di cafe, nonton, kalap waktu belanja online dan sebagainya.Â
Semua itu dilakukan demi menabung untuk DP rumah, namun menabung di instrumen lain juga harus benar. Sehingga, saat cicilan motor lunas, DP rumah sudah siap. Jangan lupa pula, tambahkan biaya lainnya seperti biaya pajak, biaya notaris, dan lain-lainnya. Sehingga idealnya 40 persen dari harga rumah.
Pikirkan darimana saja sumber DP, selain dari penghasilan tetap, mungkin ada warisan dari orang tua, atau menjual aset yang dimiliki, dan sebagainya. Semakin besar DP, maka akan semakin ringan juga cicilan tiap bulannya.
Cicilan rumah maksimal 30 persen dari gaji
Tentang berapa income dan kemana saja pengeluaran. Pos-pos pengeluaran kalau bisa dibagi menjadi empat. Yaitu, untuk sosial atau sedekah sebesar 2,5 sampai 10 persen, cicilan hutang maksimal 30 persen, tabungan dan proteksi minimal 10 persen, terakhir untuk biaya hidup 40 sampai 60 persen. Jadi, kalau gaji Rp 2 juta, yang layak untuk cicilan KPR senilai Rp 600.000.
Bingung cari cicilan KPR sebesar Rp 600.000, makanya kalau susah carinya perbanyak tabungan buat uang muka.
Atur ulang penghasilan setelah lunas cicilan
Setelah dua tahun cicilan motor lunas, tentunya pendapatan bertambah. Hitung lagi pengeluaran, karena bank akan menyetujui jika jumlah cicilan tidak lebih dari 40 persen.
Kemudian barulah kalian bisa menentukan jangka waktu untuk menyicil rumah. Tipsnya saat mencari rumah, carilah yang harganya sesuai kemampuan. Ingat, hutang tidak boleh lebih dari 30 persen penghasilan.
Gabung pendapatan dengan pasangan
Siapa juga yang mau gaji kecilnya tiap bulan malah habis buat KPR. Tentunya kita berharap gaji Rp 2 juta itu tadi berubah menjadi lebih besar.Â
Caranya dengan akselerasi karir. Cari dan temukanlah pekerjaan yang secara rasional memberikan kemampuan membeli rumah. Akselerasi karir adalah akselerasi finansial.
Atau bisa juga join income dengan pasangan, menambah Rp 1,5 juta per bulan sehingga totalnya menjadi Rp 3,5 juta misalnya. Ketika total income Rp 3,5 juta, maka cicilan KPR bisa Rp 1 juta-an per bulan, sehingga DP tidak perlu lebih dari 30 persen.
(mdk/sau)