5 Fakta anyar duet Jonan-Arcandra kelola ESDM
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi wakil menteri ESDM, sudah dipersiapkan beberapa hari lalu. Persiapan itu digodok menyusul masuknya nama-nama calon Menteri ESDM ke kantong Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM. Pelantikan berlangsung di Istana Negara sekitar pukul 13.30 WIB.
Jonan dilantik menjadi Menteri ESDM berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 114/P/2016 tentang pengangkatan menteri ESDM dalam kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla dengan sisa periode 2016-2019.
-
Bagaimana arca Ardhanari diwujudkan? Arca ini disebut sebagai persatuan antara Dewa Siwa dengan Dewi Parwati yang diwujudkan setengah laki – laki (Siwa) dan setengah wanita (Parwati).
-
Apa yang digambarkan oleh arca Ardhanari? Arca Ardhanari digambarkan dengan posisi berdiri tegap di atas padmasana. Kedua sisi arca dihiasi tumbuhan teratai yang keluar dari vas bunga.
-
Siapa mantan kekasih Pratama Arhan? Netizen kembali ramai membicarakan Marshella Aprilia, mantan kekasih Pratama Arhan yang dikabarkan telah menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun belakangan.
-
Dimana Enzo De Araujo Iskandar lahir? Anak kedua Erick dan Vanessa telah lahir ke dunia. Si kecil datang pada Jumat, 19 Juli 2024, pukul 02.27 pagi.
-
Apa yang terjadi saat Pratama Arhan dan Azizah datang ke Udinus? Kehadiran mereka langsung mencuri perhatian, bikin para dosen dan mahasiswa berebut foto bersama.
-
Apa yang dibantah oleh pihak Edward Akbar? Pihak Edward Akbar Membantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder Dengan Alasan Hrta Tersebut Dibeli Secara Bersama-sama Penjadwalan ulang pemeriksaan tersebut hanya disampaikan secara langsung oleh kuasa hukumnya, Jundri Berutu.
Sementara Arcandra dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM dengan Keppres Nomor 115/P/2016 tentang pengangkatan Wakil Menteri ESDM dalam kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla dengan sisa periode 2016-2019.
Jokowi menilai keduanya merupakan sosok profesional dan pekerja keras. Dia meyakini Jonan dan Arcandra mampu mereformasi Kementerian ESDM.
"Saya yakin, keduanya adalah figur-figur profesional, tepat yang berani, punya potensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM," ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Tak hanya itu, Jokowi juga yakin, Jonan bisa kooperatif dengan Arcandra dalam mengelola Kementerian ESDM. "Saya yakin (mereka) menjadi sebuah tim yang baik," ujarnya.
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi wakil menteri ESDM, sudah dipersiapkan beberapa hari lalu. Persiapan itu digodok menyusul masuknya nama-nama calon Menteri ESDM ke kantong Presiden Joko Widodo.
"Sebenarnya sudah beberapa hari lalu, tapi memutuskannya itu saya tidak tahu. Memutuskan persisnya saya tidak tahu, karena saya dengarnya sudah minggu lalu. Saya dengar saja karena saya ini siapa," ungkap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Pelantikan Menteri ESDM dan wakilnya ini terbilang cepat. Sebab, nama-nama calon pimpinan Kementerian tersebut baru tiba di tangan Jokowi seminggu yang lalu. Kendati demikian, kata Johan, keputusan Jokowi melantik hari ini untuk menghindari terganggunya jadwal kerja Presiden.
"Kemudian kenapa hari ini? Karena Presiden harus cepat. Karena menteri ESDM harus segera ada definitif, karena beliau besok ada acara juga. Minggu depan ke luar kota kunjungan kerja, karena itu dirasa tepat hari ini dilantik baik menteri ESDM maupun Wamen ESDM," tuntas Johan.
Namun, ada fakta menarik di balik pengangkatan Jonan dan Arcandra, berikut ulasannya.
Jonan soal pelantikan menteri ESDM: Saya baru dihubungi jam 11
Presiden Joko Widodo resmi melantik Ignasius Jonan menjadi Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM. Jonan sebelumnya diberhentikan Jokowi dari jabatannya sebagai menteri perhubungan pada reshuffle kabinet jilid II.
Dalam pelantikan ini, Jonan mengaku baru dihubungi Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB. Jonan mengatakan pernah bertemu Jokowi 1,5 bulan lalu, tapi hanya diskusi secara umum.
"Saya dihubungi jam 11.00 WIB tadi, pernah bertemu sekitar 1,5 bulan yang lalu tapi bicara secara umum," ucap Jonan di Jakarta, jumat (14/10).
Di tempat yang sama, Arcandra juga mengaku baru dihubungi Jokowi beberapa jam sebelum pelantikan. "Kayaknya beberapa jam sebelum ini," tegas Arcandra.
Sebelum dilantik jadi Menteri ESDM, Jonan diplot di Holding BUMN
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo mengungkapkan bahwa setelah dicopot dari Menteri Perhubungan, Ignasius Johan sebenarnya akan mengisi salah satu pos di Kementerian BUMN.
