5 Fakta Menarik Sempat Mahalnya Tiket Pesawat Domestik Hingga Akhirnya Diturunkan
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) resmi mengumumkan penurunan tarif tiket pesawat. Ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat akan mahalnya harga tiket pesawat untuk rute domestik dibanding keluar negeri.
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) resmi mengumumkan penurunan tarif tiket pesawat. Ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat akan mahalnya harga tiket pesawat untuk rute domestik dibanding keluar negeri.
Ketua Umum INACA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, menyebutkan maskapai-maskapai di Tanah Air tengah dalam kondisi tak menguntungkan. Namun, keputusan untuk menurunkan tarif tetap harus diambil demi kepentingan masyarakat.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Mengapa harga tiket pesawat rute domestik saat ini tergolong mahal? Belakangan ini masyarakat mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat rute domestik. Bahkan, harga tiket rute dalam negeri ini disebut lebih mahal ketimbang rute internasional.
-
Bagaimana Abdurrahman Baswedan mendapatkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia? Ketika ia transit perjalanan di India, di sanalah biaya didapat dari hasil patungan mahasiswa untuk membelikan tiket pesawat.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
"Walaupun di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, tapi kami lebih mendengar keluhan masyarakat atas tingginya harga tiket. Kami tidak begitu saja tidak memperdulikan," ujarnya.
Sekjen INACA, Tengku Burhanudin, mengatakan keputusan menurunkan tarif pesawat rute domestik adalah demi kepentingan nasional. Dia mengungkapkan, tarif pesawat rute domestik mengalami penurunan cukup signifikan. Misalnya rute Banda Aceh - Jakarta semula Rp 3,2 juta sekarang hanya menjadi Rp 1,6 juta saja untuk maskapai Garuda Indonesia.
"Kalau Batik Air harga tiket pesawat Rp 2,8 juta akan menjualnya Rp 1,5 juta. Juga rute Jakarta- Jayapura misalnya tadinya dikeluhkan sampai Rp 5,4 juta sekarang menjadi lebih kurang Rp 3 juta," tutupnya.
Berikut sejumlah fakta menarik sepanjang mahalnya harga tiket pesawat domestik hingga akhir diturunkan kemarin.
Gara-gara Tiket Mahal, Masyarakat Ramai-ramai Bikin Paspor
Warga Aceh ramai-ramai bikin paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh sejak awal Januari 2019. Ini akibat harga tiket rute penerbangan domestik dari Aceh ke Jakarta sangat mahal, sehingga warga memilih transit di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia untuk berangkat ke Jakarta.
Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Muhammad Hatta, mengakui ada peningkatan jumlah warga yang memohon pembuatan paspor. Biasanya pihak imigrasi mengeluarkan 100 formulir per hari, selama Januari 2019 harus mengeluarkan 200 formulir permohonan per hari.
Mayoritas yang memohon paspor itu alasan tiket mahal dan untuk menghemat biaya memilih transit di negara tetangga. "Ini salah satu penyebabnya banyak warga yang ingin transit di suatu Negara sebelum berangkat ke suatu daerah lainnya dalam negeri," kata Muhammad Hatta.
Alasan Keluar Negeri Lebih Murah Dibanding Domestik
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, mengungkapkan ada beberapa hal yang membuat harga tiket keluar negeri jauh lebih murah.
"Di dalam negeri kita kena pajak pertambahan nilai (PPN), di luar negeri tidak kena PPN. Hal tersebut yang buat perbedaan harga," kata dia.
Dikatakannya lagi, penerbangan rute luar negeri memiliki tingkat frekuensi penerbangan tinggi. Imbasnya banyak terjadi perang harga di sana.
Terlebih maskapai yang bermain di rute luar negeri jauh lebih banyak dibanding domestik. "Juga supply demand di market. Domestik supplynya hanya 8 maskapai penerbangan berjadwal yang besar, di luar negeri bisa banyak," ujarnya.
Tiket Turun Harga Hingga 60 Persen
Ketua Umum INACA, Ari Askhara, menjelaskan rentang penurunan harga yang dilakukan tiap maskapai berbeda-beda yakni pada kisaran 20 persen sampai 60 persen. "Penurunannya bervariatif, bisa sampai 50 persen dan 60 persen. Yang pasti di atas 20 persen sampai 60 persen. Kita kembali ke harga normal," terang dia.
Penurunan harga ini, tambahnya, dilakukan untuk menyesuaikan tingkat permintaan dari masyarakat terhadap tiket pesawat yang mulai kembali normal. "Mulai Jumat sudah diturunkan untuk 6 rute, dan ini akan terus berlanjut. Kita menyesuaikan demand dan kebutuhan dari masyarakat di masing-masing daerah yang berbeda," ujar dia.
Rakyat Heboh Karena Tiket Pesawat Mahal Ditambah Ada Aturan Bagasi Gratis Dihapus
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menanggapi penurunan tarif tiket pesawat domestik oleh maskapai nasional. Menurutnya, kenaikan tarif pesawat hingga saat ini diturunkan, heboh akibat tingginya prosentase lonjakan.
"Kenaikan tarif yang dilakukan oleh maskapai besarannya memang terlalu menghentak prosentasenya, bisa mendekati 85 persen dari tarif biasanya. Tentu saja masyarakat shock," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.
Selain itu, kekhawatiran masyarakat bertambah karena tingginya tarif pesawat bersamaan dengan pemberlakuan kebijakan bagasi berbayar. Di mana, di beberapa rute, tarif bagasi bisa lebih tinggi daripada harga tiket.
"Kemenhub harus mengatur besaran bagasi berbayar. Jangan sampai besaran bagasi berbayar melampaui batas maksimum tarif pesawat dengan kategori medium service."
Tarif Turun Berkat Kesepakatan Penurunan Biaya Pengelola Bandara dan Avtur
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Tengku Burhanuddin, mengatakan peningkatan harga tiket dikarenakan naiknya biaya pembentuk.
"Maskapai menjual harga tiket juga disesuaikan besarannya dengan peningkatan biaya pendukung seperti biaya navigasi, biaya bandara, avtur dan kurs dolar yang fluktuatif," ujarnya.
Kini, maskapai nasional sepakat untuk mulai menurunkan tarif tiketnya. Ketua INACA, Ari Ashkara, memaparkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan komitmen positif dari pemangku kepentingan terkait, yakni pengelola bandara seperti Angkasa Pura I, Angkasa Pura II; pengelola navigasi yakni Airnav; dan pengelola bahan bakar avtur yakni Pertamina.
Â
(mdk/bim)