Namun karena beberapa pertimbangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian memutuskan Ignasius Johan menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Sebenarnya ketika selesai Pak Jonan tidak di Kemenhub, ada pos waktu itu untuk di BUMN. Anda pernah dengar soal holding BUMN bukan. Waktu itu sempat di plot di sana," ungkap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Sosok Ignasius Jonan yang pemberani dan berintegritas dinilai layak mengisi pos holding BUMN. Namun, setelah mendapat masukan dari pelbagai pihak, Jokowi mengurungkan niatnya.
"Makanya di tengah perjalanan ada hal-hal yang menurut presiden tentu setelah mendapat banyak masukan, kemudian Pak Jonan ini masuk ke ESDM," terangnya.
Lebih lanjut, kata Johan, Jonan merupakan sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk berkiprah di Kementerian ESDM. Karena itulah, dari empat nama calon Menteri ESDM yang dikantongi Jokowi, Jonan lah yang menjadi pemenang.
"Minggu lalu seperti yang disampaikan, bahwa sebenarnya nama-nama itu sudah ada. Ada sekitar 4, enggak usah ngomong nama," tandasnya.
Jonan belum punya strategi khusus kelola ESDM
Jonan yang baru saja dilantik siang ini, mengaku belum memiliki strategi khusus untuk mengelola Kementerian ESDM. "Saya kira gini ya, kalau kami berdua (Jonan dan Arcandra) sudah masuk kantor dan sudah mulai bertugas nanti kita diskusi ya, jangan sekarang ya," imbuhnya.
Ditemui di Kementerian ESDM, Jonan mengaku belum menyiapkan apa-apa perihal proyeksi kebijakan ke depannya yang akan dilakukan di ESDM. Saat ini, kata Jonan, dia bersama Arcandra ingin berdiskusi lebih dalam lagi sebelum memastikan kebijakan yang akan dibuat.
"Belum (kepikiran), duduk berdua nanti ya," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/10).
Mantan Menteri Perhubungan ini mengakui, banyak pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh presiden Jokowi dalam membenahi sektor energi.
"Saya kira kalau PR masih banyak kan sampai diberikan posisi menteri dan wakil menteri berarti ini kan ada perhatian dari pak presiden terhadap kementerian ESDM dan masalah energi," tuturnya.
Meski begitu, dia dan Arcandra yakin bisa membawa Kementerian ESDM menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurutnya, permasalahan yang pernah menggeluti dirinya dan Arcandra tidak akan menjadi penghalang bagi keduanya dalam menjalankan setiap program yang dibuat.
"Bapak Wamen dengan saya ini kita harus bekerja sama sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan oleh presiden dan diharapkan oleh masyarakat. Kalau kita bekerja ya lihatnya juga ke depan ya," jelas Jonan.
Arcandra: Program yang ada akan dilanjutkan
Sementara Jonan belum memiliki strategi khusus untuk mengelola ESDM, Arcandra Tahar lebih dulu angkat suara mengenai program yang akan dilakukan nanti.
Arcandra Tahar mengatakan, dia bersama dengan Jonan tetap akan melanjutkan program kerja yang sudah ada dan berjalan, salah satunya Blok Masela.
"Program yang ada dan sudah berjalan nanti akan dilanjutkan. Saya sama Pak Menteri akan diskusi bagaimana ke depannya. Tentu kita akan merencanakan yang terbaik buat bangsa," kata Arcandra di Kementerian ESDM seperti dilansir Antara, Jumat (14/10).
Dia sendiri optimis bisa mendongkrak industri energi di Indonesia, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Sesuai yang disumpahkan, beliau meminta bahwa ke depan kami berdua bisa bekerja sama dengan baik dalam sektor energi dan sumber daya mineral," imbuhnya.
Arcandra yang pernah dicopot dari jabatannya sebagai Menteri ESDM karena tersangkut masalah kewarganegaraan ganda, mengaku tidak masalah diangkat sebagai wakil menteri.
"Kembali ke ESDM, Alhamdulillah. Di manan pun ditempatkan saya siap," pungkasnya.
Jonan tak pernah dengar soal mafia migas
Jonan mengaku tidak pernah mendengar tentang adanya mafia migas dalam sektor energi. Diakui Jonan, ketidaktahuannya tentang mafia migas karena dia tidak memiliki latar belakang di sektor energi.
"Kalau saya karena bukan dari dunia migas, jadi saya nggak pernah dengar itu mafia migas atau apa itu," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/10).
Meski demikian, Jonan berjanji akan membereskan mafia migas yang selama ini kerap menghambat pekerjaan Kementerian ESDM. Terlebih lagi, para mafia migas ini membuat harga gas menjadi mahal.
"Nanti kita beresin deh. Ya harusnya bersih dong. Kalau pun ada ya kita selesaikan lah, duduk baik-baik ya (dengan mafia migas)," tuturnya.
Sementara itu, perihal pungli, dia juga berjanji akan membabat habis pungli yang kerap muncul dalam perizinan di sektor tambang maupun migas.
"Saya kira kalau pungli memang harus diberantas," tandasnya.
Â
(mdk/idr)